BitMine Borong Ethereum USD 130 Juta di Tengah Penurunan Pasar

2 months ago 26

Liputan6.com, Jakarta - Pasar mata uang kripto yang fluktuatif mendorong perusahaan untuk menyesuaikan strategi investasinya. Baru-baru ini, di bawah kepemimpinan Tom Lee, BitMine melakukan pembelian besar-besaran Ethereum saat harga aset tersebut turun tajam.

Langkah ini menandai perluasan signifikan portofolio Ethereum perusahaan.

Dikutip dari coinmarketcap, Minggu (17/8/2025), dalam akuisisi terbaru, BitMine membeli 28.650 Ethereum senilai USD 130 juta. Setelah pembelian ini, total kepemilikan Ethereum BitMine mencapai 1,174 juta, dengan nilai pasar sekitar USD 5,26 miliar.

Perusahaan memanfaatkan penurunan harga ETH untuk investasi jangka panjang, meski risiko harga masih tetap ada.

Keputusan ini menunjukkan BitMine melakukan langkah investasi besar meski pasar sedang fluktuatif. 

Data dari perusahaan analitik Arkham melalui Lookonchain mengonfirmasi akuisisi terbaru BitMine senilai USD 130 juta tersebut.

“Kondisi pasar selalu berubah. Kami membentuk investasi strategis kami sesuai dengan itu. Keyakinan kami terhadap Ethereum didasarkan pada perspektif jangka panjang," kata Tom Lee.

Prospek Ethereum

Pertemuan positif antara Trump dan Putin memberikan dorongan jangka pendek bagi ETH. Namun, data PPI terbaru dan potensi penundaan pemotongan suku bunga membuat beberapa investor lebih berhati-hati, fokus pada informasi dan risalah rapat The Fed yang akan dirilis pekan depan di Jackson Hole.

Pertemuan ini biasanya memicu volatilitas, termasuk evaluasi kebijakan oleh Jerome Powell.

Akhir pekan diprediksi relatif tenang, kecuali ada perkembangan besar. Jika ETH mampu bertahan di atas USD 4.150, peluang untuk mencetak rekor tertinggi baru masih terbuka.

Secara keseluruhan, langkah BitMine telah meningkatkan minat investor institusional terhadap Ethereum. Namun, kondisi jangka pendek masih belum ideal, dan penurunan harga dapat menyebabkan pergerakan sideways atau koreksi sementara.

Ethereum Catat Arus Masuk Jumbo

Sebelumnya ditulis bahwa investor institusional tercatat mengalirkan dana ke Ethereum hampir tiga kali lebih banyak dibandingkan bitcoin, hal itu memberi sinyal bahwa Wall Street mungkin memposisikan diri terhadap kripto terbesar kedua tahun ini.

Pada Rabu, 14 Agustus 2025, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Ethereum membukukan arus masuk senilai USD 704 juta atau sekitar Rp11,39 triliun (kurs estimasi Rp16.400/USD). Angka ini jauh melampaui arus masuk ETF Bitcoin yang hanya sebesar USD 86,7 juta atau sekitar Rp1,40 triliun. Menurut data Farside Investors, ini menjadi hari ketiga berturut-turut Ethereum mendominasi Bitcoin.

Keunggulan selama tiga hari telah menghasilkan total USD 2,2 miliar (sekitar Rp35,58 triliun) bagi ETF ETH, menyusul rekor arus masuk ethereum harian senilai USD 1 miliar (sekitar Rp16,17 triliun) pada Senin (11/8/2025). Sebagai perbandingan, produk Bitcoin hanya mencatat USD 330,9 juta (sekitar Rp5,35 triliun).

"Lembaga memainkan peran kunci," ujar kepala penelitian di Presto Labs, Peter Chung, kepada Decrypt.

Reli Harga Ethereum

Momentum ini mendorong harga Ethereum mencapai USD 4.775 atau sekitar Rp77,21 juta, naik lebih dari 60 persen dalam sebulan terakhir, menurut data CoinGecko. Level ini hanya terpaut sekitar 4 persen dari rekor tertinggi pada November 2021 yang nyaris menyentuh USD 4.900 (sekitar Rp79,24 juta).

Reli tersebut memicu kerugian bagi sejumlah pedagang bearish, dengan likuidasi Ethereum tercatat sebesar USD 127,41 juta (sekitar Rp2,06 triliun) dalam 24 jam terakhir karena posisi short tertekan oleh lonjakan harga, menurut CoinGlass.

Perbendaharaan Ethereum Tom Lee, BitMine, meningkatkan pengumpulan ETH senilai USD 20 miliar atau sekitar Rp323,41 triliun.

Sepanjang bulan ini, arus masuk ETF Ethereum telah mencapai USD 2,3 miliar atau sekitar Rp37,19 triliun, setara dengan 500.000 ETH. Jumlah tersebut melampaui total penerbitan jaringan yang hanya sekitar 450.000 ETH sejak pembaruan penggabungan pada September 2022.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |