Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok bank internasional menyatakan sedang bekerja sama untuk menjajaki penerbitan produk stablecoin.
Mengutip Yahoo Finance, Sabtu (11/10/2025), bank-bank itu antara lain Banco Santander, Bank of America, Barclays, BNP Paribas, Citi, Deutsche Bank, Goldman Sachs, MUFG Bank Ltd, TD Bank Group, dan UBS menyebutkan token digital itu akan dipatok dengan mata uang G7, berdasarkan pernyataan yang dirilis BNP Paribas.
G7 terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris.
Meskipun pernyataan bank-bank tersebut tidak secara langsung menyebutkan stablecoin, pernyataan tersebut menyebutkan proyek tersebut akan mengkaji "bentuk uang digital yang didukung cadangan devisa 1:1" yang beroperasi di atas "blockchain publik."
"Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk menjajaki apakah penawaran baru di seluruh industri dapat menghadirkan manfaat aset digital dan meningkatkan persaingan di pasar, sekaligus memastikan kepatuhan penuh terhadap persyaratan peraturan dan praktik terbaik manajemen risiko," demikian pernyataan tersebut.
Stablecoin adalah token digital yang didukung oleh mata uang fiat non-volatil antara lain dolar AS, euro, atau yen.
Digunakan untuk Transaksi Cepat
Sebelumnya, stablecoin hampir secara eksklusif digunakan oleh pedagang kripto untuk melakukan transaksi dengan cepat, seperti membeli Bitcoin dan aset digital lainnya, tanpa harus menggunakan jalur perbankan tradisional.
Namun, kini stablecoin telah menjadi arus utama. Perusahaan-perusahaan besar seperti Meta dan Amazon, serta bank-bank besar seperti Bank of America, telah menyatakan minatnya untuk menerbitkan token sendiri.
Presiden AS Donald Trump pada Juli menandatangani Undang-Undang GENIUS, yang menetapkan kerangka kerja untuk menerbitkan dan memperdagangkan stablecoin.
Para pendukung stablecoin berpendapat token tersebut berguna untuk pembayaran internasional karena sifatnya yang cepat dan berbiaya rendah.
Para analis di bank Inggris Standard Chartered bulan ini mengatakan dalam sebuah catatan stablecoin dapat menarik USD 1 triliun atau Rp 16.608 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.608) simpanan dari bank-bank di pasar negara berkembang selama tiga tahun ke depan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Citi Investasi di Perusahaan Infrastruktur Stablecoin BVNK
Sebelumnya, Citi investasi di perusahaan infrastruktur stablecoin BVNK. Langkah itu dilakukan seiring meningkatnya kehadiran bank-bank besar Amerika Serikat (AS) di sektor kripto dan aset digital.
Mengutip CNBC, Kamis (9/10/2025), stablecoin merupakan jenis aset digital yang dipatok dengan mata uang fiat dan didukung oleh aset seperti obligasi. Dua stablecoin terbesar yakni USDC dan Tether yang menerbitkan USDT.
Teknologi inti perusahaan rintisan BVNK merupakan jalur pembayaran untuk memfasilitasi transaksi dalam stablecoin secara global yang memungkinkan pelanggan untuk transfer uang dari mata uang fiat ke kripto dan sebaliknya.
Perusahaan itu menolak mengungkapkan jumlah investasi Citi atau valuasinya saat ini. Kepada CNBC, salah satu pendiri BVNK, Chris Harmse menuturkan, valuasinya lebih dari USD 750 juta atau Rp 12,40 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.544) yang diungkapkan kepada publik pada putaran pendanaan terakhirnya.Investasi itu dilakukan oleh Citi Ventures, divisi modal ventura Citigroup.
Transaksi Stablecoin
Stablecoin, yang dulunya hanya alat bagi orang untuk berdagang cepat masuk dan keluar mata uang kripto lain seperti Bitcoin, kini dipandang sebagai alat kunci potensial untuk transaksi lintas batas karena kecepatan pengiriman dan penerimaannya, biaya rendah, dan penyelesaian 24/7.
Berdasarkan Visa, terdapat hampir USD 9 triliun atau Rp 148.903 triliun transaksi stablecoin selama 12 bulan terakhir. Sementara valuasi semua stablecoin yang ada saat ini mencapai lebih dari USD 300 miliar atau Rp 4.963 triliun, berdasarkan data Coinmarketcap.