Liputan6.com, Jakarta - Tom Lee, pendiri Fundstrat, menilai pasar bull kripto saat ini baru memasuki tahap awal. Padahal, sejumlah aset digital dengan kapitalisasi pasar terbesar sudah mencatat kenaikan signifikan.
Dikutip dari U.Today, Senin (25/8/2025), menurut Lee, salah satu alasannya adalah dunia keuangan tradisional masih terlihat enggan benar-benar merangkul kripto.
Ia mencontohkan survei terbaru terhadap karyawan magang Morgan Stanley di Eropa. Pada 2022, sebanyak 63% dari mereka memiliki aset kripto, seperti Bitcoin dan Ethereum. Namun kini, jumlahnya merosot tajam menjadi hanya 12%.
Menariknya, XRP menjadi satu-satunya token yang kepemilikannya justru meningkat dalam dua tahun terakhir, dari 0% menjadi 5%. Sementara itu, investor kenamaan Dan Tapiero sebelumnya sempat memprediksi bahwa tahun 2026 akan menjadi “masa keemasan” bagi kripto.
Lee juga pernah menyampaikan bahwa Ethereum (ETH) seharusnya sudah berada di kisaran harga USD 6.000 atau sekitar Rp 98 juta (kurs Rp 16.300 per USD). Saat ini, perusahaan Lee yakni Bitmine, tercatat sebagai salah satu pemilik korporat terbesar Ethereum dengan nilai kepemilikan lebih dari USD 7 miliar atau kurang lebih Rp 114 triliun, berdasarkan data Arkham Intelligence.
Adapun Ethereum baru-baru ini mencetak rekor harga tertinggi di USD 4.945 atau sekitar Rp 80,6 juta, menurut CoinGecko. Reli besar ini didorong oleh adopsi korporat yang semakin luas serta aliran dana masuk melalui ETF kripto yang kian impresif.
3 Koin Meme Murah yang Patut Dicermati di 2025
Sebelumnya diwartakan bahwa koin meme selalu menjadi bagian unik dalam dunia kripto. Dari Dogecoin hingga Shiba Inu, banyak kisah investor kecil yang mendadak meraih keuntungan besar hanya dalam hitungan minggu.
Dikutip dari Bitcoin.com, Minggu (24/8/2025), menjelang potensi bull run terbesar sejak 2021, ada tiga token meme di bawah USD 1 atau kurang lebih Rp 16.300 yang kini menarik perhatian investor karena dianggap punya potensi besar.
1. Little Pepe (LILPEPE): Tiket Emas Pra-Peluncuran
Little Pepe disebut-sebut bisa menjadi kisah klasik “andai saja beli lebih awal”. Token ini tidak hanya mengandalkan hype, tapi juga hadir dengan ekosistem Layer-2 yang dirancang khusus untuk mendukung koin meme.
Dalam pra-penjualannya, LILPEPE sudah meraih lebih dari USD 18 juta dengan harga yang naik bertahap dari USD 0,001 menjadi USD 0,0019. Target harga pencatatan di USD 0,003 memberi peluang keuntungan sekitar 66% bagi investor awal.
Selain itu, Little Pepe punya “Pepe Launchpad”, sebuah platform peluncuran khusus meme yang menjanjikan transaksi cepat, murah, bebas pajak, serta perlindungan dari bot. Token ini juga sudah terdaftar di CoinMarketCap dan bersiap masuk ke bursa kripto besar.
2. Brett (BRETT): Kekuatan Baru di Pasar AS
Brett baru saja menembus pasar Amerika dengan tercatat di Binance US. Langkah ini membuka akses likuiditas besar sekaligus meningkatkan peluang masuk ke bursa top lainnya seperti Coinbase.
Harga BRETT saat ini masih 70% di bawah level tertinggi sebelumnya. Jika mampu kembali ke puncaknya, potensi kenaikannya bisa mencapai 325%. Dengan dukungan regulasi dan pasar yang lebih luas, token ini dianggap masih punya ruang besar untuk tumbuh.
3. Pudgy Penguin (PENGU): Didukung Investor Paus
Berbeda dengan token hype lainnya, PENGU menunjukkan pola pertumbuhan yang lebih stabil. Token ini sudah masuk ke sejumlah bursa besar seperti Bitstamp by Robinhood dan Arkham Exchange.
Data blockchain memperlihatkan investor besar atau “paus” terus menambah kepemilikan, tanda klasik adanya akumulasi sebelum kenaikan tajam. Analis menilai PENGU berpeluang menembus USD 0,11, hampir tiga kali lipat dari level saat ini, jika tren teknikalnya terkonfirmasi.