Liputan6.com, Jakarta Mengetahui perbandingan nilai jual gelang emas per gram adalah hal penting bagi setiap orang yang memiliki atau berencana berinvestasi pada perhiasan ini. Nilai jual kembali gelang emas dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks yang perlu diketahui secara mendalam. Pengetahuan ini membantu dalam membuat keputusan finansial yang lebih cerdas.
Perbandingan nilai jual ini sangat penting bagi para pemilik gelang emas, investor, maupun mereka yang berencana membeli perhiasan emas sebagai aset. Informasi tentang faktor-faktor penentu harga jual kembali akan sangat membantu. Hal ini relevan ketika Anda ingin menjual kembali perhiasan atau sekadar ingin mengetahui potensi nilai aset yang dimiliki.
Untuk memahami perbandingan nilai jual gelang emas per gram, kita perlu menganalisis beberapa aspek fundamental. Aspek tersebut mencakup kadar kemurnian emas, perbedaan antara emas perhiasan dan emas batangan, selisih harga beli dan jual kembali, kondisi fisik perhiasan, serta biaya produksi dan desain. Berikut Liputan6 memberikan ulasan lengkapnya untuk Anda, Senin (6/9/2025).
1. Kadar Emas dan Pengaruhnya terhadap Nilai Jual
Nilai jual gelang emas per gram sangat bervariasi tergantung pada kadar kemurnian emasnya. Semakin tinggi kadar karat yang dimiliki, semakin tinggi pula harga per gram emas tersebut. Emas 24 karat merupakan emas murni dengan kadar 99,99%, sedangkan emas perhiasan umumnya memiliki kadar di bawah itu, seperti 22K, 18K, atau 14K, yang berarti terdapat campuran logam lain.
Perbedaan kadar ini secara langsung memengaruhi nilai intrinsik emas. Sebagai contoh, harga emas perhiasan di Laku Emas per 29 September 2025 menunjukkan perbedaan signifikan berdasarkan karat. Emas 24K (99%) dihargai Rp 1.793.000 per gram, sementara emas 18K dihargai Rp 1.250.000 per gram dan emas 14K senilai Rp 969.000 per gram.
Perbedaan harga ini menunjukkan bahwa kadar kemurnian adalah faktor utama dalam menentukan harga jual. Pembeli atau penjual harus selalu memperhatikan kadar karat yang tertera pada perhiasan. Semakin murni emasnya, semakin tinggi pula potensi nilai jual yang bisa didapatkan di pasaran.
2. Perbedaan Nilai Jual Emas Perhiasan dan Emas Batangan
Emas batangan umumnya memiliki nilai jual kembali per gram yang lebih tinggi dibandingkan emas perhiasan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan signifikan dalam kemurnian dan biaya produksi. Emas batangan, terutama yang dikeluarkan oleh Antam, memiliki kadar kemurnian yang lebih tinggi dan biasanya mendekati 99,99%, sedangkan emas perhiasan umumnya hanya memiliki kadar emas sekitar 70% sampai 75%.
Selain kadar kemurnian, harga emas perhiasan cenderung lebih cepat berubah-ubah apabila dibandingkan dengan harga emas batangan. Saat dijual kembali, harga emas perhiasan juga akan menjadi lebih rendah dibandingkan harga saat Anda membelinya. Sebaliknya, harga emas batangan cenderung lebih stabil dan menunjukkan peningkatan nilai dari waktu ke waktu.
Sebagai perbandingan, pada 18 September 2025, harga jual emas batangan 24 karat Antam tercatat sebesar Rp 2.098.000 per gram. Angka ini secara signifikan lebih tinggi dibandingkan harga emas perhiasan 24K (99%) di Laku Emas per 29 September 2025 yang hanya Rp 1.793.000 per gram. Perbedaan ini menunjukkan bahwa emas batangan lebih unggul sebagai instrumen investasi jangka panjang.
3. Harga Beli dan Harga Jual Kembali Gelang Emas
Harga jual kembali (buyback) gelang emas per gram akan selalu lebih rendah dibandingkan harga beli awalnya. Fenomena ini terjadi karena biaya pembuatan atau yang sering disebut sebagai "upah" yang dibayarkan saat pembelian tidak lagi dihitung saat penjualan kembali. Biaya pembuatan ini bisa mencapai sekitar 15-20% dari harga beli perhiasan.
Biaya pembuatan emas perhiasan yang lebih tinggi akan mengurangi keuntungan saat dijual kembali. Emas batangan tidak mengalami biaya tambahan tersebut, sehingga nilainya lebih sesuai dengan harga pasar. Perhiasan emas memiliki harga jual kembali yang biasanya lebih rendah daripada harga beli karena biaya desain dan pembuatan tidak diperhitungkan saat transaksi jual kembali.
Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk memahami bahwa selisih antara harga beli dan harga jual kembali perhiasan emas adalah hal yang wajar. Selisih ini merupakan konsekuensi dari adanya biaya tambahan yang melekat pada proses pembuatan perhiasan. Pertimbangkan faktor ini saat membeli perhiasan dengan tujuan investasi.
4. Kondisi Fisik dan Kelengkapan Surat Perhiasan
Kondisi fisik gelang emas dan kelengkapan surat-suratnya sangat memengaruhi nilai jual per gram. Emas yang rusak, patah, atau memiliki cacat fisik lainnya dapat memengaruhi harga jualnya secara signifikan. Toko emas atau perhiasan kemungkinan akan membeli emas tersebut dengan harga lebih rendah karena mereka harus memperhitungkan biaya perbaikan dan proses pemurnian ulang.
Selain kondisi fisik, kelengkapan sertifikat atau surat pembelian juga sangat krusial. Tanpa sertifikat, toko emas mungkin meragukan keaslian dan asal-usul emas tersebut, yang dapat mengurangi nilai jualnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyimpan sertifikat atau surat pembelian dengan baik saat membeli emas perhiasan.
Pada perhiasan dengan surat-surat yang tidak lengkap atau perhiasan yang rusak, harga jual kembali kemungkinan dapat lebih murah dari perhitungan standar. Hal ini menunjukkan bahwa menjaga kondisi fisik perhiasan dan kelengkapan dokumennya adalah bagian penting dalam mempertahankan nilai jual gelang emas.
5. Biaya Produksi dan Desain Gelang Emas
Biaya produksi atau ongkos pembuatan perhiasan, termasuk desain dan tingkat kerumitan, akan ditambahkan pada harga beli, namun tidak diperhitungkan saat penjualan kembali. Selain kadar karat, biaya produksi dan ongkos toko turut memengaruhi harga jual perhiasan. Biaya ini mencakup desain, upah pengerjaan, serta margin keuntungan toko yang ditambahkan pada harga dasar emas.
Tingkat kesulitan pembuatan perhiasan sangat bergantung pada desainnya. Semakin rumit desain perhiasan, semakin sulit proses pembuatannya, sehingga akan semakin tinggi pula harganya saat dibeli. Namun, kerumitan desain ini tidak menambah nilai saat dijual kembali, melainkan justru memperbesar selisih harga beli dan jual.
Oleh karena itu, gelang emas dengan desain yang rumit dan biaya pembuatan tinggi saat dibeli, akan memiliki selisih harga jual kembali yang lebih besar dibandingkan gelang dengan desain sederhana. Pemilihan desain perhiasan sebaiknya disesuaikan dengan tujuan pembelian, apakah untuk investasi atau semata-mata sebagai aksesori.
People Also Ask
1. Apa saja faktor utama yang memengaruhi nilai jual gelang emas per gram?
Jawaban: Faktor utama meliputi kadar kemurnian (karat), jenis emas (perhiasan vs. batangan), biaya pembuatan, kondisi fisik, dan kelengkapan surat.
2. Mengapa emas batangan memiliki nilai jual kembali yang lebih tinggi daripada emas perhiasan?
Jawaban: Emas batangan umumnya memiliki kadar kemurnian lebih tinggi (mendekati 99,99%) dan tidak dikenakan biaya pembuatan atau "upah" seperti emas perhiasan.
4. Apakah kondisi fisik gelang emas memengaruhi harga jualnya?
Jawaban: Ya, gelang emas yang rusak atau patah akan dibeli dengan harga lebih rendah karena toko harus memperhitungkan biaya perbaikan dan pemurnian.
5. Mengapa harga jual kembali gelang emas selalu lebih rendah dari harga belinya?
Jawaban: Harga jual kembali lebih rendah karena biaya pembuatan atau "upah" yang dibayarkan saat pembelian tidak dihitung kembali saat penjualan.

                        3 weeks ago
                                26
                    :strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396841/original/091910700_1761793916-Gemini_Generated_Image_kswmhlkswmhlkswm.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401587/original/009316200_1762217918-Dosen_IMDE.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2742451/original/087257400_1551683551-HL_3__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4042754/original/094706200_1654358757-Screenshot_1983.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4251141/original/014812300_1670308174-4_englshfluw.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381781/original/086724600_1760517279-crop-hand-picking-rice-from-steamer.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395670/original/087777900_1761713952-teras_resort_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400672/original/014332900_1762144721-Buah_Potong.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3275927/original/052757500_1603431735-garlic-545223_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5282085/original/078509300_1752462233-Lycodon_capucinus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5343606/original/019390500_1757460767-Gemini_Generated_Image_3m58s43m58s43m58.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397513/original/045483200_1761810615-Gemini_Generated_Image_it8qgait8qgait8q.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393399/original/081793800_1761553441-Gemini_Generated_Image_oci01doci01doci0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398934/original/064747700_1761900498-Ular_Ekor_Pendek.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365718/original/070209600_1759204378-pexels-foodie-factor-162291-557659.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2216572/original/028939300_1526528717-_3__776373-5-jenis-cabai-terpedas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397947/original/063202700_1761821910-pagar_powder_coating_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398715/original/062215000_1761895238-Simpan_Roti_di_Kulkas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365423/original/038118800_1759185954-Gemini_Generated_Image_kyppxhkyppxhkypp.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390890/original/008207800_1761291042-Ruang_Kerja_Terintegrasi_yang_Estetik.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2352163/original/056517200_1536200248-20180905-Penumpang-Emirates-Sakit-Misterius-Saat-Mendarat-di-NY-AP-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4350265/original/051288500_1678243458-Crypto_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5225151/original/016608900_1747653520-0E6A3318-01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5214855/original/012540300_1746781955-memesan_tiket_lebih_awal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4096950/original/092230800_1658456125-jingyi-lyu-PRxxSiCphj0-unsplash.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4732115/original/070853200_1706779283-fotor-ai-20240201161614.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5231035/original/033368700_1748061699-Kopi_hitam.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4816486/original/000456500_1714383664-fotor-ai-20240429133814.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4816480/original/079795300_1714383491-fotor-ai-2024042913369.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4185982/original/092392900_1665357835-kelly-sikkema-LzC5WBafIBk-unsplash_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5082637/original/085587200_1736235026-1736231871543_7-love-language-apa-saja.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3541994/original/000639400_1629114112-pexels-ivan-samkov-4458554.jpg)
