Liputan6.com, Jakarta Harga kripto teratas seperti Bitcoin dan Ethereum merosot pada Jumat (10/10/2025). Harga sejumlah kripto papan atas lainnya pun terpantau berkubang di zona merah.
Melansir data Coinmarketcap, harga Bitcoin (BTC) selaku kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar turun 0,70 persen dalam 24 jam terakhir. Senilai USD 121.882 per koin atau setara Rp 2 miliar (kurs Rp 16.560 per dolar AS).
Senasib, Ethereum (ETH) juga alami pelemahan. ETH anjlok 2,65 persen dalam sehari terakhir, sehingga berada di level Rp 72,64 juta per koin.
Senada, Binance coin (BNB) turut terkena pelemahan. Dalam 24 jam terakhir, BNB anjlok 3,90 persen dengan harga Rp 20,84 juta.
Bitcoin papan atas lainnya, Cardano (ADA) pun berkutat di zona merah. ADA merosot 2,30 persen selama 24 jam terakhir, dan dipatok di level Rp 13.514 per koin.
Senasib, Solana (SOL) pun ikut dalam tren pelemahan. SOL ambles 2,94 persen dalam satu hari, sehingga berada di level Rp 3,65 juta per koin.
Sama halnya dengan XRP yang kini terperosok ke zona merah. XRP turun 1,86 persen dalam 24 jam dengan banderol Rp 46.533 per koin.
Koin Meme Dogecoin pun tak luput dari pelemahan. Dalam satu hari terakhir, DOGE ambles 1,77 persen. Sehingga diperdagangkan di level Rp 4.130 per token.
Beda halnya dengan Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), yang tidak ikut terseret pelemahan namun tidak begitu menguat. USDT menghijau 0,03 persen di angka sekitar Rp 16.560, dan USDC bertahan di Rp 16.556.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto pada Junat (10/10/2025) hari ini berada di level USD 4,14 triliun, atau setara Rp 68.558,4 triliun. Melemah 1,60 persen dalam 24 jam terakhir.
Prediksi Pasar Kripto: BNB Siap Tembus USD 2.000, XRP Ambruk dan Shiba Inu di Ujung Jurang 2025
Sebelumnya, volatilitas di pasar kripto meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir, membuka peluang baru bagi investor namun juga menimbulkan risiko besar. Beberapa aset utama menunjukkan pergerakan ekstrem.
BNB dalam euforia harga, XRP kehilangan kekuatannya, sementara Shiba Inu (SHIB) mendekati level terendah tahun ini.
Berikut ulasannya dikutip dari U.Today, Kamis (9/10/2025):
BNB Melonjak, Tapi Terlalu Tinggi?
Token BNB mencatat salah satu reli paling spektakuler di tahun 2025, menembus level sekitar USD 1.310. Lonjakan hampir vertikal dalam beberapa minggu terakhir memicu euforia di kalangan investor. Permintaan tinggi di ekosistem Binance serta dorongan spekulatif disebut menjadi pendorong utama kenaikan ini.
Namun, sinyal teknikal menunjukkan potensi kelelahan. BNB terus bertahan di atas EMA 20-hari, tetapi beberapa candle terakhir menampilkan volume besar dan sumbu panjang di bagian atas — tanda bahwa sebagian trader mulai mengambil keuntungan.
Indikator RSI kini berada di level 78, menandakan kondisi jenuh beli. Jika reli berlanjut, target psikologis berikutnya adalah USD 1.400 hingga USD 1.500, sebelum potensi menuju USD 2.000.
Sebaliknya, jika aksi ambil untung meningkat, BNB bisa terkoreksi ke area USD 1.080USD 960, yang berdekatan dengan EMA 50-hari.
Koreksi ke area tersebut kemungkinan menjadi fase pendinginan alami, bukan tanda berakhirnya tren naik. Meski begitu, kemampuan pembeli menjaga momentum tanpa memicu aksi jual besar-besaran akan menentukan apakah BNB mampu mencapai target USD 2.000 atau justru mengalami penurunan tajam.
XRP Kehilangan Tenaga Setelah Koreksi USD 6 Miliar
Berbeda dengan BNB, XRP justru menghadapi tekanan jual besar. Nilai pasar token ini menyusut sekitar USD 6 miliar hanya dalam beberapa sesi terakhir — dari USD 177 miliar menjadi USD 171 miliar.
Upaya XRP menembus garis tren menurun pada awal Oktober gagal, dan harga kembali turun ke EMA 100-hari di USD 2,85, yang kini menjadi area pertahanan penting. Jika level ini ditembus, target berikutnya adalah EMA 200 di USD 2,63.
Volume perdagangan juga menunjukkan penurunan minat beli, sementara RSI turun ke zona netral, menandakan momentum bullish telah sepenuhnya memudar.
Jika pembeli gagal mempertahankan EMA 100, XRP berpotensi melanjutkan pelemahan yang signifikan — bahkan bisa mencatat salah satu penurunan terbesar dalam sejarahnya.
Kehilangan kapitalisasi pasar sebesar USD 6 miliar menunjukkan penurunan kepercayaan investor, bukan sekadar koreksi jangka pendek. Untuk saat ini, EMA 100 menjadi batas terakhir antara stabilitas dan tren turun baru bagi XRP.