Liputan6.com, Jakarta - Perdagangan kripto kini tidak lagi hanya soal membaca grafik harga atau indikator teknis. Kehadiran kecerdasan buatan seperti ChatGPT dan Grok menambah dimensi baru: membaca sentimen pasar dan memahami narasi yang berkembang di balik pergerakan harga.
Dikutip dari coinmarketcap, Sabtu (23/8/2025), pasar kripto dikenal sangat dipengaruhi oleh emosi dan percakapan komunitas. Satu unggahan di media sosial atau meme viral bisa langsung menggerakkan harga miliaran dolar. Di sinilah ChatGPT dan Grok berperan.
Keduanya mampu memindai media sosial, berita, hingga forum online secara real-time untuk menangkap perubahan suasana hati pasar lebih cepat dibanding grafik harga.
Grok, yang sudah terintegrasi dengan platform X (sebelumnya Twitter), menyajikan insight naratif secara instan. Sementara itu, ChatGPT menganalisis data dari berbagai sumber lebih luas, membantu trader memilah sinyal penting di tengah ramainya informasi. Kombinasi keduanya membuat analisis pasar tidak hanya berbasis teknikal, tetapi juga psikologis.
Dari Grafik ke Percakapan
Teknologi ini tidak menggantikan analisis teknikal tradisional, melainkan memperkaya sudut pandang. Para trader kini bisa menggabungkan grafik dengan “kecerdasan naratif” untuk memahami alasan di balik tren, bukan hanya tren itu sendiri.
Konsep trading berbasis narasi semakin menjadi senjata andalan investor cerdas. Dengan berkembangnya teknologi AI, keunggulan dalam pasar kripto ke depan mungkin tidak lagi hanya bergantung pada pola grafik—tetapi juga pada kemampuan membaca percakapan digital yang membentuk sentimen global.
Grok jadi Senjata Baru Trader Kripto, Apa Itu?
Sebelumnya, banyak trader ritel masih mengandalkan notifikasi berita, unggahan influencer, atau grup trading di Discord untuk mengikuti pergerakan pasar.
Meski sumber-sumber ini bisa memberikan sinyal, mereka sering kali tertunda atau dipengaruhi oleh bias sosial. Di pasar kripto yang bergerak cepat, keterlambatan seperti ini bisa membuat trader kehilangan momen untuk bertindak.
Dikutip dari Cointelegraph.com, Grok, AI percakapan yang dikembangkan oleh xAI milik Elon Musk dan terintegrasi dalam platform X (dulu Twitter), kini mulai dieksplorasi oleh sejumlah trader sebagai cara untuk memantau perubahan sentimen secara lebih efisien.
Berbeda dari alat konvensional, Grok memiliki akses langsung ke data X secara real-time, sehingga bisa menginterpretasikan percakapan langsung, melacak token yang sedang tren, serta mendeteksi tanda-tanda awal pergerakan narasi.
Beberapa pengembang bahkan menguji Grok bersama alat AI lainnya untuk mengidentifikasi frekuensi tinggi penyebutan token atau kata-kata emosional yang terkait dengan memecoin dan altcoin.
Analisis Sentimen di X
Salah satu postingan di forum pengembang kripto menyebutkan bahwa Grok berhasil mendeteksi penyebutan FLOKI yang berulang dari pengguna terverifikasi sesaat sebelum harga bergerak.
Meski masih dalam tahap eksperimen, contoh-contoh ini menunjukkan bahwa analisis sentimen di X dapat membantu pengambilan keputusan trading jangka pendek.
Alih-alih menjadi strategi trading utama, Grok digunakan untuk meningkatkan kesadaran terhadap suasana pasar terutama untuk aset yang lebih dipengaruhi oleh interaksi sosial daripada fundamental.