Tren Perusahaan Publik Koleksi Bitcoin, KindlyMD Ikut Perbesar Portofolio

1 month ago 29

Liputan6.com, Jakarta - KindlyMD, perusahaan dengan strategi perbendaharaan berbasis bitcoin (BTC), resmi menutup penawaran obligasi atau surat utang konvertibel senilai USD 200 juta atau sekitar Rp 3,25 triliun (kurs estimasi Rp16.200 per USD).

Dana tersebut akan dipakai untuk menambah kepemilikan bitcoin, menurut pengumuman perusahaan pada Senin, 18 Agustus 2025.

Langkah ini melanjutkan strategi ekspansi Bitcoin mereka, setelah berhasil menggalang USD 540 juta atau sekitar Rp 8,76 triliun lewat penempatan privat di ekuitas publik (PIPE).

Penggalangan dana itu rampung bersamaan dengan proses merger bersama Nakamoto Holdings. Usai penggabungan, entitas hasil merger tetap beroperasi dengan nama KindlyMD.

"Perusahaan bermaksud menggunakan hasil bersih dari penawaran obligasi konversi untuk membeli lebih banyak Bitcoin, serta untuk modal kerja dan keperluan umum perusahaan," kata KindlyMD dalam sebuah pernyataan pada Jumat.

Pada Mei lalu, KindlyMD yang sebelumnya berfokus sebagai penyedia data kesehatan mengumumkan rencana merger dengan Nakamoto Holdings. Perusahaan induk tersebut didirikan bersama oleh CEO Bitcoin Magazine, David Bailey, dengan misi utama mengakumulasi Bitcoin.

Bailey dikenal sebagai penasihat Presiden Trump dalam merumuskan kebijakan kripto 2024 ketika sang kandidat Partai Republik tengah berkampanye.

Saham KindlyMD Melemah

Pembiayaan transaksi ini dikelola oleh YA II PN, Ltd., sebuah dana investasi yang berada di bawah pengelolaan hedge fund Yorkville Advisors.

Pada perdagangan Senin, saham KindlyMD yang tercatat di Nasdaq dengan ticker NAKA ditutup turun sekitar 12 persen. Strategi perusahaan ini memberi peluang bagi investor untuk memperoleh eksposur terhadap aset kripto terbesar, Bitcoin, melalui pembelian sahamnya.

Saat ini tercatat ada 168 perusahaan publik yang menyimpan obligasi Bitcoin. Tren tersebut pertama kali dipopulerkan oleh perusahaan perangkat lunak milik Michael Saylor, Strategy, yang mulai melakukan akumulasi aset digital itu sejak 2020.

Sejak meninggalkan bisnis pengembangan perangkat lunak, Strategy mulai mengalihkan fokus dengan membeli Bitcoin pada Agustus 2020. Langkah tersebut dipilih sebagai strategi untuk memberikan imbal hasil yang lebih tinggi bagi para pemegang saham.

Kepemilikan Bitcoin Terbesar oleh Strategy

Kini, Strategy tercatat sebagai perusahaan dengan kepemilikan korporat terbesar atas Bitcoin, yakni 629.376 BTC senilai lebih dari USD 73 miliar atau sekitar Rp 1.184,75 triliun. Aktivitas utama perusahaan saat ini berfokus pada upaya mengamankan aset kripto tersebut.

Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin melemah 1 persen dan diperdagangkan di level USD 116.605 per koin. Meski begitu, aset kripto terbesar ini sempat mencetak rekor tertinggi baru pada pekan lalu di USD 124.128 atau sekitar Rp 2,01 miliar, menurut data CoinGecko.

Di sisi lain, seorang penambang Bitcoin solo berhasil mencetak keuntungan besar setelah memperoleh hadiah blok senilai USD 365 ribu atau sekitar Rp 5,93 miliar sebuah pencapaian langka di tengah ketatnya persaingan jaringan.

Kepemilikan Bitcoin Lainnya

Strategy membiayai akumulasi Bitcoinnya melalui penerbitan utang. Sejak pertama kali masuk ke aset digital ini lima tahun lalu, saham perusahaan dengan kode MSTR di Nasdaq telah melonjak lebih dari 2.700 persen.

Langkah Strategy juga menginspirasi sejumlah perusahaan lain. Ada yang memanfaatkan kas cadangan untuk membeli Bitcoin, sementara sebagian memilih jalur penerbitan utang. Meski begitu, para pakar tetap mengingatkan bahwa strategi semacam ini tidak lepas dari risiko tinggi.

Selain Strategy, salah satu perbendaharaan Bitcoin terbesar lainnya adalah Twenty One. Perusahaan ini dibentuk oleh kolaborasi pemain besar kripto dan keuangan tradisional—mulai dari Tether, Bitfinex, Cantor Fitzgerald, hingga SoftBank. Saat ini, Twenty One tercatat menyimpan 43.500 BTC, meski belum resmi memperdagangkan aset tersebut.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |