Liputan6.com, Jakarta - Menciptakan hunian yang nyaman dan segar adalah dambaan setiap pemilik rumah. Namun, seringkali kita dihadapkan pada masalah bau tak sedap yang muncul dari sudut-sudut tak terduga, mengganggu kenyamanan dan kualitas udara di dalam rumah. Bau-bauan ini tidak hanya tidak menyenangkan, tetapi juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kebersihan atau kelembaban yang perlu segera ditangani.
Memahami akar masalah adalah langkah pertama untuk menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan bebas bau. Dengan informasi yang tepat mengenai penyebab dan cara penanganan yang efektif, Anda dapat menjaga kebersihan hunian, meningkatkan kualitas udara, dan memastikan setiap sudut rumah selalu terasa segar serta nyaman bagi seluruh anggota keluarga.
Lantas di mana saja sudut rumah kecil yang sering jadi sumber bau tak sedap? Apa saja penyebabnya dan bagaimana solusinya? Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber sudut rumah kecil yang sering jadi sumber bau tak sedap, Selasa (23/12/2025).
1. Saluran Pembuangan
Saluran pembuangan di dapur, kamar mandi, atau wastafel merupakan area yang sangat rentan menjadi sumber bau tak sedap. Bau busuk yang muncul dari saluran pembuangan seringkali disebabkan oleh penumpukan sisa makanan, rambut, sabun, minyak, dan kotoran lainnya yang terperangkap di dalam pipa. Bahan-bahan organik ini akan membusuk seiring waktu, menghasilkan gas hidrogen sulfida yang berbau seperti telur busuk.
Selain itu, masalah bau ini juga bisa berasal dari perangkap P (P-trap) yang kering. Perangkap P ini seharusnya menahan gas saluran pembuangan agar tidak masuk ke dalam rumah. Jika saluran pembuangan jarang digunakan, air yang ada di P-trap dapat menguap, sehingga gas dari selokan bisa naik ke permukaan dan menimbulkan bau.
Untuk mengatasi bau dari saluran pembuangan, Anda bisa mencoba menuangkan air panas mendidih secara berkala. Langkah ini efektif untuk melarutkan lemak dan kotoran yang menempel. Campuran soda kue dan cuka juga sangat efektif: tuangkan setengah cangkir soda kue ke saluran, diikuti dengan setengah cangkir cuka, biarkan selama 30 menit, lalu bilas dengan air panas.
Penting untuk memastikan P-trap selalu terisi air dengan secara rutin menggunakan saluran pembuangan. Jika jarang dipakai, cukup tuangkan sedikit air ke dalamnya. Apabila bau tetap ada, mungkin diperlukan pembersihan profesional atau pemeriksaan pipa untuk masalah yang lebih serius, seperti penyumbatan parah atau kerusakan pipa.
2. Tempat Sampah
Tempat sampah, terutama yang berada di dapur, adalah salah satu sumber bau tak sedap yang paling umum di dalam rumah. Bau busuk dari tempat sampah sebagian besar disebabkan oleh dekomposisi bahan organik seperti sisa makanan, kulit buah, dan sayuran yang membusuk.
Cairan dari sampah juga dapat meresap ke dasar tempat sampah, menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab bau. Kantong sampah yang bocor atau tidak tertutup rapat juga memungkinkan bau menyebar luas dan bahkan menarik serangga.
Solusi paling efektif adalah mengosongkan tempat sampah secara teratur, idealnya setiap hari untuk sampah dapur. Setelah dikosongkan, cuci tempat sampah dengan sabun dan air panas, lalu semprotkan disinfektan untuk membunuh bakteri penyebab bau.
Gunakan kantong sampah yang kuat dan tidak mudah bocor untuk mencegah kebocoran cairan. Untuk menyerap bau, Anda bisa menaburkan sedikit soda kue di dasar tempat sampah atau meletakkan beberapa lembar koran bekas yang dapat menyerap kelembaban dan bau.
3. Kulkas
Kulkas yang berbau tidak sedap dapat mencemari makanan lain yang disimpan di dalamnya dan membuat area dapur terasa tidak nyaman. Bau ini umumnya berasal dari makanan yang sudah basi atau busuk, serta tumpahan cairan makanan yang tidak segera dibersihkan.
Pertumbuhan bakteri dan jamur di dalam lingkungan kulkas yang lembap dan tertutup juga menjadi penyebab utama. Selain itu, makanan dengan bau menyengat seperti bawang, keju, atau ikan yang tidak disimpan dalam wadah kedap udara dapat menyebabkan bau menyebar ke seluruh kulkas.
Langkah pertama untuk mengatasi bau kulkas adalah membersihkannya secara menyeluruh. Keluarkan semua makanan, buang yang sudah basi, dan bersihkan semua rak, laci, serta dinding kulkas dengan larutan air hangat dan sabun cuci piring atau cuka putih. Pastikan setiap sudut dan celah dibersihkan dengan seksama.
Setelah dibersihkan, letakkan semangkuk soda kue, arang aktif, atau kopi bubuk di dalam kulkas untuk menyerap bau yang tersisa. Selalu pastikan semua makanan disimpan dalam wadah kedap udara untuk mencegah bau menyebar dan menjaga kesegaran makanan.
4. Area Bawah Wastafel Dapur
Area di bawah wastafel dapur seringkali menjadi tempat yang gelap, lembap, dan tersembunyi, menjadikannya sarang potensial bagi bau tak sedap. Bau di area ini seringkali disebabkan oleh kebocoran kecil pada pipa atau sambungan, yang kemudian menyebabkan kelembaban dan pertumbuhan jamur atau lumut.
Tumpahan produk pembersih, sisa makanan yang jatuh, atau bahkan bangkai hama kecil juga bisa menjadi sumber bau yang signifikan. Kurangnya ventilasi di area tertutup ini memperparah masalah, karena bau tidak dapat keluar dan kelembaban tetap terperangkap.
Periksa secara rutin adanya kebocoran pada pipa dan segera perbaiki jika ditemukan. Bersihkan area tersebut secara menyeluruh dengan larutan pembersih anti-jamur dan pastikan area tersebut kering sepenuhnya. Anda bisa menggunakan kipas kecil atau membuka pintu lemari di bawah wastafel untuk meningkatkan sirkulasi udara.
Untuk mencegah bau kembali, letakkan penyerap kelembaban atau kantong berisi soda kue di area tersebut. Hindari menyimpan barang-barang yang dapat menahan kelembaban di sana dan pastikan tidak ada sisa makanan yang jatuh dan membusuk di area tersebut.
5. Mesin Cuci
Mesin cuci, terutama jenis bukaan depan, rentan terhadap bau apek atau busuk jika tidak dirawat dengan benar. Bau tak sedap ini sering disebabkan oleh penumpukan jamur dan lumut di sekitar segel karet pintu (gasket), di dalam dispenser deterjen, dan di drum mesin cuci itu sendiri.
Kelembaban yang terperangkap setelah pencucian, dikombinasikan dengan residu deterjen dan kotoran dari pakaian, menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme ini. Penggunaan deterjen yang berlebihan juga dapat meninggalkan residu yang menjadi makanan bagi bakteri dan jamur, memperparah masalah bau.
Lakukan siklus pembersihan mesin cuci secara teratur, setidaknya sebulan sekali, menggunakan air panas dan cuka putih atau pembersih mesin cuci khusus. Untuk mesin cuci bukaan depan, bersihkan segel karet pintu dengan lap basah yang dicampur cuka atau pemutih setelah setiap pencucian untuk mencegah penumpukan jamur.
Setelah selesai mencuci, biarkan pintu mesin cuci sedikit terbuka agar udara dapat bersirkulasi dan mengeringkan bagian dalam mesin, mencegah pertumbuhan jamur. Penting juga untuk tidak membiarkan pakaian basah terlalu lama di dalam mesin cuci, karena ini dapat memicu bau apek.
6. Lemari Pakaian/Sepatu
Lemari pakaian dan lemari sepatu yang tertutup rapat seringkali menjadi tempat yang lembap dan kurang ventilasi, menyebabkan bau apek atau tidak sedap. Bau apek di area ini sering disebabkan oleh kelembaban yang terperangkap, kurangnya sirkulasi udara, dan pertumbuhan jamur atau lumut pada pakaian atau sepatu yang disimpan.
Pakaian yang disimpan dalam keadaan lembap atau sepatu yang kotor dan basah juga dapat menjadi sumber bau yang kuat. Bakteri dari keringat pada pakaian atau sepatu juga dapat berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan bau tidak sedap yang sulit hilang.
Pastikan pakaian dan sepatu benar-benar kering sebelum disimpan di lemari. Bersihkan lemari secara berkala, lap dengan larutan cuka atau pembersih anti-jamur, dan biarkan pintu lemari terbuka sesekali untuk ventilasi. Gunakan penyerap kelembaban atau gel silika di dalam lemari untuk mengurangi kelembaban.
Untuk lemari sepatu, bersihkan sepatu sebelum disimpan. Anda bisa menaburkan soda kue di dalam sepatu semalaman untuk menyerap bau, lalu buang keesokan harinya. Batang kayu cedar atau kantong berisi arang aktif juga efektif untuk menyerap bau dan kelembaban di dalam lemari.
7. Area Hewan Peliharaan
Area tempat hewan peliharaan tidur, makan, atau buang air dapat menjadi sumber bau yang sangat kuat jika tidak dirawat dengan baik. Bau dari area hewan peliharaan seringkali berasal dari urine, feses, bulu rontok (dander), air liur, dan sisa makanan yang tumpah.
