Bitcoin Gagal Jadi Emas Digital? Peter Schiff dan Mantan Bos Binance Debat Panas di Medsos

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom dan kritikus Bitcoin, Peter Schiff, kembali menyuarakan kritiknya tajam, menyatakan bahwa Bitcoin telah gagal memenuhi perannya sebagai "emas digital". Pernyataannya memicu perdebatan sengit dengan CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), di media sosial, menghidupkan kembali ketegangan antara aset tradisional dan mata uang digital.

Dikutip dari coinmarketcap, Jumat (17/10/2025), komentar Schiff ini muncul bertepatan dengan penurunan kinerja Bitcoin di pasar. Sejak Agustus 2025, nilai Bitcoin telah anjlok sebesar 20% terhadap emas fisik, sementara emas sendiri justru mencapai rekor tertinggi baru sepanjang masa.

Kondisi ini secara alami menimbulkan kekhawatiran serius mengenai status Bitcoin sebagai penyimpan nilai (store-of-value) yang aman.

Schiff yang merupakan Euro Pacific Capital memperkuat argumennya dengan mengutip perbandingan kinerja kedua aset:

"Bitcoin tidak memenuhi gembar-gembornya. Karena Bitcoin dipromosikan sebagai emas digital, penurunan 20% terhadap emas lebih signifikan daripada penurunan 10% terhadap dolar."

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Dampak Pasar dan Peran Safe-Haven

Penurunan harga yang signifikan ini memaksa para pelaku pasar untuk mengevaluasi kembali peran Bitcoin sebagai aset safe-haven (aset aman). Pasar saat ini menunjukkan ketidakpastian, di mana emas menunjukkan ketahanan luar biasa, sementara narasi Bitcoin sebagai "emas digital" semakin sulit dipertahankan di tengah pergeseran pasar.

Implikasi finansial terlihat jelas: arus masuk ke ETF Bitcoin mulai mandek, dan aktivitas whale (investor besar) secara signifikan memengaruhi harganya. Schiff berpendapat bahwa korelasi Bitcoin dengan penurunan pasar kripto secara keseluruhan justru menyoroti daya tarik emas selama periode inflasi.

Sementara Schiff terus menekankan kekuatan emas, tokoh-tokoh kripto lainnya, seperti CZ dari Binance dan Brian Shuster, mempertanyakan argumennya, menyoroti potensi jangka panjang Bitcoin di hadapan volatilitas jangka pendek.

Mereka berpendapat bahwa pasokan Bitcoin yang terbatas dan ketahanannya terhadap sensor tetap menjadi keunggulan penting.

Masa Depan dan Evolusi

Perdebatan ini menyoroti ketegangan yang berkelanjutan antara aset tradisional yang telah teruji waktu, seperti emas, dengan mata uang digital yang relatif baru.

Para analis terus menilai kemampuan Bitcoin untuk bangkit kembali. Perkembangan Bitcoin di ranah regulasi dan teknologi diperkirakan akan menjadi kunci dalam mendefinisikan kembali posisinya.

Sementara emas mungkin terus menarik investasi dalam jangka pendek, para pemangku kepentingan digital dengan cermat mengantisipasi bagaimana Bitcoin akan mengukir perannya di tengah kondisi pasar global di masa depan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |