Liputan6.com, Jakarta Kehadiran ular kobra di area pemukiman seringkali menimbulkan kekhawatiran serius bagi banyak keluarga. Reptil ini tidak hanya mengancam keamanan, tetapi juga berpotensi membahayakan penghuni rumah dengan gigitannya yang mematikan. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang efektif sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
Fenomena ular kobra masuk rumah semakin sering terjadi, terutama di musim tertentu. Hal ini menimbulkan kecemasan mendalam bagi banyak pemilik rumah, mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh reptil berbisa ini. Penting untuk memahami cara mencegah kehadiran ular kobra di area hunian tanpa harus melukai atau membunuhnya.
Berikut trik mencegah ular kobra masuk ke halaman rumah Anda. Pembahasan meliputi pengelolaan lingkungan kebun yang optimal, pemasangan penghalang fisik, hingga pemanfaatan elemen alami yang tidak disukai ular, demi memastikan keamanan dan ketenangan bagi penghuni rumah. Melansir dari berbagai sumber, Rabu (15/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Menjaga Kebersihan dan Kerapian Lingkungan Kebun
Menjaga kebersihan dan kerapian kebun merupakan langkah fundamental dalam mencegah ular kobra masuk ke area rumah. Ular tertarik pada tempat-tempat yang menyediakan perlindungan, sumber makanan, dan air. Lingkungan yang kotor dan tidak terawat menjadi daya tarik utama bagi hewan melata ini.
Rumput yang tinggi dan semak belukar yang lebat adalah tempat persembunyian ideal bagi ular kobra. Memangkas rumput secara rutin akan mengurangi tempat berlindung ini, membuat area lebih terbuka dan tidak disukai ular. Ini adalah cara sederhana namun sangat efektif untuk membuat halaman Anda kurang menarik bagi kobra.
Selain itu, tumpukan kayu, batu, daun kering, atau puing-puing lainnya dapat menjadi sarang atau tempat persembunyian yang nyaman bagi ular. Membersihkan area ini secara teratur akan menghilangkan potensi tempat berlindung bagi ular. Pastikan tidak ada sudut-sudut yang gelap dan lembap yang bisa dijadikan tempat tinggal.
2. Mengendalikan Hama Pengerat
Ular kobra seperti banyak jenis ular lainnya adalah predator alami bagi hewan pengerat seperti tikus dan mencit. Kehadiran hama pengerat di kebun akan menarik ular karena menjadi sumber makanan utama mereka. Oleh karena itu, mengendalikan populasi hama pengerat adalah strategi penting untuk mencegah ular datang.
Untuk mengendalikan hama pengerat, simpanlah makanan hewan dalam wadah tertutup rapat dan pastikan tidak ada sisa makanan yang berserakan di kebun atau teras. Sisa makanan dapat mengundang tikus dan mencit yang pada gilirannya akan menarik perhatian ular kobra.
Menjaga kebersihan area penyimpanan makanan dan membuang sampah secara teratur juga krusial. Dengan mengurangi populasi pengerat, Anda secara tidak langsung mengurangi daya tarik halaman Anda bagi ular kobra yang mencari mangsa.
3. Memasang Pagar Pembatas Ular yang Efektif
Pagar fisik dapat menjadi penghalang yang sangat efektif untuk mencegah ular kobra masuk ke area tertentu di kebun Anda. Pilih bahan pagar yang kokoh dan tidak mudah dipanjat atau ditembus, seperti jaring kawat halus (mesh) atau lembaran logam. Pagar ini berfungsi sebagai barikade fisik yang sulit dilewati.
Pagar harus memiliki tinggi minimal 60-90 cm dan sebagian harus ditanam ke dalam tanah sekitar 15-20 cm. Penanaman sebagian pagar ke dalam tanah penting untuk mencegah ular menggali di bawahnya. Untuk meningkatkan efektivitas, bagian atas pagar dapat dimiringkan ke luar pada sudut 30 derajat, mempersulit ular memanjat.
Penting juga untuk memeriksa pagar secara berkala untuk memastikan tidak ada celah atau lubang yang bisa dimanfaatkan ular untuk masuk. Perbaikan segera jika ditemukan kerusakan akan menjaga efektivitas pagar dalam mencegah ular kobra memasuki halaman Anda.
4. Menggunakan Tanaman Pengusir Ular
Beberapa tanaman diyakini memiliki aroma atau sifat yang tidak disukai ular kobra, sehingga dapat berfungsi sebagai pengusir alami. Menanam jenis-jenis tanaman ini di sekitar perimeter kebun bisa menjadi cara manusiawi untuk menghalau ular. Ini adalah solusi alami yang ramah lingkungan.
Contoh tanaman tersebut antara lain serai (Citronella Grass), yang dikenal karena aromanya yang kuat dan sering digunakan dalam produk pengusir serangga. Marigold (Tagetes spp.) juga mengeluarkan bau kuat dari akarnya yang dapat mengusir berbagai hama, termasuk beberapa jenis ular.
Lidah mertua (Sansevieria trifasciata) dengan daunnya yang kaku dan tajam, mungkin tidak disukai ular untuk dilewati. Aroma kuat dari bawang putih (Allium sativum) juga dipercaya dapat mengusir ular. Menanamnya di sekitar kebun atau menaburkan siung bawang putih yang dihancurkan di area tertentu bisa menjadi pilihan.
5. Menghilangkan Sumber Air yang Tidak Diperlukan
Ular kobra membutuhkan air untuk bertahan hidup, dan genangan air atau sumber air terbuka dapat menarik mereka ke kebun Anda. Oleh karena itu, mengelola sumber air di kebun adalah langkah penting dalam pencegahan. Lingkungan yang lembap dan basah sangat disukai ular.
Pastikan tidak ada genangan air di kebun setelah hujan atau penyiraman. Perbaiki sistem drainase yang buruk agar air tidak menumpuk. Area lembap dan basah adalah lingkungan yang disukai ular, sehingga menjaga kebun tetap kering sangat krusial untuk mencegah ular kobra.
Periksa juga pot tanaman yang mungkin menampung air atau wadah lain yang bisa menjadi sumber air bagi ular. Mengurangi ketersediaan air akan membuat halaman Anda kurang menarik sebagai habitat bagi ular kobra.
6. Menggunakan Penghalang Bertekstur Kasar
Ular kobra tidak menyukai permukaan yang kasar atau tajam karena menyulitkan mereka untuk bergerak dan dapat melukai sisik mereka. Memanfaatkan tekstur ini sebagai penghalang dapat menjadi cara efektif dan aman untuk mencegah ular masuk ke halaman Anda. Ini adalah metode pencegahan fisik yang sederhana.
Buat jalur atau perimeter di sekitar kebun dengan menaburkan kerikil, batu pecah, atau mulsa kasar. Ini akan membuat area tersebut tidak menarik bagi ular untuk melintasinya. Permukaan yang tidak rata dan tajam akan membuat ular merasa tidak nyaman dan memilih untuk menjauh.
Penghalang bertekstur kasar ini dapat dipadukan dengan pagar fisik untuk perlindungan ganda. Pastikan penghalang tersebut cukup lebar agar ular tidak dapat melompatinya dengan mudah. Metode ini membantu menciptakan zona tidak nyaman bagi pergerakan ular.
7. Memanfaatkan Aroma Menyengat (Non-Kimia Berbahaya)
Ular sangat sensitif terhadap bau menyengat melalui organ Jacobson mereka, sehingga aroma tertentu dapat bertindak sebagai repelen alami. Penggunaan bahan-bahan dengan aroma kuat bisa menjadi trik mencegah ular kobra tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya.
Beberapa aroma yang tidak disukai ular antara lain asap, karena ular memiliki indera penciuman yang tajam dan sangat sensitif terhadap bau ini. Bawang merah dan bawang putih juga efektif karena ular tidak dapat mentolerir asam sulfonat yang dihasilkan oleh bawang. Siramkan cuka putih di titik-titik rawan ular muncul, seperti sudut-sudut rumah atau lubang saluran air, karena aroma tajamnya bisa membuat ular tak betah.
Minyak cengkeh dan kayu manis juga dipercaya dapat mengusir ular; menyemprotkan cairan campuran keduanya dapat menyebabkan ular menghilang secara perlahan. Kapur barus, dengan naftalena sebagai komponen utamanya, memiliki aroma yang dianggap mengiritasi ular. Campuran jeruk nipis dan cabai juga bisa menjadi senjata ampuh karena aromanya tajam dan pedas, cukup membuat ular kapok.
8. Menutup Lubang dan Celah Akses
Ular bisa merayap melalui celah yang sangat kecil, sehingga harus memastikan menutup titik-titik masuk yang potensial untuk mencegah hewan melata ini masuk ke rumah. Ini adalah langkah krusial dalam menjaga keamanan rumah Anda dari invasi ular kobra.
Titik-titik masuk ini bisa berupa lubang di dinding, celah di pondasi, celah pintu, atau kasa jendela yang rusak. Periksa seluruh bagian rumah dan halaman secara teliti untuk mengidentifikasi potensi celah. Gunakan semen, dempul, atau jaring kawat halus untuk menutup semua lubang dan celah yang ditemukan.
Memperbaiki kasa jendela yang rusak atau memasang penutup celah di bawah pintu juga sangat penting. Dengan menutup semua akses potensial, Anda secara efektif mengurangi kemungkinan ular kobra menemukan jalan masuk ke dalam rumah atau area halaman yang aman.
9. Memelihara Hewan Penjaga
Beberapa hewan peliharaan dapat membantu mengusir ular kobra, tetapi pendekatan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memastikan keselamatan hewan peliharaan itu sendiri. Interaksi dengan ular berbisa bisa sangat berbahaya bagi hewan, bahkan berakibat fatal.
Kucing memiliki naluri berburu yang kuat dan seringkali akan mengejar atau mengganggu ular kecil. Namun, ini berisiko tinggi bagi kucing jika ular tersebut berbisa. Meskipun beberapa anjing juga memiliki naluri untuk mengusir ular, mereka juga rentan terhadap gigitan berbisa.
Jika Anda memilih untuk memelihara hewan penjaga, pastikan mereka telah dilatih dengan baik dan Anda selalu mengawasi interaksi mereka dengan lingkungan. Pertimbangkan juga untuk memvaksinasi hewan peliharaan Anda terhadap bisa ular jika tersedia di daerah Anda, sebagai langkah pencegahan tambahan.
10. Menggunakan Perangkap Ular yang Manusiawi
Jika ular sudah terlanjur masuk atau sering terlihat di pekarangan Anda, penggunaan perangkap ular bisa menjadi solusi sementara dan manusiawi. Ada berbagai jenis perangkap ular yang tersedia di pasaran, mulai dari perangkap jepit besi hingga perangkap lem.
Perangkap lem umumnya terbuat dari kardus tebal atau plastik dan tersedia dalam varian yang bisa digunakan kembali atau sekali pakai. Alternatif lain adalah perangkap kawat (minnow trap) yang bisa diumpankan dengan telur. Perangkap ini dirancang untuk menangkap ular tanpa melukainya secara serius.
Jika menggunakan perangkap lem, tuangkan minyak sayur atau zaitun di badan ular yang menempel dengan lem untuk melepaskannya tanpa melukai. Minyak akan menghilangkan kelengketan lem dan memungkinkan ular untuk meluncur pergi. Setelah ular terperangkap, segera hubungi ahli penanganan hewan liar untuk relokasi yang aman.