Bakteri yang berkembang biak pada sisa-sisa ini menghasilkan senyawa berbau amonia dan merkaptan yang sangat menyengat dan sulit dihilangkan. Karpet, sofa, atau tempat tidur hewan peliharaan memiliki kemampuan untuk menyerap bau ini dan menahannya dalam waktu lama, sehingga bau dapat bertahan.
Bersihkan area buang air hewan peliharaan (misalnya kotak pasir kucing) secara teratur, idealnya setiap hari. Cuci tempat tidur hewan peliharaan, selimut, dan mainan secara rutin dengan deterjen dan air panas. Gunakan pembersih enzimatik khusus hewan peliharaan untuk membersihkan noda urine atau feses pada karpet atau furnitur, karena enzim ini dapat memecah molekul penyebab bau.
Pastikan area hewan peliharaan memiliki ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara. Anda juga bisa menggunakan penyaring udara (air purifier) dengan filter HEPA dan karbon aktif untuk membantu menghilangkan partikel bau dari udara. Mandikan hewan peliharaan Anda secara teratur sesuai dengan jenis dan kebutuhannya untuk menjaga kebersihannya.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
1. Apa saja penyebab bau tak sedap di saluran pembuangan?
Jawaban: Bau busuk dari saluran pembuangan disebabkan oleh penumpukan sisa makanan, rambut, sabun, minyak, dan kotoran organik yang membusuk, serta P-trap yang kering.
2. Bagaimana cara menghilangkan bau dari tempat sampah?
Jawaban: Solusi efektif adalah mengosongkan tempat sampah secara teratur, mencucinya dengan sabun dan air panas, serta menaburkan soda kue atau koran bekas untuk menyerap bau.
3. Mengapa kulkas bisa berbau tidak sedap dan bagaimana mengatasinya?
Jawaban: Kulkas berbau karena makanan basi, tumpahan yang tidak dibersihkan, pertumbuhan bakteri, dan makanan berbau menyengat. Atasi dengan membersihkan menyeluruh dan menempatkan penyerap bau seperti soda kue.
4. Apa yang menyebabkan bau apek pada mesin cuci?
Jawaban: Bau apek pada mesin cuci sering disebabkan oleh penumpukan jamur dan lumut di segel karet, dispenser deterjen, dan drum, serta kelembaban terperangkap dan residu deterjen.
5. Bagaimana cara mencegah bau di area hewan peliharaan?
Jawaban: Bersihkan area buang air hewan peliharaan secara teratur, cuci tempat tidur hewan, gunakan pembersih enzimatik, pastikan ventilasi baik, dan mandikan hewan peliharaan.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454883/original/036544000_1766579692-Tanaman_Basil.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454470/original/088238500_1766560631-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454813/original/059892900_1766573417-Gemini_Generated_Image_ght5myght5myght5_2.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440748/original/014555700_1765443605-Tanaman_Kangkung.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3601860/original/065983700_1634177953-000_9PJ4CW.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5441991/original/026174300_1765523690-Bersihkan_Emas_Perhiasan_di_Rumah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3599167/original/015337300_1633960857-WhatsApp_Image_2021-10-11_at_2.37.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453609/original/052113800_1766482712-Contoh_Tanaman_Aromatik_di_Dapur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5429251/original/076315400_1764578571-Stroberi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4242441/original/050321700_1669633225-Tanaman_okra_merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452631/original/051977500_1766412946-IMG_1533.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452284/original/024089500_1766393811-Membersihkan_Emas_Pakai_Pasta_Gigi_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453363/original/096211600_1766476057-Tanaman_Paprika_Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3988054/original/054672600_1649316223-eduardo-jaeger-K7FJOFiCmOU-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4771366/original/095377800_1710334195-Ilustrasi_cabai_rawit.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440866/original/049258100_1765446666-kebun1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2375575/original/026127600_1538739777-20181005-Emas-Antam-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5437626/original/077525200_1765258377-Taman_Vertikal_Stroberi___Tomat_Ceri.jpg)











:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5198305/original/085155700_1745540502-non-halal__2_.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4876286/original/008628000_1719462296-fotor-ai-2024062711338.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5330865/original/078886100_1756369537-WhatsApp_Image_2025-08-28_at_15.20.46_ad453f78.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344658/original/039645300_1757490334-qq.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332108/original/069461900_1756456597-pexels-cottonbro-4503273.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342694/original/015573300_1757398921-cf41b2a1-e7f3-4e7f-9616-d961407df13b.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4424751/original/083762400_1683862221-worker-figures-helping-dig-coin-money-dollar-note-background.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/672525/original/bitcoint-140505-8-aji.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5165736/original/049527200_1742194452-Air_lemon.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354936/original/050360400_1758268325-canopy_carport_5a.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5028256/original/032953400_1732871460-fotor-ai-20241129161044.jpg)