Liputan6.com, Jakarta - Kenya selangkah lebih dekat untuk mengatur kripto. Hal ini setelah parlemen Kenya mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) penyedia layanan aset virtual 2025 pekan lalul.
Mengutip Yahoo Finance, ditulis Rabu (15/10/2025), RUU itu kini perlu ditandatangani oleh Presiden Kenya William Ruto untuk menciptakan kerangka legislative yang mengatur penyedia layanan kripto dan mengatasi potensi penyalahgunaan dalam industri ini.
"Kami berharap Kenya dapat menjadi pintu gerbang ke Afrika,” kata Finance Committee Chairman Kuria Kimani kepada Reuters, seperti dikutip dari Yahoo Finance.
Ia menuturkan, sebagian besar anak muda berusia 18 dan 35 tahun kini menggunakan aset virtual untuk berdagang, menyelesaikan pembayaran dan sebagai cara berinvestasi dan berbisnis.
Salah satu poin penting dalam RUU itu adalah identifikasi badan regulator utama Kenya untuk industri ini yakni Central Bank of Kenya dan otoritas pasar modal.
Masing-masing badan meski akan berperan dalam meregulasi penyedia layanan seperti dompet dan bursa kripto, bank sentral akan mengawasi pemroses pembayaran yang mengatur transaksi antara mata uang fiat dan virtual.
Di sisi lain, otoritas pasar modal Kenya bertanggung jawab untuk mengatur broker, penasihat investasi dan manajer aset digital.
Momentum kripto telah berkembang di Afrika dengan Afrika Sub-Sahara berada di peringkat ketiga dalam laporan adopsi kripto Chainalysis, sebagian besar berkat aktivitas ritelnya yang kuat.
Kenya khususnya berada di peringkat keempat di antara negara-negara Afrika berdasarkan total nilai yang diterima dari Juli 2024 hingga Juni 2025, dengan aset yang diterima hampir USD 20 miliar atau Rp 331,53 miliar selama periode tersebut. Namun, negara ini tertinggal dari negara-negara tetangga dalam hal regulasi, ujar seorang analis kepada Decrypt.
Kenya Atasi Ketertinggalan di Kripto
“Negara-negara lain di kawasan ini terutama Afrika Selatan sudah memiliki rezim perizinan kripto yang jelas, jadi Kenya sedang mengatasi ketertinggalan di sini,” kata analis dan salah satu pendiri Coin Bureau, Nic Puckrin.
"Afrika Selatan mulai menerbitkan lisensi kripto pada 2023, setelah mengklasifikasikan aset kripto sebagai produk keuangan setahun sebelumnya, sehingga Kenya tertinggal sekitar dua tahun," ia menambahkan.
"Itu berarti negara itu harus bergerak cepat jika ingin menjadi gerbang menuju Afrika.”
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Kripto Sangat Berisiko dan Spekulasi
Sebelumnya, penulis buku keuangan dan pembawa acara “The Ramsey Show”, Dave Ramsey membagikan pandangannya mengenai aset digital. Namun, ia bukan penggemar kripto.
Dari membandingkan Bitcoin dengan "kertas toilet" atau "aneh", ia tak pernah ragu untuk berbagi pendapatnya yang blak-blakan tentang aset digital.
Mengutip Yahoo Finance, Senin (29/9/2025), Pada April, ia tampil di podcast populer Shawn Ryan Show. Ia menjelaskan secara detail mengapa memiliki sikap anti-kripto yang begitu kuat dan tidak ragu-ragu ketika berbicara tentang pedagang kripto. Dave Ramsey menyebut investor kripto yang mengabaikan risiko sebagai "bodoh".
Ia menuturkan, kripto akan menjadi lebih besar, lebih baik, lebih aman, canggih, dan stabil. Kripto memang "liar" dan "pertunjukan sampah" untuk waktu yang lama, yang menurut dia masih demikian, tetapi kini tidak seburuk sebelumnya.
“Meskipun demikian, kripto sangat berisiko,” ia menambahkan.
Pakar keuangan pribadi tersebut melanjutkan dengan mengatakan seseorang tidak dapat berinvestasi dalam kripto, hanya berspekulasi.
Melihat Kinerja Aset Kripto
Mereka yang berinvestasi di kripto sering keliru membedakan spekulasi dengan investasi, ia memperingatkan karena spekulasi bersifat jangka pendek, sementara investasi bersifat jangka panjang.
Ramsey memiliki cara yang cukup sederhana untuk melihat kinerja aset: grafik harga.
"Jika Anda memetakan Bitcoin dan tidak melihat risiko, Anda bodoh."
Dave Ramsey mengatakan kripto itu seperti 'roda roulette'
Ramsey mengatakan teman-temannya, yang memiliki kekayaan lebih dari USD 100 juta atau Rp 1,6 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.652), mampu berinvestasi bahkan USD 1 juta atau Rp 16,64 miliar dalam kripto karena mereka tidak akan melewatkannya bahkan jika uang ini hangus.
Alasan ia bersikap keras terhadap investor kripto adalah karena mereka tidak menempatkan uang mereka di rekening pensiun 401(k), reksa dana, atau rumah, tetapi 100% dana mereka di "roda roulette."
"Dan itu bodoh."
Dapat Ujaran Kebencian karena Kritik Kripto
Kepada mereka yang berusia 26 tahun yang telah menginvestasikan semua yang mereka miliki di Bitcoin, ia mengatakan mereka bisa saja pergi ke Las Vegas untuk berjudi.
Selama podcast, Ramsey juga berbicara tentang kebencian yang ia terima karena tidak mendukung kripto. Ia menuturkan, kripto seperti "aliran sesat" karena para penganutnya berpikir mereka yang tidak berinvestasi di dalamnya akan masuk neraka. Ia teringat rekan pembawa acaranya, George Kamel, yang membandingkan kripto dengan skema pemasaran berjenjang.
"Ini seperti Mary Kay untuk pria muda."
Ramsey mengatakan, ia tidak peduli dengan siapa pun yang berinvestasi di kripto, tetapi mereka harus berinvestasi dalam jumlah yang tidak akan mereka lewatkan.