People Also Ask
1. Mengapa ular kobra tertarik masuk ke halaman rumah?
Jawaban: Ular kobra tertarik pada tempat-tempat yang menyediakan perlindungan, sumber makanan seperti hewan pengerat, dan air. Lingkungan yang kotor dan tidak terawat menjadi daya tarik utama.
2. Tanaman apa saja yang dapat mengusir ular kobra?
Jawaban: Beberapa tanaman yang diyakini dapat mengusir ular kobra antara lain serai, marigold, lidah mertua, dan bawang putih karena aroma atau sifatnya yang tidak disukai ular.
3. Bagaimana cara melepaskan ular dari perangkap lem secara manusiawi?
Jawaban: Tuangkan minyak sayur atau zaitun di badan ular yang menempel dengan lem. Minyak akan menghilangkan kelengketan lem dan memungkinkan ular untuk meluncur pergi tanpa terluka.
4. Apa saja aroma yang tidak disukai ular kobra?
Jawaban: Ular kobra tidak menyukai aroma menyengat seperti asap, asam sulfonat dari bawang merah/putih, cuka putih, minyak cengkeh, kayu manis, kapur barus, serta campuran jeruk nipis dan cabai.

                        2 weeks ago
                                19
                    :strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396841/original/091910700_1761793916-Gemini_Generated_Image_kswmhlkswmhlkswm.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401587/original/009316200_1762217918-Dosen_IMDE.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2742451/original/087257400_1551683551-HL_3__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4042754/original/094706200_1654358757-Screenshot_1983.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4251141/original/014812300_1670308174-4_englshfluw.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381781/original/086724600_1760517279-crop-hand-picking-rice-from-steamer.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395670/original/087777900_1761713952-teras_resort_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400672/original/014332900_1762144721-Buah_Potong.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3275927/original/052757500_1603431735-garlic-545223_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5282085/original/078509300_1752462233-Lycodon_capucinus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5343606/original/019390500_1757460767-Gemini_Generated_Image_3m58s43m58s43m58.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397513/original/045483200_1761810615-Gemini_Generated_Image_it8qgait8qgait8q.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393399/original/081793800_1761553441-Gemini_Generated_Image_oci01doci01doci0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398934/original/064747700_1761900498-Ular_Ekor_Pendek.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365718/original/070209600_1759204378-pexels-foodie-factor-162291-557659.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2216572/original/028939300_1526528717-_3__776373-5-jenis-cabai-terpedas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397947/original/063202700_1761821910-pagar_powder_coating_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398715/original/062215000_1761895238-Simpan_Roti_di_Kulkas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365423/original/038118800_1759185954-Gemini_Generated_Image_kyppxhkyppxhkypp.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390890/original/008207800_1761291042-Ruang_Kerja_Terintegrasi_yang_Estetik.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2352163/original/056517200_1536200248-20180905-Penumpang-Emirates-Sakit-Misterius-Saat-Mendarat-di-NY-AP-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4350265/original/051288500_1678243458-Crypto_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5225151/original/016608900_1747653520-0E6A3318-01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5214855/original/012540300_1746781955-memesan_tiket_lebih_awal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4096950/original/092230800_1658456125-jingyi-lyu-PRxxSiCphj0-unsplash.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4732115/original/070853200_1706779283-fotor-ai-20240201161614.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5231035/original/033368700_1748061699-Kopi_hitam.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4816486/original/000456500_1714383664-fotor-ai-20240429133814.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4816480/original/079795300_1714383491-fotor-ai-2024042913369.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4185982/original/092392900_1665357835-kelly-sikkema-LzC5WBafIBk-unsplash_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5082637/original/085587200_1736235026-1736231871543_7-love-language-apa-saja.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3541994/original/000639400_1629114112-pexels-ivan-samkov-4458554.jpg)
