5 Ide Kegiatan Seru yang Sehat dan Populer 2025, Masing-masing Punya Sisi Lain

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki 2025, tren gaya hidup aktif mengalami pergeseran yang menarik. Masyarakat urban, mulai dari profesional muda hingga eksekutif, semakin menjadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas harian, bukan hanya untuk menjaga kebugaran, tetapi juga untuk membangun relasi dan kualitas hidup yang lebih seimbang. Fenomena ini terlihat jelas di kota-kota besar, di mana berbagai jenis olahraga baru maupun yang sudah populer kembali mendapat tempat di tengah kesibukan dan tekanan kerja modern.

Perubahan ini terjadi karena meningkatnya kesadaran akan kesehatan fisik dan mental, sekaligus kebutuhan akan aktivitas yang lebih sosial dan fleksibel. Bagaimana olahraga kemudian berkembang? Bukan lagi sekadar aktivitas individu, olahraga kini menjadi medium interaksi, komunitas, bahkan kolaborasi lintas latar belakang. Dari lapangan olahraga hingga platform digital, tren ini membentuk cara baru masyarakat menjalani hidup aktif di era modern.

Aktivitas lari terus menjadi olahraga paling populer di banyak komunitas, terutama di kalangan Gen Z dan dewasa muda. Selain lari secara langsung, menurut Strava, dirangkum Selasa (23/12), lari virtual dan kompetisi digital ikut meningkat karena memberikan fleksibilitas dan motivasi baru bagi pelari. Banyak pelari kini juga aktif di platform kebugaran digital yang mencatat aktivitas mereka sepanjang tahun.

Menariknya, lari yang kerap dianggap olahraga individual justru melahirkan side effect berupa rasa kebersamaan. Komunitas lari tumbuh di ruang publik dan digital, menciptakan ikatan sosial tanpa perlu banyak perkenalan formal. Dari lari pagi hingga virtual challenge, aktivitas ini sering menjadi pintu masuk bagi relasi baru, baik pertemanan, kolaborasi komunitas, maupun dukungan emosional antar pelari dengan tujuan yang sama.

Pilates menjadi salah satu olahraga yang banyak dicari masyarakat pada 2025. Fokusnya pada kekuatan inti, fleksibilitas, postur tubuh, dan kontrol pernapasan menjadikannya populer sebagai olahraga mind-body dan rutinitas kebugaran harian. Pilates ideal bagi yang ingin olahraga ringan tetapi berdampak besar ke kebugaran total tubuh.

Di sisi lain, pilates juga menghadirkan side effect psikologis yang signifikan. Ritme latihan yang tenang dan penuh kesadaran membantu banyak orang mengelola stres, meningkatkan fokus, dan membangun kedisiplinan diri. Interaksi di studio pilates cenderung lebih intim dan suportif, menciptakan lingkungan sosial yang tenang, reflektif, dan berkelanjutan, berbeda dari dinamika kompetitif di banyak olahraga lain.

HYROX adalah format olahraga kompetitif yang menggabungkan lari dengan berbagai sesi latihan fungsional. Dalam kompetisi HYROX, peserta menjalani serangkaian tantangan seperti lari dan latihan kekuatan dalam format terstruktur yang menantang stamina, mobilitas, serta kekuatan otot. Tren ini menunjukkan olahraga bukan hanya soal satu disiplin, tetapi kombinasi fungsi yang lebih utuh.

Selain menguji fisik, HYROX membawa side effect berupa pembentukan mental dan solidaritas. Tantangan yang berat mendorong peserta untuk saling mendukung, membangun rasa percaya, dan menghargai ketahanan satu sama lain. Nilai-nilai seperti disiplin, daya juang, dan resiliensi sering kali terbawa ke kehidupan sehari-hari—termasuk dalam konteks kerja dan profesional.

Di tengah ritme bisnis yang makin cepat dan serba digital, banyak pemimpin perusahaan mencari ruang pertemuan yang lebih natural, hangat, dan tetap relevan. Itulah konteks mengapa sebuah turnamen padel di Jakarta menarik perhatian: ajang ini mempertemukan para bos, direktur, dan pimpinan perusahaan lintas industri dalam pengalaman offline yang eksklusif, lalu menjaga gaungnya lewat engagement digital pasca-acara.

Inisiatif ini pada akhirnya mendapat pengakuan lewat kategori Phygital Community Building Heroes, yang menyoroti integrasi autentik antara pengalaman fisik dan digital.

Networking tidak selalu harus berlangsung di ballroom hotel atau forum yang kaku. Dalam banyak situasi, percakapan paling produktif justru lahir dari suasana yang santai, setara, dan berbasis pengalaman bersama. Padel dipilih karena sifatnya kompetitif namun inklusif, memungkinkan interaksi intens antar pemain, sekaligus membuka ruang kolaborasi tanpa banyak formalitas.

Dalam pelaksanaannya, ajang ini digelar di Jakarta dan diikuti oleh 96 eksekutif terpilih dari berbagai sektor. Selain pertandingan, acara juga dirancang sebagai ruang strategis untuk networking dan pertukaran gagasan, sehingga koneksi yang terbentuk tidak berhenti pada momen event saja.

Yang membuat format ini menonjol adalah cara membangun komunitas secara berkelanjutan. Pengalaman tatap muka menjadi pondasi, sementara kanal digital memperpanjang percakapan dan eksposur setelah acara selesai. Dengan demikian, komunitas tidak berhenti sebagai “event sesaat”, tetapi berkembang menjadi ekosistem yang bisa terus terhubung.

Melalui pendekatan inilah, inisiatif “Bos & Dir Padel Cup by Legalize.IDN” dinilai sukses menghadirkan community building yang relevan dengan gaya hidup eksekutif modern dan berdampak nyata.

“Penghargaan ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus menghadirkan inisiatif yang relevan bagi komunitas bisnis Indonesia, dengan pendekatan yang lebih kolaboratif dan berkelanjutan,” ujar Muhammad Azmi Saifuddin, CEO & Founder Legalize.IDN.

Ke depan, Legalize.IDN menyampaikan komitmen untuk menghadirkan inisiatif serupa yang memadukan profesionalitas, gaya hidup sehat, serta strategi pemasaran berbasis komunitas dengan harapan memperluas dampak positif bagi pertumbuhan ekosistem bisnis di Indonesia.