Perusahaan Kripto Serbu Pasar Saham di AS

2 months ago 29

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah pimpinan Presiden AS Donald Trump yang mendukung industri kripto telah memicu gelombang perusahaan kripto untuk mencatatkan saham di bursa efek.

Mengutip Channel News Asia, ditulis Jumat (15/8/2025),Bulish, operator bursa kripto yang didukung oleh miliarder Peter Thiel menjadi yang terbaru yang memasuki pasar saham pada Rabu pekan ini. Bulish menghimpun dana lebih dari USD 1,1 miliar atau Rp 17,78 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.168).

Analis menunjukkan kenaikan adopsi arus utama dan dukungan perusahaan berkantong tebal sebagai kekuatan yang kembali membentuk lanskap penggalangan dana sektor ini dan meningkatkan permintaan untuk saham kripto baru.

Selain Bulish, Circle mencatatkan saham di Bursa Efek New York pada Juni 2025. Nilai saham Circle naik lebih dari dua kali lipat saat pembukaan sehingga valuasi penerbit stablecoin itu mencapai USD 18 miliar atau Rp 290,87 triliun.

“Lebih dari segalanya, perdagangan Circle benar-benar menjadi lampu hijau terbesar bagi industri ini,” ujar Senior Strategist Renaissance Capital.

Momentum Pasar Kripto

Beberapa hari setelah IPO tersebut, Senat AS mengesahkan Undang-Undang Genius yang bersejarah, yang menetapkan kerangka regulasi untuk stablecoin yang memicu reli saham.

Saham Circle ditutup di posisi USD 153,16 dibandingkan harga IPO-nya USD 31 per saham. Berdasarkan data yang dihimpun LSEG, kapitalisasi pasar Circle tercatat USD 35 miliar.

“Perdagangan yang positif dan regulator yang ramah merupakan kombinasi yang kuat,” Kennedy menambahkan.

Semakin banyaknya kandidat IPO menekankan, seberapa jauh sektor ini telah berkembang sejak keruntuhan bursa kripto FTX pada 2022 yang memicu musim dingin kripto, menghancurkan valuasi dan kepercayaan investor.

Setelah bertahun-tahun mengalami penurunan nilai dan PHK, pemulihan harga dan sentimen mendorong perusahaan untuk memasuki pasar publik.

"Investor swasta kemungkinan besar mencari likuiditas. Banyak VC dan perusahaan ekuitas swasta telah memegang posisi ini selama bertahun-tahun," kata Wakil Presiden di firma riset IPO IPOX, Kat Liu.

"Ini bukan lagi bisnis yang murni spekulatif,” ia menambahkan.

Pengesahan Genius Act, ditambah dengan debut Circle yang sukses di pasar, telah mendorong gelombang perusahaan kripto lainnya untuk melanjutkan rencana pencatatan. BitGo, Grayscale, dan Gemini termasuk di antara perusahaan yang telah mengajukan pengajuan rahasia untuk mencatatkan sahamnya.

Perusahaan Kripto Block Menambah Kepemilikan Bitcoin

Sebelumnya, Block Inc, perusahaan yang didirikan Jack Dorsey menambahkan 108 bitcoin ke kas perusahaan pada kuartal kedua. Dengan demikian, totalnya menjadi 8.692 bitcoin (BTC).

Mengutip Yahoo Finance, ditulis Minggu (10/8/2025), berdasarkan laporan keuangan terbaru, akuisisi ini memiliki biaya dasar sebesar USD 11 juta atau Rp 178,76 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.251). Perseroan juga berencana investasi lebih banyak bitcoin pada masa mendatang.

Dengan harga Bitcoin yang saat ini diperdagangkan mendekati USD 117.000 atau Rp 1,9 miliar, investasi Block dalam Bitcoin kini bernilai sekitar USD 1,15 miliar atau Rp 18,6 triliun.

Untuk kuartal yang berakhir pada 30 Juni, Block mengumumkan pendapatan sebesar USD 6,05 miliar, meningkat 1,5% dibandingkan pendapatan sebesar USD 5,96 miliar pada kuartal pertama. Laba kotor, sebesar USD 2,54 miliar, meningkat 8,2% dibandingkan laba kotor sebesar USD 2,33 miliar.

Direktur Keuangan, Amrita Ahuja kepada CNBC, mengatakan perusahaan telah "melampaui proyeksi laba kotor sendiri."

Bertahap Tingkatkan Kepemilikan BTC

Perusahaan menghasilkan pendapatan sebesar USD 2,14 miliar dan laba kotor sebesar USD 66 juta dari penjualan Bitcoin melalui Cash App, dompet digital untuk konsumen Amerika.

"Cash App kini memiliki volume peer-to-peer sebesar USD 218 miliar, volume perdagangan sebesar USD 183 miliar, dan 8 juta pelanggan yang terlibat dengan Pendapatan Rata-Rata Per Pengguna (ARPU) tahunan sebesar USD 250,” kata Ahuja.

Pada 2020, di bawah CEO Jack Dorsey, mulai membeli Bitcoin. Namun, pembelian Bitcoin oleh Block berbeda secara signifikan dari akuisisi besar MicroStrategy yang dibiayai utang.

Seiring waktu, perusahaan secara bertahap meningkatkan kepemilikan Bitcoin-nya, terutama menggunakannya sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang berasal dari mata uang fiat. Perusahaan mencatat keuntungan sebesar usd 212,2 juta dari pengukuran ulang kepemilikan Bitcoin, dibandingkan dengan kerugian sebesar usd 70,1 juta pada periode perbandingan tahun sebelumnya.

Perusahaan ini bertujuan untuk menjadikan Bitcoin sebagai protokol terbuka untuk transaksi internet, dengan fokus pada peluncuran prototipe produk penambangan dan kustodian mandiri, yang menurut Ahuja akan segera diluncurkan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |