Liputan6.com, Jakarta - Seorang insinyur perangkat lunak sekaligus pendukung aset kripto XRP, Vincent Van Code, kembali memicu perdebatan di komunitas kripto setelah menyinggung soal “beban mental” yang dialami investor jangka panjang.
Dikutip dari coinmarketcap, Selasa (21/10/2025), dalam unggahan terbarunya di media sosial X (Twitter), Van Code mengatakan bahwa mempertahankan kepemilikan XRP di tengah gejolak pasar butuh keyakinan luar biasa — atau, menurut candanya, “sedikit gangguan mental.”
Komentar ini menyoroti betapa besar peran kekuatan psikologis dalam investasi jangka panjang di dunia kripto.
Ujian Mental Jadi Investor Jangka Panjang
Menurut Van Code, banyak orang percaya diri bisa bersabar menghadapi fluktuasi pasar demi mendapatkan keuntungan besar. Namun, kenyataannya berbeda ketika mereka benar-benar menghadapi volatilitas ekstrem. Sebagian besar investor justru memilih menjual saat sudah merasa untung cukup besar, meski potensi keuntungan jangka panjang masih ada.
Ia mencontohkan perjalanan harga Bitcoin. Saat BTC masih di bawah USD 1, hampir tidak ada yang membayangkan nilainya bisa melampaui USD 110 ribu. Namun, kata Van Code, kebanyakan orang yang mengaku akan menahan dari awal mungkin sudah menjual di harga USD 100 karena merasa sudah “cukup kaya.”
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Investor XRP Diuji Ketahanan Mental
Van Code menilai hal serupa juga berlaku bagi investor XRP. Banyak yang mengaku tidak akan menjual sampai harga XRP menyentuh USD 1.000 atau bahkan USD 10.000. Namun, dalam praktiknya, menurut dia, sebagian besar akan tergoda untuk menjual jauh lebih cepat ketika keuntungan sudah mengubah hidup.
Prediksi harga XRP menembus USD 1.000 memang sudah lama beredar. Beberapa analis, termasuk proyeksi dari Changelly, menyebut target itu mungkin tercapai pada 2040 di bawah kondisi ideal. Namun dengan harga XRP saat ini yang masih di bawah USD 3, mempertahankan kepemilikan selama belasan tahun jelas menjadi tantangan mental tersendiri.
Van Code mengingatkan kembali kejadian tahun 2018, ketika XRP sempat anjlok lebih dari 95% setelah mencapai harga tertinggi di USD 3. “Optimisme bisa berubah jadi kepanikan dalam hitungan minggu,” ujarnya.
Disiplin Emosi, Kunci Investor Tahan Lama
Investor XRP jangka panjang lain dengan nama samaran TheXFactor33 sepakat dengan pandangan Van Code. Ia mengaku memegang XRP selama lebih dari delapan tahun dan menyebut bahwa bertahan di masa pasar lesu membutuhkan “keras kepala yang tidak sehat.”
Ia menambahkan, kunci bertahan bukan hanya soal keyakinan terhadap proyek, tapi kemampuan menjaga emosi ketika harga jatuh tajam.
Dalam diskusi lanjutan, Van Code bahkan mengaku sudah “melepaskan diri secara mental” dari kepemilikan XRP-nya.
“Uang itu seolah sudah tidak ada di rekening saya,” katanya. “Saya tidak berencana menjual, bahkan jika XRP mencapai USD 10.000. Fokus saya adalah menyiapkannya untuk masa depan anak-anak saya.”
Pandangan ini menegaskan bahwa hasil luar biasa dalam investasi kripto tidak hanya bergantung pada waktu beli dan jual, tapi juga pada ketahanan mental menghadapi fluktuasi ekstrem selama bertahun-tahun — kemampuan langka yang hanya dimiliki segelintir investor.