Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria berkebangsaan Portugal yang diduga menjadi otak di balik penipuan mata uang kripto dan kartu kredit internasional senilai sekitar UUSD 580 juta atau sekitar Rp 9,6 triliun (estimasi kurs RP 16.583 oer USD) telah ditangkap di Bangkok, Thailand.
Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Pedro M. (39), ternyata tinggal di Thailand secara ilegal sejak tahun 2023.
Dikutip dari cryptonewsland, Minggu (5/10/2025), penangkapan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan otoritas Thailand untuk memberantas kejahatan terkait kripto di negara tersebut.
Penangkapan Pedro M. terjadi di sebuah pusat perbelanjaan mewah di Bangkok. Awalnya, seorang jurnalis Portugis yang sedang melakukan perjalanan pribadi mengenali Pedro secara tidak sengaja.
Jurnalis tersebut segera melaporkannya, dan polisi Thailand langsung bertindak cepat dengan menerjunkan lebih dari sepuluh petugas menyamar ke lokasi.
Petugas menemukan Pedro saat ia sedang menggunakan ponsel dan terlihat gugup. Untuk memastikan identitasnya, pihak berwenang menggunakan teknologi pengenalan wajah dan verifikasi biometrik.
Meskipun identitas lengkapnya belum dikonfirmasi resmi oleh pejabat Thailand, surat kabar lokal melaporkan bahwa Pedro M. diyakini adalah Pedro Mourato, yang pernah dikaitkan dengan kejahatan keuangan di media Portugal.
Tuduhan Penipuan Kripto dan Kartu Kredit Global
Pedro M. dituduh mendalangi skema penipuan besar-besaran yang mencakup beberapa negara di Eropa (termasuk Portugal), Filipina, dan Thailand. Investigasi dari Portugal mengaitkannya dengan banyak kasus penipuan kripto dan kartu kredit.
Bahkan di Thailand, pihak berwenang mengatakan bahwa Pedro terus melakukan kegiatan ilegal, menipu investor lokal lebih dari satu juta baht (sekitar USD 30.800), meskipun status visanya sudah kedaluwarsa. Catatan Interpol juga mengaitkan Pedro dengan kasus penipuan keuangan yang masih berjalan di berbagai yurisdiksi lain.
Pedro memasuki Thailand secara legal, tetapi ia gagal memperbarui visanya dan melaporkan tempat tinggalnya, sehingga statusnya menjadi imigran ilegal sejak tahun 2023. Polisi Thailand mengonfirmasi bahwa Pedro telah menghindari surat perintah penangkapan sejak ia pertama kali tiba.
Pihak berwenang kini perlu menyelidiki seberapa luas jaringan penipuan yang ia operasikan di Asia Tenggara.
Status Ilegal dan Penyelidikan Lanjutan
Penangkapan Pedro menambah daftar panjang buronan kripto yang ditahan di Thailand tahun ini:
Mei: Seorang wanita Vietnam ditangkap terkait penipuan kripto senilai USD 300 juta yang menipu lebih dari 2.600 nasabah.
Agustus: Seorang warga Korea Selatan tertangkap basah mencuci uang kripto menjadi emas batangan di bandara Bangkok, dan tersangka kripto lain diekstradisi ke Korea Selatan karena diduga menargetkan selebritas.
Penangkapan Pedro ini menunjukkan keseriusan Thailand dalam memerangi kejahatan cyber dan kripto.