Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin (BTC-USD) pada Senin, 11 Agustus 2025 melonjak tinggi hingga mendekati titik tertinggi sepanjang sejarah masa. Kenaikan harga bitcoin ini seiring permintaan dari investor institusional dan pembeli treasury yang mengangkat pasar aset digital yang lebih luas.
Harga bitcoin melonjak hingga 3,1 persen hingga menembus USD 121.480 (setara Rp 1,9 miliar) hingga artikel dibuat. Harga bitcoin itu melebihi rekor sebelumnya yang ditetapkan pada pertengahan Juli.
Selain itu, pergerakan akhir pekan lalu membuat Ether melonjak hingga di atas USD 4.300 atau Rp 69,99 juta, level tertingginya sejak Desember 2021.
Kenaikan ini dibantu oleh meningkatnya minat investor besar terhadap kripto. Beberapa perusahaan yang disebut sebagai treasury aset digital, merupakan yang terdaftar dan berfokus pada akumulasi mata uang kripto hingga kini telah mengumpulkan cadangan Bitcoin sebesar USD 113 miliar atau Rp 1.839 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.278), berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Coingecko.
Perusahaan-perusahaan yang berada di posisi yang sama dengan Ether telah mengumpulkan token tersebut sekitar USD 13 miliar sejauh ini, dilansir dari data strategicethreserve.xyz.
"Pendakian Bitcoin menuju rekor tertinggi didukung oleh aliran masuk institusional yang stabil ke dalam obligasi korporasi, ETF spot AS, dan pergeseran sentimen menyusul tarif baru AS untuk emas batangan impor," ujar Analis BTC Markets, Rchael Lucas.
"Dengan emas yang menghadapi hambatan pasokan dan risiko kebijakan, peran Bitcoin sebagai penyimpan nilai tanpa batas dan bebas tarif semakin menarik minat investor," ia menambahkan.
Putra Presiden AS Donald Trump, Eric Trump yang memiliki kepentingan finansial di beberapa entitas aset digital, memuji pergerakan Ether dalam sebuah unggahan di laman X.
Sentimen Kripto
Pada Jumat (8/08/2025), Bloomberg News melaporkan investor sedang mendiskusikan rencana World Liberty Finansial, usaha patungan yang didukung keluarga Trump, untuk mendirikan perusahaan publik yang akan menyimpan token WLFI miliknya.
Menurut data Deribit, pasar opsi Ethereum menggambarkan sentimen bullish dengan rasio put-call keseluruhan sebesar 0,40. Konsentrasi tertinggi opsi call dengan masa berlaku hingga 26 Desember adalah USD 6.000.
"Peringkat Bitcoin dan Ether sangat mengarah ke arah seruan September dan Desember berbarengan dengan waktu pemotongan suku bunga makro dan adopsi berkelanjutan oleh sistem keuangan tradisional," kata pemimpin perdagangan derivatif APAC di pialang utama aset digital FalconX Ltd, Sean McNulty.
Lucas menambahkan untuk Bitcoin, pilar utama berikutnya adalah titik tertinggi sepanjang masa sebelumnya di USD 123.205 ( setara Rp 2 miliar, terhitung dalam Rupiah pada Senin, 11 Agustus 2025), sementara dukungan untuk token dapat ditemukan mendekati USD 116.000 jika momentum memudar.”
Perusahaan Kripto Block Menambah Kepemilikan Bitcoin
Sebelumnya, Block Inc, perusahaan yang didirikan Jack Dorsey menambahkan 108 bitcoin ke kas perusahaan pada kuartal kedua. Dengan demikian, totalnya menjadi 8.692 bitcoin (BTC).
Mengutip Yahoo Finance, ditulis Minggu (10/8/2025), berdasarkan laporan keuangan terbaru, akuisisi ini memiliki biaya dasar sebesar USD 11 juta atau Rp 178,76 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.251). Perseroan juga berencana investasi lebih banyak bitcoin pada masa mendatang.
Dengan harga Bitcoin yang saat ini diperdagangkan mendekati USD 117.000 atau Rp 1,9 miliar, investasi Block dalam Bitcoin kini bernilai sekitar USD 1,15 miliar atau Rp 18,6 triliun.
Untuk kuartal yang berakhir pada 30 Juni, Block mengumumkan pendapatan sebesar USD 6,05 miliar, meningkat 1,5% dibandingkan pendapatan sebesar USD 5,96 miliar pada kuartal pertama. Laba kotor, sebesar USD 2,54 miliar, meningkat 8,2% dibandingkan laba kotor sebesar USD 2,33 miliar.
Direktur Keuangan, Amrita Ahuja kepada CNBC, mengatakan perusahaan telah "melampaui proyeksi laba kotor sendiri."
Perusahaan menghasilkan pendapatan sebesar USD 2,14 miliar dan laba kotor sebesar USD 66 juta dari penjualan Bitcoin melalui Cash App, dompet digital untuk konsumen Amerika.
"Cash App kini memiliki volume peer-to-peer sebesar USD 218 miliar, volume perdagangan sebesar USD 183 miliar, dan 8 juta pelanggan yang terlibat dengan Pendapatan Rata-Rata Per Pengguna (ARPU) tahunan sebesar USD 250,” kata Ahuja.
Bertahap Tingkatkan Kepemilikan BTC
Pada 2020, di bawah CEO Jack Dorsey, mulai membeli Bitcoin. Namun, pembelian Bitcoin oleh Block berbeda secara signifikan dari akuisisi besar MicroStrategy yang dibiayai utang.
Seiring waktu, perusahaan secara bertahap meningkatkan kepemilikan Bitcoin-nya, terutama menggunakannya sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang berasal dari mata uang fiat. Perusahaan mencatat keuntungan sebesar usd 212,2 juta dari pengukuran ulang kepemilikan Bitcoin, dibandingkan dengan kerugian sebesar usd 70,1 juta pada periode perbandingan tahun sebelumnya.
Perusahaan ini bertujuan untuk menjadikan Bitcoin sebagai protokol terbuka untuk transaksi internet, dengan fokus pada peluncuran prototipe produk penambangan dan kustodian mandiri, yang menurut Ahuja akan segera diluncurkan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.