Liputan6.com, Jakarta Banyak trader ritel masih mengandalkan notifikasi berita, unggahan influencer, atau grup trading di Discord untuk mengikuti pergerakan pasar.
Meski sumber-sumber ini bisa memberikan sinyal, mereka sering kali tertunda atau dipengaruhi oleh bias sosial. Di pasar kripto yang bergerak cepat, keterlambatan seperti ini bisa membuat trader kehilangan momen untuk bertindak.
Dikutip dari Cointelegraph.com, Grok, AI percakapan yang dikembangkan oleh xAI milik Elon Musk dan terintegrasi dalam platform X (dulu Twitter), kini mulai dieksplorasi oleh sejumlah trader sebagai cara untuk memantau perubahan sentimen secara lebih efisien.
Berbeda dari alat konvensional, Grok memiliki akses langsung ke data X secara real-time, sehingga bisa menginterpretasikan percakapan langsung, melacak token yang sedang tren, serta mendeteksi tanda-tanda awal pergerakan narasi.
Beberapa pengembang bahkan menguji Grok bersama alat AI lainnya untuk mengidentifikasi frekuensi tinggi penyebutan token atau kata-kata emosional yang terkait dengan memecoin dan altcoin.
Salah satu postingan di forum pengembang kripto menyebutkan bahwa Grok berhasil mendeteksi penyebutan FLOKI yang berulang dari pengguna terverifikasi sesaat sebelum harga bergerak.
Meski masih dalam tahap eksperimen, contoh-contoh ini menunjukkan bahwa analisis sentimen di X dapat membantu pengambilan keputusan trading jangka pendek.
Alih-alih menjadi strategi trading utama, Grok digunakan untuk meningkatkan kesadaran terhadap suasana pasar terutama untuk aset yang lebih dipengaruhi oleh interaksi sosial daripada fundamental.
Apa Itu Grok?
Grok adalah model AI percakapan yang dikembangkan oleh xAI, perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk. Saat ini, Grok tersedia untuk pengguna X Premium+, dan terintegrasi langsung dengan platform X untuk memberikan akses real-time ke konten yang sedang tren dan percakapan publik.
Berbeda dari asisten AI tradisional seperti ChatGPT yang mengandalkan data eksternal atau yang sudah diproses, Grok dapat mengakses diskusi pengguna, aliran sentimen, dan tren viral saat sedang terjadi.
Hal ini membuatnya sangat berguna untuk memantau sentimen kripto, terutama untuk aset yang sangat reaktif terhadap pergerakan narasi seperti memecoin, altcoin, bahkan Bitcoin saat terjadi peristiwa makroekonomi penting.
Cara Menggunakan Grok
Bila digunakan secara strategis, Grok bukan hanya alat untuk membaca sentimen tapi juga untuk memperdagangkannya.
Berikut beberapa cara praktis bagaimana para trader mulai menggunakan Grok.
Grok secara aktif memindai postingan terkait kripto di X untuk frasa-frasa pemicu pasar dan anomali sentimen seperti “floor is in,” “massive unlock,” “whale dump,” atau “rate cut confirmed.”
Ia tidak hanya membaca kata kunci permukaan, tapi juga menganalisis konteks, nada emosional, dan maksud dari setiap postingan. Dengan memanfaatkan API X, beberapa trader sedang bereksperimen menggunakan Grok untuk:
• Melacak sentimen awal pada token yang belum populer sebelum harga bergerak: Pada April 2024, penyebutan token TURBO meningkat di X karena diskusi developer dan pratinjau fitur baru. Perubahan ini terjadi 36 jam sebelum harga melonjak 22%, menunjukkan bahwa alat sentimen bisa mendahului sinyal teknikal.
• Mengukur volatilitas emosional saat peristiwa makroekonomi: Selama pembaruan Komite Pasar Terbuka Federal AS (FOMC) pada Maret 2024, Grok mendeteksi meningkatnya kecemasan terhadap BTC. Beberapa trader mencatat bahwa sentimen massa berubah negatif sebelum penurunan harga benar-benar terjadi, memungkinkan mereka menyesuaikan posisi lebih awal.
• Mendeteksi divergensi sentimen, di mana interaksi meningkat tapi harga belum bergerak (atau sebaliknya): Pada Februari 2024, percakapan seputar token FET melonjak meskipun harganya stagnan. Beberapa trader awal menggunakan ketidaksesuaian ini sebagai sinyal masuk, dan benar saja, harga mengalami breakout dua hari kemudian.