Kapitalisasi Pasar Bitcoin Lampaui Amazon

2 weeks ago 14

Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin kembali mencetak sejarah di dunia keuangan. Untuk pertama kalinya, kapitalisasi pasar Bitcoin berhasil melampaui Amazon, salah satu raksasa teknologi terbesar dunia.

Dikutip dari coinmarketcap, Jumat (3/10/2025), pencapaian ini menunjukkan bagaimana Bitcoin telah berkembang dari sekadar aset digital yang dianggap niche, menjadi instrumen keuangan global yang mulai diakui investor sebagai penyimpan nilai.

Dengan melampaui Amazon, posisi Bitcoin kini setara dengan perusahaan-perusahaan paling berharga di dunia. Hal ini mencerminkan semakin seriusnya pandangan investor global terhadap peran Bitcoin, terutama sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian moneter.

Tidak hanya itu, tonggak sejarah ini juga meningkatkan kepercayaan pasar terhadap ekosistem kripto secara keseluruhan. Biasanya, ketika Bitcoin naik, altcoin juga ikut mendapat perhatian dan arus modal baru.

Bagi investor besar, kapitalisasi pasar adalah salah satu indikator utama untuk menilai kedewasaan suatu aset. Dengan melampaui Amazon, Bitcoin kini makin dipandang layak masuk ke dalam portofolio institusional, indeks, maupun produk investasi seperti ETF.

Di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, kenaikan Bitcoin ini menjadi sinyal kuat bahwa aset digital bukan hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang pesat sebagai bagian dari lanskap investasi dunia.

Simak! Kalender Penting Oktober yang Wajib Dicermati Investor Kripto

September menjadi bulan penuh kewaspadaan bagi investor aset digital. Bitcoin sempat dibuka melemah ke kisaran USD 107.000 atau sekitar Rp 1,76 miliar sebelum berhasil naik mendekati Rp 1,83 miliar). Ethereum dan sejumlah aset kripto utama lainnya mengikuti pola pergerakan serupa.

Pemicu utama datang dari rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada 11 September. Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 0,4% dibanding bulan sebelumnya, membuat inflasi tahunan mencapai 2,9%. Angka tersebut memunculkan kekhawatiran pasar terhadap arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Di pertengahan bulan, The Fed memangkas suku bunga sebesar 0,25% dan memberi sinyal adanya dua pemangkasan lagi di tahun ini. Meski awalnya pasar tidak merespons signifikan, keputusan itu akhirnya memicu rally singkat, mendorong Bitcoin menembus level Rp 1,95 miliar hingga  Rp 1,97 miliar.

Dari sisi regulasi, optimisme juga muncul setelah otoritas mempercepat aturan pendaftaran ETF kripto, yang memangkas potensi penundaan dan memberikan dorongan baru bagi pasar aset digital.

Namun, menjelang akhir September, fokus investor beralih ke isu tarif dagang, terutama pengenaan biaya pada produk farmasi yang memicu gejolak pasar. Keraguan baru terhadap konsistensi pemangkasan suku bunga The Fed membuat aset berisiko tinggi kembali terkoreksi. Bitcoin turun ke bawah Rp 1,83 miliar, sementara Ethereum merosot ke bawah USD 4.000 atau kurang lebih Rp 67 juta.

Lalu bagaimana dengan Oktober? 

Di bulan ini terdapat sejumlah agenda penting yang bisa mempengaruhi gerak aset digital seperti kripto. Dikutip dari Luno Indonesia, Kamis (2/10/2025), berikut ini sejumlah agenda global yang perlu mendapat perhatian investor kripto:  

Paruh Awal Oktober

Sidang pajak kripto di Senat AS 1 Oktober

Senat AS akan mengadakan sidang terkait pengenaan pajak bagi aset kripto. Keputusan ini bisa berdampak terhadap sentimen investor secara positif jika hasilnya positif bagi kripto, demikian pula sebaliknya.

Angka pengangguran AS 3 Oktober

Ketidakpastian menghantui pertemuan The Fed di bulan Oktober. Peningkatan pengangguran bisa mendorong terjadinya pemotongan suku bunga untuk mengendalikan inflasi demi menjaga mandat mereka untuk mempertahankan ketenagakerjaan yang stabil.

Notulen FOMC 8 Oktober

The Fed telah memangkas suku bunga untuk pertama kalinya di tahun ini, investor akan mencermati notulen pertemuan bulan lalu untuk mencari tahu pendekatan kebijakan moneter dari para pembuat kebijakan.

Angka inflasi AS 15 Oktober

Angka inflasi konsumen di bulan Agustus lebih tinggi dari prediksi, dan menunjukkan tekanan pada perekonomian AS. The Fed akan mempertimbangkan indikator-indikator tersebut menjelang pertemuan mereka.

Paruh Akhir Oktober

Indeks Harga Produsen (PPI) AS 16 Oktober

Indeks Harga Produsen (PPI / Producer Price Index), yang melacak inflasi dalam tingkat grosir, di bulan Agustus lebih rendah dari prediksi, yang menunjukkan bahwa tarif dagang AS masih belum berpengaruh pada biaya manufaktur.

Keputusan suku bunga The Fed 29 Oktober

Pemangkasan suku bunga sebelumnya belum berhasil menggerakkan pasar, namun para analis menyoroti bahwa narasi besarnya adalah sinyal bahwa The Fed akan melakukan dua pemotongan lagi di tahun ini. Apakah bank sentral AS tersebut akan kembali memangkas atau menangguhkan pemotongan?

Batas pembayaran Mt. Gox31 Oktober

Batas pembayaran telah diperpanjang beberapa kali dan kini dijadwalkan jatuh di akhir bulan Oktober. Para kreditor dari pailitnya Mt. Gox akan menerima pembayaran mereka. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya aksi jual massif yang bisa mengakibatkan tekanan pada Bitcoin dan pasar lain dari sisi persediaan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |