Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent soal peluang menambah bitcoin untuk cadangan strategis menjadi sorotan. Hanya dalam 24 jam, Menkeu AS Scott Bessent mengubah pernyataan soal aset untuk cadangan strategis.
Scott Besset mengatakan, pemerintah federal berkomitmen menjajaki cara-cara untuk memperoleh lebih banyak bitcoin untuk cadangan bitcoin strategisnya.Demikian mengutip dari laman Yahoo Finance, Jumat (15/8/2025).
Dalam sebuah unggahan di platform X sebelumnya Twitter, Bessent menulis:
“Bitcoin yang akhirnya diserahkan kepada pemerintah federal akan menjadi fondasi cadangan strategis bitcoin yang ditetapkan Presiden Trump dalam perintah eksekutif-nya pada Maret,” tulis dia.
Perubahan ini terjadi kurang dari sehari setelah Bessent mengatakan kepada Fox Business kalau AS tidak berencana untuk membeli bitcoin tambahan, melainkan memilih hanya mengandalkan aset sitaan. Ketika itu ia menyebutkan:
“Kami tidak akan membeli itu. Kami akan menggunakan aset sitaan dan terus membangunnya. Kami akan berhenti menjual,”
Sikap sebelumnya tersebut mengecewakan para investor kripto, yang banyak di antaranya memandang pembelian pemerintah sebagai katalis potensial untuk harga yang lebih tinggi.
Pesan baru ini tampaknya membuka kembali pintu bagi akuisisi federal, meskipun Bessent menekankan setiap pembelian akan "netral anggaran", mengisyaratkan sumber pendanaan potensial seperti realokasi aset, alih-alih pengeluaran baru.
Pasar Kripto Merosot
Pemerintah AS diperkirakan menahan BTC senilai USD 24,27 miliar atau Rp 392,37 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.167) yang disita.
Pasar kripto merosot setelah komentar Scott Bessent sebelumnya mendinginkan harapan untuk pembelian Bitcoin AS, menghapus kenaikan baru-baru ini. Bitcoin merosot dari di atas USD 124.000 atau Rp 2 miliar menjadi mendekati USD 117.000 atau Rp 1,89 miliar, diikuti oleh altcoin.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penasihat Kripto AS Bo Hines Mengundurkan Diri, Ada Apa?
Sebelumnya, penasihat kripto Gedung Putih Bo Hines mengundurkan diri. Bo Hines yang memimpin Dewan Penasihat Aset Digital Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meninggalkan jabatannya dan kemnali ke sektor swasta.
Mengutip Channel News Asia, ditulis Senin (11/8/2025), akhir bulan lalu, sebuah kelompok kerja mata uang kripto yang dipimpin oleh Hines dan beranggotakan beberapa pejabat pemerintah menguraikan sikap pemerintahan Trump terhadap undang-undang kripto yang menentukan pasar dan mendesak regulator sekuritas Amerika Serikat (AS) untuk membuat aturan baru khusus untuk aset digital.
Tak lama setelah menjabat pada Januari, Trump telah memerintahkan pembentukan kelompok kerja kripto dan menugaskannya untuk mengusulkan peraturan baru, memenuhi janji kampanyenya untuk merombak kebijakan kripto AS.
“Bertugas di pemerintahan Presiden Trump dan bekerja sama dengan AI & Crypto Czar kami yang brilian @David Sacks sebagai Direktur Eksekutif Dewan Kripto Gedung Putih telah menjadi kehormatan seumur hidup,” ujar Hines dalam sebuah unggahan di platform X dahulu bernama Twitter pada Sabtu pekan ini.
Regulasi Kripto
Sacks yang merupakan kepala AI Gedung Putih memuji Hines, merespons unggahan yang mengumumkan pengunduran dirinya.
Hines telah dua kali gagal mencalonkan diri sebagai anggota Kongres di Carolina Utara.
Bulan lalu, Donald Trump menandatangani undang-undang untuk menciptakan rezim regulasi bagi kripto yang dipatok dalam dolar Amerika Serikat yang dikenal sebagai stablecoin, sebuah tonggak sejarah yang dapat membuka jalan bagi aset digital tersebut untuk menjadi alat pembayaran dan transfer uang sehari-hari.Adapun Hines adalah pendukung undang-undang tersebut yang dijuluji sebagai GENIUS Act.