Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto kembali bergemuruh setelah Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) memberikan lampu hijau penting bagi Solana (SOL). SEC telah menyetujui pengajuan Formulir 8-A oleh manajer aset 21Shares untuk Solana Spot ETF mereka.
Persetujuan ini memungkinkan dana ETF tersebut untuk terdaftar di Bursa Cboe BZX, memberikan sinyal kuat bahwa perdagangan ETF Solana di AS bisa dimulai sebentar lagi.
Dikutip dari coinmarketcap, Minggu (19/10/2025), kabar ini sontak membangkitkan optimisme baru di kalangan trader yang mengharapkan harga Solana untuk kembali menantang rekor tertingginya di kisaran USD 300 atau sekitar Rp 5 juta (estimasi kurs Rp 16.556 per USD.
Peluncuran Penuh Tertunda, Mengapa?
Meskipun Form 8-A telah disetujui—yang biasanya memproses standar pencatatan umum (Generic Listing Standards)—peluncuran penuh ETF kripto di AS masih membutuhkan persetujuan Formulir S-1 tambahan.
Sayangnya, penutupan sementara (shutdown) yang sedang dialami pemerintah AS saat ini telah menghentikan peninjauan lebih lanjut terhadap pengajuan S-1 ini.
Penundaan ini juga membuat beberapa perusahaan lain, seperti Bitwise dan Grayscale, terpaksa menunda atau menarik sementara pengajuan mereka.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Antrean Panjang Menunggu Keputusan SEC
Meski ada jeda sementara, para analis meyakini serangkaian persetujuan ETF Solana lainnya akan menyusul segera setelah aktivitas regulasi kembali normal.
Spesialis ETF ternama, Nate Geraci, menyebutkan bahwa beberapa penerbit besar, termasuk Franklin Templeton, Fidelity, CoinShares, dan VanEck, telah menyerahkan dokumen S-1 terbaru mereka. Geraci bahkan menyebut bulan Oktober sebagai periode krusial bagi ETF aset digital.
Menariknya, beberapa proposal ETF ini juga mencakup opsi staking (mengunci aset untuk imbal hasil), fitur yang diperkirakan akan sangat menarik bagi investor institusi besar.
Sebagai informasi awal, ETF Spot Solana pertama di luar AS sudah mulai diperdagangkan di Hong Kong pada 16 Oktober, dikelola oleh China Asset Management.
Solana Jadi Primadona Baru Lembaga Keuangan
Data menunjukkan adopsi Solana oleh institusi semakin masif. Menurut Coingecko, kepemilikan Solana oleh kas aset digital (digital asset treasuries) telah melonjak 230% pada bulan September, mencapai total nilai lebih dari USD 2 miliar. Perusahaan seperti Forward Industries dan Helius disebut-sebut memimpin fase akumulasi ini.
Perusahaan investasi besar, Pantera Capital, bahkan menggambarkan Solana berada di titik balik adopsi, menjadikannya aset digital terbesar ketiga setelah Bitcoin dan Ethereum.
Di pasar prediksi, data dari Polymarket menunjukkan probabilitas sebesar 99% bahwa ETF Solana akan disetujui sepenuhnya di AS sebelum akhir tahun 2025.
Saat ini, analis teknikal melihat harga SOL berada dalam fase konsolidasi di kisaran USD 166 hingga USD 180. Terobosan di atas level USD 216 diperkirakan dapat mendorong pergerakan cepat menuju zona USD 260USD 300 dalam beberapa minggu mendatang.