Liputan6.com, Jakarta - Volatilitas di pasar kripto meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir, membuka peluang baru bagi investor namun juga menimbulkan risiko besar. Beberapa aset utama menunjukkan pergerakan ekstrem.
BNB dalam euforia harga, XRP kehilangan kekuatannya, sementara Shiba Inu (SHIB) mendekati level terendah tahun ini.
Berikut ulasannya dikutip dari U.Today, Kamis (9/10/2025):
BNB Melonjak, Tapi Terlalu Tinggi?
Token BNB mencatat salah satu reli paling spektakuler di tahun 2025, menembus level sekitar USD 1.310. Lonjakan hampir vertikal dalam beberapa minggu terakhir memicu euforia di kalangan investor. Permintaan tinggi di ekosistem Binance serta dorongan spekulatif disebut menjadi pendorong utama kenaikan ini.
Namun, sinyal teknikal menunjukkan potensi kelelahan. BNB terus bertahan di atas EMA 20-hari, tetapi beberapa candle terakhir menampilkan volume besar dan sumbu panjang di bagian atas — tanda bahwa sebagian trader mulai mengambil keuntungan.
Indikator RSI kini berada di level 78, menandakan kondisi jenuh beli. Jika reli berlanjut, target psikologis berikutnya adalah USD 1.400 hingga USD 1.500, sebelum potensi menuju USD 2.000.
Sebaliknya, jika aksi ambil untung meningkat, BNB bisa terkoreksi ke area USD 1.080USD 960, yang berdekatan dengan EMA 50-hari.
Koreksi ke area tersebut kemungkinan menjadi fase pendinginan alami, bukan tanda berakhirnya tren naik. Meski begitu, kemampuan pembeli menjaga momentum tanpa memicu aksi jual besar-besaran akan menentukan apakah BNB mampu mencapai target USD 2.000 atau justru mengalami penurunan tajam.
XRP Kehilangan Tenaga Setelah Koreksi USD 6 Miliar
Berbeda dengan BNB, XRP justru menghadapi tekanan jual besar. Nilai pasar token ini menyusut sekitar USD 6 miliar hanya dalam beberapa sesi terakhir — dari USD 177 miliar menjadi USD 171 miliar.
Upaya XRP menembus garis tren menurun pada awal Oktober gagal, dan harga kembali turun ke EMA 100-hari di USD 2,85, yang kini menjadi area pertahanan penting. Jika level ini ditembus, target berikutnya adalah EMA 200 di USD 2,63.
Volume perdagangan juga menunjukkan penurunan minat beli, sementara RSI turun ke zona netral, menandakan momentum bullish telah sepenuhnya memudar.
Jika pembeli gagal mempertahankan EMA 100, XRP berpotensi melanjutkan pelemahan yang signifikan — bahkan bisa mencatat salah satu penurunan terbesar dalam sejarahnya.
Kehilangan kapitalisasi pasar sebesar USD 6 miliar menunjukkan penurunan kepercayaan investor, bukan sekadar koreksi jangka pendek. Untuk saat ini, EMA 100 menjadi batas terakhir antara stabilitas dan tren turun baru bagi XRP.
Shiba Inu (SHIB) di Ambang Titik Terendah Baru
Sentimen negatif masih membayangi Shiba Inu (SHIB). Setelah beberapa kali gagal bangkit, token meme ini semakin mendekati titik terendahnya di tahun 2025.
Harga SHIB kini berada di sekitar USD 0,0000121, tepat di atas garis support utama. Namun, token ini telah menembus beberapa rata-rata pergerakan jangka pendek, dan kegagalannya menembus 200 EMA menunjukkan bahwa tekanan jual masih dominan.
Jika SHIB jatuh di bawah USD 0,0000120, penurunan lebih dalam ke USD 0,0000115 atau bahkan USD 0,0000105 bisa terjadi — yang berarti menghapus seluruh kenaikan sejak 2024.
Volume perdagangan juga menunjukkan partisipasi pembeli yang menurun, sementara RSI di 45 menandakan momentum bullish sudah hilang tetapi belum mencapai kondisi jenuh jual. Penurunan ke level tersebut dapat memperkuat pandangan bahwa SHIB kehilangan relevansinya di pasar kripto yang kini didominasi proyek-proyek dengan utilitas nyata.
Tanpa dorongan beli yang kuat dalam waktu dekat, Shiba Inu berisiko mencapai titik nadirnya di 2025, menandai berakhirnya fase euforia yang sempat menjadikannya ikon “koin rakyat”.