Liputan6.com, Jakarta - FBI menyebutkan, penipuan yang dilakukan memakai ATM bitcoin telah merugikan warga Amerika Serikat (AS). Nilai kerugian hampir USD 250 juta atau Rp 4,14 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.586), lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
American Association of Retired Persons (AARP) juga memperingatkan 38 juta anggota kalau ATM Bitcoin semakin menjadi sarana pilihan penipu untuk menipu warga AS.
Mengutip laman ABC News, Jumat (10/10/2025), ATM bitcoin memungkinkan pengguna memasukkan uang tunai dan mengirimkannya ke dompet digital di mana pun. Prosesnya hanya membutuhkan beberapa menit, dan setelah transaksi dieksekusi, menurut para ahli, uang itu hampir mustahil untuk dikembalikan, menjadikannya metode menarik bagi penipu.
Direktur AARP, Amy Nofziger mengakui peningkatan penggunaan ATM bitcoin untuk penipuan. “Ya, meminta kripto sekarang menjadi metode pilihan utama para penjahat. Ini masalah besar,” ujar Nofziger.
Pihak berwenang telah memperhatikan hal ini. Bulan lalu, kantor jaksa agung Washington DC menggugat Athena Bitcoin, salah satu penyedia mesin ATM bitcoin terbesar di AS. Hal ini terkait tuduhan mengantongi ratusan ribu dolar AS dalam bentuk biaya yang tidak diungkakpan dari korban penipuan.
Respons Athena
Gugatan itu mengklaim kalau 93% transaksi perangkat Athena di distrik itu merupakan hasil penipuan langsung. Usia rata-rata korban 71 tahun.
Athena dengan tegas membantah tuduhan itu dalam sebuah pernyataan kepada ABC News. Athena menegaskan mempertahankan perlindungan yang kuat terhadap penipuan termasuk instruksi yang transparan, peringatan yang jelas dan edukasi konsumen.
"Sama seperti bank tidak bertanggung jawab jika seseorang dengan sengaja mengirimkan dana kepada orang lain, Athena tidak mengendalikan keputusan pengguna," demikian pernyataan tersebut.
'Mitra Diam'
AARP telah mengadvokasi peraturan yang lebih ketat untuk melindungi warga Amerika Serikat dari penipuan pada ATM bitcoin, seperti membatasi jumlah uang yang dapat disetorkan pengguna dalam satu hari.
Setidaknya 17 negara bagian telah mengesahkan undang-undang dalam beberapa tahun terakhir yang mengatur mesin-mesin tersebut, dan beberapa kota telah bergerak untuk melarangnya sepenuhnya.
Namun, para kritikus mengatakan beberapa perusahaan ATM Bitcoin enggan menerapkan regulasi, karena berpotensi merugikan laba mereka. Beberapa perusahaan yang mengoperasikan mesin-mesin tersebut mengenakan biaya transaksi yang melebihi 20%.
CEO Inca Digital, firma forensik kripto mengatakan, sebagian perusahaan yang berkaitan dengan ATM kripto itu mengetahui kalau ATM dipakai untuk penipuan. “Mereka tahu atau mereka menutup mata,” kata Adam.
Penasihat Keuangan Dave Ramsey: Kripto Sangat Berisiko dan Spekulasi
Sebelumnya, penulis buku keuangan dan pembawa acara “The Ramsey Show”, Dave Ramsey membagikan pandangannya mengenai aset digital. Namun, ia bukan penggemar kripto.
Dari membandingkan Bitcoin dengan "kertas toilet" atau "aneh", ia tak pernah ragu untuk berbagi pendapatnya yang blak-blakan tentang aset digital.
Mengutip Yahoo Finance, Senin (29/9/2025), Pada April, ia tampil di podcast populer Shawn Ryan Show. Ia menjelaskan secara detail mengapa memiliki sikap anti-kripto yang begitu kuat dan tidak ragu-ragu ketika berbicara tentang pedagang kripto. Dave Ramsey menyebut investor kripto yang mengabaikan risiko sebagai "bodoh".
Ia menuturkan, kripto akan menjadi lebih besar, lebih baik, lebih aman, canggih, dan stabil. Kripto memang "liar" dan "pertunjukan sampah" untuk waktu yang lama, yang menurut dia masih demikian, tetapi kini tidak seburuk sebelumnya.
“Meskipun demikian, kripto sangat berisiko,” ia menambahkan.
Pakar keuangan pribadi tersebut melanjutkan dengan mengatakan seseorang tidak dapat berinvestasi dalam kripto, hanya berspekulasi.
Cara Sederhana Melihat Kinerja Aset
Mereka yang berinvestasi di kripto sering keliru membedakan spekulasi dengan investasi, ia memperingatkan karena spekulasi bersifat jangka pendek, sementara investasi bersifat jangka panjang.
Ramsey memiliki cara yang cukup sederhana untuk melihat kinerja aset: grafik harga.
"Jika Anda memetakan Bitcoin dan tidak melihat risiko, Anda bodoh."
Dave Ramsey mengatakan kripto itu seperti 'roda roulette'
Ramsey mengatakan teman-temannya, yang memiliki kekayaan lebih dari USD 100 juta atau Rp 1,6 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.652), mampu berinvestasi bahkan USD 1 juta atau Rp 16,64 miliar dalam kripto karena mereka tidak akan melewatkannya bahkan jika uang ini hangus.
Alasan ia bersikap keras terhadap investor kripto adalah karena mereka tidak menempatkan uang mereka di rekening pensiun 401(k), reksa dana, atau rumah, tetapi 100% dana mereka di "roda roulette." "Dan itu bodoh."
Mendapatkan Ujaran Kebencian
Kepada mereka yang berusia 26 tahun yang telah menginvestasikan semua yang mereka miliki di Bitcoin, ia mengatakan mereka bisa saja pergi ke Las Vegas untuk berjudi.
Selama podcast, Ramsey juga berbicara tentang kebencian yang ia terima karena tidak mendukung kripto. Ia menuturkan, kripto seperti "aliran sesat" karena para penganutnya berpikir mereka yang tidak berinvestasi di dalamnya akan masuk neraka. Ia teringat rekan pembawa acaranya, George Kamel, yang membandingkan kripto dengan skema pemasaran berjenjang.
"Ini seperti Mary Kay untuk pria muda."
Ramsey mengatakan, ia tidak peduli dengan siapa pun yang berinvestasi di kripto, tetapi mereka harus berinvestasi dalam jumlah yang tidak akan mereka lewatkan.