Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pemberi pinjaman blockchain siap mencatatkan saham di bursa efek Amerika Serikat (AS).
Salah satunya yang telah mengajukan dokumen penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di AS yakni Figure Technology Solutions. Perusahaan terkait kripto ini menambah daftar perusahaan kripto yang masuk ke pasar saham pada 2025.
Bursa kripto milik Winklevoss yakni Gemini juga menawarkan IPO di New York, AS pekan lalu. Demikian mengutip Channel News Asia, Selasa (19/8/2025).
Maraknya perusahaan kripto yang masuk ke pasar saham tak lepas dari lingkungan yang ramah terhadap kripto di bawah pemerintahan AS Donald Trump. Selain itu, debut positif dari perusahaan penerbit stablecoin yakni Circle telah membuka jalan bagi banyaknya pencatatan saham dari industri aset digital.
Seiring pengajuan dokumen pengajuan IPO diketahui pendapatan Figure melonjak 22,4% menjadi USD 191 juta atau Rp 3,09 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.212) hingga Juni 2025. Perusahaan melaporkan laba USD 29 juta atau Rp 470,30 miliar. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya yang alami rugi USD 13 juta.
Jadi Pilar Utama IPO
Perusahaan yang berbasis di New York ini dan beberapa pemegang sahamnya yang ada akan menjual saham dalam penawaran itu.
"Kripto menjadi salah satu pilar utama pasar IPO, dengan lebih banyak transaksi yang diharapkan tidak hanya melalui IPO tetapi juga melalui transaksi deSPAC,” ujar CEO IPOX Josef Schuster merujuk pada perusahaan go public melalui merger cek kosong.
Pinjaman Blockchain
Figure, yang didirikan pada 2018 oleh pengusaha teknologi Mike Cagney, adalah platform berbasis blockchain yang mendukung peminjaman, perdagangan, dan investasi di berbagai bidang seperti kredit konsumen dan aset digital.
Perusahaan dan lebih dari 160 mitranya telah menggalang dana ekuitas senilai lebih dari USD 16 miliar atau Rp 25,49 triliun hingga saat ini.
Penjamin Emisi
"Blockchain dapat melakukan lebih dari sekadar mendisrupsi pasar yang ada. Dengan mengambil aset yang secara historis tidak likuid – seperti pinjaman –dan menempatkan aset-aset ini beserta riwayat kinerjanya secara on-chain, blockchain dapat membawa likuiditas ke pasar yang sebelumnya tidak memiliki likuiditas," kata Cagney dalam pengajuan tersebut.
"IPO merupakan satu langkah dalam proses panjang untuk menghadirkan blockchain ke semua aspek pasar modal."
Cagney, yang juga merupakan salah satu pendiri fintech SoFi, akan terus memegang mayoritas hak suara Figure setelah penawaran umum perdana.
Pada 2021, Figure mengumpulkan USD 200 juta atau Rp 3,2 triliun dalam putaran pendanaan dengan valuasi USD 3,2 miliar atau Rp 51,88 triliun.
Goldman Sachs, Jefferies, dan BofA Securities adalah penjamin emisi utama. Figure akan terdaftar di Nasdaq dengan kode "FIGR".
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Perusahaan Kripto Serbu Pasar Saham AS
Sebelumnya, kebijakan pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah pimpinan Presiden AS Donald Trump yang mendukung industri kripto telah memicu gelombang perusahaan kripto untuk mencatatkan saham di bursa efek.
Mengutip Channel News Asia, ditulis Jumat (15/8/2025),Bulish, operator bursa kripto yang didukung oleh miliarder Peter Thiel menjadi yang terbaru yang memasuki pasar saham pada Rabu pekan ini. Bulish menghimpun dana lebih dari USD 1,1 miliar atau Rp 17,78 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.168).
Analis menunjukkan kenaikan adopsi arus utama dan dukungan perusahaan berkantong tebal sebagai kekuatan yang kembali membentuk lanskap penggalangan dana sektor ini dan meningkatkan permintaan untuk saham kripto baru.
Selain Bullish, Circle mencatatkan saham di Bursa Efek New York pada Juni 2025. Nilai saham Circle naik lebih dari dua kali lipat saat pembukaan sehingga valuasi penerbit stablecoin itu mencapai USD 18 miliar atau Rp 290,87 triliun.
“Lebih dari segalanya, perdagangan Circle benar-benar menjadi lampu hijau terbesar bagi industri ini,” ujar Senior Strategist Renaissance Capital.