Liputan6.com, Jakarta - XRP menjadi salah satu kripto jajaran teratas yang berkinerja terbaik pada 2025. Hal ini ditunjukkan dari kenaikan harga XRP yang melampaui bitcoin.
Hingga 12 Agustus 2025, harga XRP naik 59%, lebih tinggi ketimbang bitcoin, Ethereum dan kripto jajaran teratas lainnya. Seiring kenaikan harga XRP mendorong kapitalisasi pasar bertambah USD 50 miliar atau Rp 807,28 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di 16.145).
Tidak selalu mudah untuk memahami mengapa kripto tertentu begitu populer. Seperti yang telah ditunjukkan koin meme, mungkin ada unsur lain di dalamnya. Namun, dalam kasus XRP, ada beberapa alasan yang sah mengapa begitu sukses pada 2025, seperti dikutip dari Yahoo Finance ditulis Minggu (17/8/2025):
1. Lanskap regulasi yang ramah terhadap kripto
Kenaikan harga XRP dimulai dengan pemilihan presiden 2024, ketika harganya melonjak dari USD 0,50 menjadi lebih dari USD 2,50 dalam waktu sekitar satu bulan.
Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS) dianggap baik bagi industri kripto, karena ia berkampanye dengan janji untuk menjadikan AS sebagai ibu kota kripto dunia dan memecat ketua SEC saat itu, Gary Gensler, yang memimpin tindakan keras terhadap mata uang kripto.
Kepemimpinan SEC
Meskipun pemilu tersebut merupakan angin segar bagi seluruh industri kripto, hal itu merupakan kabar baik khususnya bagi XRP. Ripple, perusahaan induk XRP, telah berjuang melawan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) di pengadilan sejak akhir 2020 atas tuduhan penjualan XRP merupakan penawaran sekuritas yang tidak terdaftar.
Setelah menjabat, Trump segera menunjuk Paul Atkins, yang dikenal mendukung mata uang kripto, untuk memimpin SEC, dan Atkins dilantik pada 21 April.
Harapannya adalah kepemimpinan SEC yang baru pada akhirnya akan menghasilkan resolusi dalam gugatannya terhadap Ripple. Meskipun hal itu tidak terjadi dalam semalam, Ripple dan SEC sepakat untuk membatalkan banding mereka masing-masing pada 7 Agustus.
2. Perannya dalam pembayaran lintas batas
Salah satu alasan XRP menarik minat investor adalah karena memiliki utilitas dunia nyata yang sah sebagai bagian dari jaringan pembayaran Ripple.
Ripple menggunakan teknologi blockchain untuk menyediakan pembayaran lintas batas yang lebih cepat dan lebih murah. Ripple dapat menyelesaikan transaksi hanya dalam 3 hingga 5 detik dengan biaya kurang dari USD 0,01.
XRP berperan penting ketika transaksi melibatkan beberapa mata uang fiat. Ripple menawarkan layanan yang disebut likuiditas sesuai permintaan (ODL) yang menggunakan XRP sebagai perantara untuk transaksi lintas batas ini.
Token XRP
Pengirim mengonversi pembayaran menjadi token XRP dan mengirimkannya melalui jaringan Ripple. Penerima kemudian mengonversi token XRP tersebut ke mata uang lokalnya. Dengan menggunakan XRP, kedua belah pihak tidak perlu memegang mata uang asing.
Perlu dicatat hanya karena sebuah lembaga keuangan menggunakan Ripple, bukan berarti lembaga tersebut juga menggunakan XRP.
Beberapa lembaga keuangan, termasuk American Express dan Banco Santander, menggunakan jaringan pembayaran Ripple tanpa layanan ODL dan tidak memerlukan XRP. Namun, ada juga bank yang terkonfirmasi menggunakan XRP, termasuk SBI Remit dan Tranglo.
3. Meningkatnya minat dari investor institusional
Sebagian besar mata uang kripto belum menarik minat investor institusional. Hanya Bitcoin dan Ethereum yang mampu melawan tren tersebut, karena keduanya merupakan koin yang paling mapan dan paling mudah dibeli, terutama karena kini tersedia melalui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) kripto.
Namun, investor institusional telah membeli XRP senilai USD 1,1 miliar atau Rp 17,7 triliun tahun ini, menurut data yang dirilis CoinShares pada 12 Agustus. Hal ini menempatkannya di posisi ketiga dan merupakan tanda bahwa XRP bisa menjadi aset kripto berikutnya yang akan mengalami adopsi institusional yang meluas.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.