Harga Kripto Turun, Saham Coinbase Cs Merosot

2 months ago 41

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto merosot pada perdagangan Jumat, 1 Agustus 2025 setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif timbal balik atau resiprokal yang dimodifikasi terhadap puluhan negara.

Mengutip CNBC, Sabtu (2/8/2024), harga bitcoin (BTC) turun 3% menjadi USD 113.232,41. Sementara itu, ether dan solana masing-masing merosot 6% dan 5%.

Penurunan ini memicu gelombang likuidasi jangka panjang, yang memaksa pelaku pasar untuk menjual aset pada harga pasar untuk melunasi utangnya sehingga mendorong harga lebih rendah.

Berdasarkan data CoinGlass, bitcoin alami likuidasi USD 228 juta atau Rp 3,73 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.363)  di seluruh bursa terpusat dalam 24 jam terakhir dan ether alami USD 262 juta atau Rp 4,28 triliun.

Koreksi yang terjadi di pasar kripto juga berdampak dengan saham terkait kripto. Saham Coinbase turun 16% setelah merilis laporan laba kuartal kedua 2025 yang mengecewakan. Saham Circle merosot 8,4%, saham Galaxy Digital terpangkas 5,4%, dan perusahaan treasury ether Bitmine Immersion susut 7,4%.

Saham MicroStrategy melemah 8,7%.Pergerakan saham terjadi di tengah gelombang baru sentimen penghindaran risiko setelah Presiden Trump mengeluarkan tarif baru berkisar antara 10-41% yang memicu kekhawatiran tentang peningkatan inflasi dan kemampuan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS untuk memangkas suku bunga.

Dalam periode pengurangan risiko yang meluas, kripto cenderung terpukul karena investor menarik diri dari aset paling spekulatif dan volatil. Ketahanan teknis dan permintaan institusional untuk bitcoin dan ether membantu menopang harganya.

"Setelah sangat panas pada Juli adalah masa tenang strategis yang sehat. Pasar tidak bereaksi terhadap krisis, melainkan merespons ketiadaan krisis,” ujar CEO DYOR, Ben Kurland.

Ia menambahkan, tanpa katalis makro baru yang akan datang, modal berputar keluar dari aset spekulatif dan menuju aset yang lebih aman. “Ini adalah jeda yang terencana,” kata dia.

ETF Ether dan Bitcoin

Adapun kripto baru saja melewati bulan menguntungkan tetapi dapat segera melambat di tengah ketidakpastian makro ekonomi. Harga bitcoin naik 8% dan ether melonjak lebih dari 49% pada Juli, berdasarkan Coin Metrics. Pada Agustus biasanya ditandai dengan volume perdagangan yang rendah dan volatilitas meningkat.

Di sisi lain, ETF ether mencatatkan arus masuk lebih dari USD 5 miliar atau Rp 81,83 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.366) pada Juli, dengan arus keluar sebesar USD 1,8 juta atau Rp 29,45 miliar hanya dalam satu hari pada 2 Juli sehingga total arus masuk mencapai USD 9,64 juta atau Rp 157,75 miliar.

ETF Bitcoin mencatat arus keluar sebesar USD 114 juta atau Rp 1,86 triliun pada sesi perdagangan terakhir pada Juli sehingga arus masuk bulanannya menjadi USD 6 miliar atau Rp 98,18 triliun dari total kumulatif USD 55 miliar atau Rp 900,01 triliun.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Pendapatan Coinbase Naik Tipis menjadi Rp 24,74 Triliun

Sebelumnya, Coinbase Global, bursa kripto melaporkan penurunan laba yang disesuaikan pada Kamis, 31 Juli 2025. Hal ini di tengah kenaikan pendapatan langganan dan layanan diimbangi oleh aktivitas perdagangan yang lebih lemah di tengah volatilitas kripto yang menurun.

Mengutip Channel News Asia, Jumat (1/8/2025), volume perdagangan kripto tetap lesu pada kuartal II karena minat investor tetap rendah di tengah ketidakpastian pasar dan tekanan inflasi meski harga kripto menguat.

Pasar kripto yang bullish juga mendorong banyak investor ritel menahan aset digitalnya demi mengantisipasi imbal hasil yang lebih tinggi sehingga membatasi aktivitas perdagangan. Volatilitas kripto turun 16% secara beruntun, demikian disampaikan Perseroan.

Pendapatan transaksi turun 2% menjadi USD 764,3 juta dari tahun sebelumnya. Namun, pendapatan dari unit langganan dan layanan perusahaan yang mencakup bisnis di luar perdagangan naik 9,5% menjadi USD 655,8 juta.

Laba bersih yang disesuaikan menjadi USD 33,2 juta atau 12 sen per saham, dalam tiga bulan yang berakhir 30 Juni dibandingkan USD 294,4 juta atau USD 1,10 per saham pada tahun sebelumnya.

Sebagian pendapatan langganan dan layanan Coinbase berasal dari kepemilikan stablecoin dan aktivitas platform terkait. Perusahaan juga diuntungkan oleh optimisme seputar undang-undang stablecoin yang disahkan pada kuartal tersebut.

Pendapatan stablecoin mencapai USD 332,5 juta pada kuartal kedua, naik dari USD 240,4 juta pada tahun sebelumnya.

Dorongan Regulasi

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat mengesahkan “Guiding and Establishing National Innovation for US Stablecoins Act atau Undang-Undang Genius, awal bulan ini dan mengirimkan rancangan undang-undang tersebut kepada Presiden Donald Trump yang kemudian mengesahkannya menjadi undang-undang.

Undang-Undang Genius bertujuan menciptakan kerangka regulasi bagi stablecoin dan mendorong adopsi yang lebih luas.

“Rancangan undang-undang ini memberikan landasan regulasi yang jelas bagi stablecoin dan aset digital yang berpotensi membuka peluang baru bagi Coinbase,” kata Perseroan.

The Clarity Act atau Undang-Undang Clarity jika disahkan akan membantu menentukan apakah kripto memenuhi syarat sebagai sekuritas dan komoditas, memperjelas yurisdiksi Komisi Sekuritas dan Bursa atau the Securities and Exchange Commission (SEC) atas sektor kripto.

"Dan mereka masih memiliki dana cadangan sebesar USD 9,3 miliar dalam bentuk dolar Amerika Serikat dan USD 1,8 miliar lainnya dalam bentuk aset investasi kripto. Ini bukan dana kering,itu adalah senjata lengkap,” kata Stock Strategist Zacks Investment Research, David Bartosiak.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |