Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Jumat, (8/8/2025) pukul 7:15 WIB. Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih menguat. Bitcoin naik 2,09 persen dalam 24 jam dan 1,65 persen sepekan.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 117.351 per koin atau setara Rp 1,91 miliar (asumsi kurs Rp 16.307 per dolar AS).
Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 5,76 persen sehari terakhir dan 4,64 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 63,4 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB tumbuh 2,20 persen, tetapi masih lesu 0,59 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 12,8 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA menguat 6.03 persen dalam sehari dan 5,45 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 12.826 per koin.
Adapun Solana (SOL) masih menghijau. SOL naik 3,71 persen dalam sehari dan 0,72 persen sepekan. Saat ini, harga kripto SOL berada di level Rp 2,84 juta per koin.
Harga Kripto Lain
XRP turut berada di zona hijau. XRP tumbuh 10,57 persen dan 8,46 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 53.900 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih menghijau. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 7,74 persen dan 4,32 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 3.598 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini masih stabil. Harga keduanya masih berada di level USD 1,00, keduanya menguat masing-masing 0,31 dan 0,33 persen.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,88 triliun atau setara Rp 63.271 triliun, menguat sekitar 3,29 persen dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Tekanan Jual Mereda
Sebelumnya, data on-chain terbaru dari Glassnode menunjukkan bahwa Bitcoin mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi setelah periode ambil untung yang intens mereda di tengah ketidakpastian pasar global.
Dikutip dari yahoo Finance, Kamis (7/8/2025), dalam laporannya, Glassnode menyebut lonjakan cepat harga Bitcoin hingga mencapai rekor tertinggi di USD 123.000 pada Juli 2025 telah menciptakan celah suplai yang tipis, terutama di kisaran USD 110.000 hingga USD 117.000.
Celah ini disebut sebagai “air gap,” atau wilayah harga dengan sedikit aktivitas historis, yang rawan volatilitas. Namun, permintaan dari investor oportunistik tampaknya mampu menahan laju penurunan lebih lanjut.
Glassnode mencatat bahwa volume keuntungan yang direalisasikan telah turun tajam dari USD 2 miliar pada Desember 2024 menjadi hanya USD 1 miliar pada tahun 2025.
Peningkatan Permintaan
Tingkat pengambilan keuntungan oleh pemegang jangka pendek juga menurun hingga 45%, jauh di bawah ambang batas netral historis sebesar 50%. Ini menandakan bahwa pasar berada dalam kondisi yang relatif seimbang.
“Jika Bitcoin mampu menembus USD 116.000 yang merupakan rata-rata biaya pembelian investor bulan lalu hal ini bisa menjadi sinyal bahwa sisi permintaan kembali menguat,” tulis Glassnode.
Meski demikian, tren ini belum sepenuhnya menegaskan kembalinya momentum bullish. Pasokan keuntungan bagi pemegang jangka pendek dilaporkan menurun dari 100% menjadi 70% selama koreksi terbaru.
Tanpa adanya peningkatan permintaan yang cepat, kepercayaan investor bisa melemah dan mendorong aksi jual hingga menyentuh USD 106.000 yang menjadi rata-rata harga beli kelompok pemegang jangka pendek.
“Penurunan ke kisaran USD 105.000 hingga USD 107.000 masih dapat dianggap sebagai koreksi sehat dalam tren naik Bitcoin yang lebih luas,” ujar Daniel Liu, CEO Republic Technologies, kepada Decrypt.