8 Bank Besar Korea Selatan Mau Luncurkan Stablecoin Won pada 2025-2026

2 months ago 69

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 8 bank besar di Korea Selatan akan bekerja sama untuk meluncurkan Stablecoin yang dipatok dengan mata uang won negara tersebut.

Melansir Cointelegraph, Kamis (26/5/2025) laporan Econovill mengungkapkan bank besar Korea Selatan yang terlibat dalam proyek Stablecoin termasuk KB Kookmin, Shinhan, Woori, Nonghyup, Corporate, Suhyup, Citi Korea, dan SC First Bank.

Kolaborasi tersebut bertujuan untuk menghadapi peningkatan dominasi dolar, karena munculnya Stablecoin yang dipatok dengan dolar AS. Dengan proyek ini, bank-bank tersebut bertujuan untuk menempatkan Korea Selatan pada posisi bersaing di pasar keuangan digital global.

Proyek stablecoin ini ditargetkan meluncur pada 2025 atau awal 2026. Open Blockchain, lembaga nirlaba yang berfokus pada blockchain dan Decentralized Identity Association menyatakan dukungannya terhadap proyek tersebut.

Proyek ini juga akan didukung oleh Korea Financial Telecommunications and Clearings Institute. Laporan tersebut juga mencatat bahwa Stablecoin di Korea Selatan akan mengadopsi model berbasis kepercayaan atau skema token deposit 1:1, yang masih tunduk pada persetujuan regulasi.

Inisiatif Stablecoin sejalan dengan dorongan legislatif yang lebih luas untuk membangun struktur regulasi yang jelas bagi aset digital di Korea Selatan.

Data dari pelacak tokenisasi aset dunia nyata RWA.xyz menunjukkan, Stablecoin kini memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD 239 miliar (Rp3,8 kuadriliun). Data tersebut juga menunjukkan bahwa 99% Stablecoin yang diterbitkan saat ini masih dipatok dengan dolar AS.

Kepala Bank Sentral Korea Selatan Soroti Potensi Kerugian dari Stablecoin

Gubernur bank sentral Korea Selatan (Bank of Korea), Rhee Chang-yong menyatakan kekhawatiran pembuatan Stablecoin dapat memudahkan pemegangnya untuk menukar mata uang tersebut dengan dolar.

Rhee Chang-yong menilai hal ini dapat merugikan mata uang, sehingga menyulitkan bank sentral untuk mengelolanya. 

Namun, kepala bank sentral negara tersebut mengatakan bahwa ia tidak menentang penerbitan Stablecoin yang dipatok dengan won.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Korea Ryoo Sangdai menilai bahwa peluncuran stablecoin yang dipatok dengan won harus dilakukan secara bertahap, dan bank harus menjadi entitas pertama yang menerbitkannya untuk memastikan jaring pengaman.

USDT Dominasi Pasar Stablecoin, Nilai Pasokan Tembus Rp 2,5 Kuadriliun

USDT yang diterbitkan Tether terus mendominasi pasar Stablecoin. 

Melansir Cryptonews, pasokan USDT telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa mencapai USD 156,1 miliar (Rp2,5 kuadriliun). 90% dari pasokan tersebut terkonsentrasi hanya pada dua jaringan, yaitu Ethereum dan Tron.

Lebih dari separuh stablecoin USDT, atau 50,47% di antaranya kini berada di Tron (TRX), sementara hampir 40% ada di Ethereum (ETH). 

Sementara itu, kurang dari 10% pasokan USDT didistribusikan ke blockchain lain, termasuk BNB Chain, Solana, Cosmos, Avalanche, dan lainnya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |