Pesan Damai Donald Trump Angkat Harga Kripto

5 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar aset kripto utama bangkit setelah mengalami penurunan yang tajam pada akhir pekan. Pemulihan ini terjadi seiring upaya Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, meredakan kekhawatiran terkait hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Berdasarkan data CoinGecko, nilai pasar gabungan seluruh aset kripto naik lebih dari 6 persen dan kembali menembus USD 4 triliun atau sekitar Rp 66.306 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.576) pada Senin, (13/10/2025).

Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 115.000 pada Senin pagi waktu London, setelah sempat anjlok di bawah USD 105.000 pada Jumat di AS. Token-token berkapitalisasi lebih kecil juga ikut pulih, dengan Ether kembali menyentuh sekitar USD 4.100 setelah sebelumnya turun ke bawah USD 3.500. Demikian seperti dikutip dari Yahoo Finance.

Penguatan ini bertepatan dengan pernyataan Minggu dari Trump dan Wakil Presiden JD Vance yang memberi sinyal keterbukaan terhadap kesepakatan dengan China guna meredakan ketegangan dagang.

Sebelumnya, rekor USD 19 miliar atau Rp 315,02 triliun taruhan kripto terhapus dan harga aset digital jatuh setelah pengumuman tarif baru yang keras terhadap China oleh Donald Trump pada Jumat. Faktor leverage, penjualan otomatis, serta likuiditas rendah di jam-jam global yang tidak ideal semakin memperparah kerugian para trader.

"Rebound ini didorong oleh pesan damai dari Trump," ujar Co-Founder hedge fund, DACM, Richard Galvin.

Dampak Aksi Jual

Ia menambahkan, sebagian besar altcoin — sebutan untuk token-token berkapitalisasi kecil — masih diperdagangkan jauh di bawah level 9 Oktober.

"Ke depan, risiko dari berita utama, seperti sepanjang 2025, masih tinggi dan pasar tetap rentan terhadap eskalasi pernyataan dagang atau risiko tak terduga lainnya," ia menambahkan.

Dampak aksi jual tersebut meluas ke berbagai sektor. Stablecoin Ethena, USDe, yang merupakan terbesar ketiga di pasar, sempat kehilangan patokan terhadap dolar AS. Binance, bursa aset digital terbesar dunia, juga mengalami gangguan teknis. Lebih dari 1,6 juta trader mengalami likuidasi, menurut data Coinglass.

Pijakan untuk Jangka Menengah

Para pelaku industri kini memasuki awal pekan dengan mempertanyakan siapa yang menanggung kerugian terbesar. Hingga saat ini, belum ditemukan bukti adanya “ledakan” besar,  kekhawatiran yang menghantui pasar kripto setelah kejatuhan sebelumnya, seperti bursa FTX milik Sam Bankman-Fried memicu efek domino kegagalan di masa lalu.

Tingkat pendanaan, bunga yang dibayarkan trader yang optimistis untuk mengambil leverage dalam kontrak untuk taruhan berjangka, anjlok ke tingkat terendah sejak masa runtuhnya FTX pada 2022. Coinglass menyebut kondisi ini sebagai salah satu “reset leverage paling ekstrem dalam sejarah kripto.”

Dalam catatan riset lainnya, market maker kripto, Caladan, mengatakan crash tersebut menyebabkan minat terbuka (open interest) opsi Bitcoin dan Ether turun setengahnya menjadi masing-masing USD 33 miliar dan USD 19 miliar. Galvin menyebut, penurunan itu akan “menjadi pijakan yang lebih kokoh bagi harga dalam jangka menengah.”

Harga Bitcoin Sempat Cetak Rekor

Sebagai catatan, Bitcoin sempat mencetak rekor USD 126.251 pada 6 Oktober lalu, dan masih menguat 23 persen sepanjang tahun ini, didorong terutama oleh kebijakan pro-kripto Trump di AS.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |