Liputan6.com, Jakarta Memilih perhiasan, khususnya gelang emas, seringkali menghadirkan dua pilihan populer yang menarik perhatian yaitu gelang emas putih atau emas kuning. Keduanya memiliki daya tarik dan karakteristik unik yang membedakannya, membuat keputusan mana yang lebih baik menjadi sangat personal bagi setiap individu. Perdebatan mengenai gelang emas putih vs emas kuning ini tidak hanya soal estetika semata, tetapi juga melibatkan komposisi material, kebutuhan perawatan, hingga potensi nilai investasi di masa depan.
Setiap jenis emas menawarkan keunggulan tersendiri yang dapat disesuaikan dengan preferensi gaya pribadi, anggaran yang tersedia, dan gaya hidup penggunanya. Memahami perbedaan mendasar antara kedua jenis emas ini menjadi kunci untuk membuat keputusan yang tepat. Artikel ini akan mengupas tuntas perbandingan antara gelang emas putih dan emas kuning.
Dengan mengetahui karakteristik masing-masing secara mendalam, Anda dapat memilih gelang yang tidak hanya indah dan menawan, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian Anda. Hal ini penting agar perhiasan yang dipilih dapat memberikan kepuasan maksimal dan menjadi investasi yang bijak.
Lantas bagaimana perbandingan lengkap gelang emas putih vs kuning? Melansir dari berbagai sumber, simak ulasan informasinya berikut ini.
Penjelasan Emas Putih vs Emas Kuning
Emas putih dan emas kuning merupakan dua jenis perhiasan emas yang paling banyak diminati, namun memiliki asal-usul dan karakteristik yang berbeda.
1. Emas Putih
Emas putih bukanlah logam yang ditambang langsung dari alam, melainkan hasil dari paduan emas murni dengan logam berwarna putih lainnya. Proses ini menciptakan perhiasan yang modern dan elegan, sesuai dengan tren masa kini.
Komposisi emas putih umumnya terdiri dari emas murni yang secara alami berwarna kuning, dicampur dengan logam putih seperti paladium, nikel, perak, atau platinum. Sebagai contoh, emas putih 18K mengandung sekitar 75% emas murni dan 25% logam campuran, sedangkan emas 9K memiliki kandungan emas murni sebesar 37,5%.
Setelah dicampur, emas putih sering dilapisi dengan rhodium, sebuah logam mulia yang memberikan kilauan cemerlang, warna putih keperakan menyerupai platinum, serta perlindungan tambahan dari goresan dan korosi. Lapisan rhodium ini sangat berperan dalam menciptakan tampilan emas putih yang lebih cerah dan tahan lama.
Sejarah emas putih modern dimulai pada tahun 1920-an, didorong oleh kelangkaan platinum yang membuat para pembuat perhiasan mencari alternatif. Karakteristik emas putih meliputi kilauan yang lebih terang dan modern, warna keperakan yang cocok untuk desain kontemporer, serta sifatnya yang cenderung lebih keras dan tahan gores dibandingkan emas kuning berkat campuran logam keras dan lapisan rhodium. Warna netralnya juga membuatnya fleksibel untuk dipadukan dengan berbagai desain dan warna kulit.
2. Emas Kuning
Di sisi lain, emas kuning adalah bentuk emas yang paling klasik dan alami, serta paling dikenal di masyarakat luas. Komposisi emas kuning merupakan kombinasi emas murni dengan tembaga dan perak, atau seng, yang menghasilkan warna kuning alami emas. Untuk emas kuning 18K, biasanya terdiri dari 75% emas murni, 15% tembaga, dan 10% perak, sementara emas 14K mengandung sekitar 58% emas murni. Penambahan logam campuran ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan emas murni yang cenderung lunak, sehingga perhiasan tidak mudah tergores atau rusak.
Perhiasan emas telah digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun lalu, dengan catatan sejarah menunjukkan penggunaannya oleh bangsa Mesir sekitar 5000 tahun sebelum Masehi. Karakteristik emas kuning mencakup kilauan yang lebih hangat dan klasik, memberikan kesan elegan dan abadi yang sering dikaitkan dengan kekayaan dan kemakmuran.
Meskipun cenderung lebih lunak dibandingkan emas putih, terutama pada kadar tinggi seperti 22K atau 24K, emas kuning tetap menjadi pilihan populer untuk perhiasan. Keunggulan lainnya adalah warna kuningnya yang stabil dan tidak memerlukan pelapisan tambahan seperti rhodium.
Perbandingan Aspek Utama Gelang Emas
Perbedaan mendasar antara gelang emas putih dan emas kuning dapat dilihat dari berbagai aspek penting, mulai dari tampilan visual hingga nilai investasinya.
1. Segi Warna dan Estetika
Dari segi warna dan estetika, emas putih memiliki warna putih berkilau mirip platinum, memberikan kesan modern, elegan, dan kontemporer. Warna netralnya sangat mudah dipadukan dengan berbagai pakaian dan aksesori, serta sangat cocok dengan batu permata bernuansa dingin seperti berlian dan safir. Sementara itu, emas kuning menampilkan warna kuning khas yang klasik dan hangat, memberikan kesan tradisional dan abadi. Warna hangatnya seringkali melengkapi warna kulit dengan undertone hangat dan serasi dengan batu permata bernuansa hangat seperti ruby atau citrine.
2. Segi Komposisi dan Kandungan Emas
Dalam hal komposisi dan kandungan emas, emas putih merupakan campuran emas murni dengan logam putih seperti paladium, nikel, perak, atau platinum, dan sering dilapisi rhodium. Kandungan emas murni pada emas putih 18K umumnya adalah 75%. Emas kuning, di sisi lain, adalah campuran emas murni dengan tembaga dan perak, atau seng. Emas kuning cenderung memiliki kandungan emas murni yang lebih tinggi dibandingkan emas putih pada kadar karat yang sama, karena tidak memerlukan banyak campuran logam untuk mengubah warnanya.
3. Segi Ketahanan dan Durabilitas
Aspek ketahanan dan durabilitas juga menunjukkan perbedaan signifikan. Emas putih cenderung lebih keras dan tahan terhadap goresan serta benturan berkat campuran logam keras dan lapisan rhodium, menjadikannya pilihan yang baik untuk perhiasan yang sering digunakan seperti cincin pertunangan. Sebaliknya, emas kuning lebih lunak dibandingkan emas putih, terutama pada kadar tinggi seperti 22K atau 24K, sehingga lebih rentan terhadap penyok dan goresan. Meskipun demikian, dengan campuran logam lain, emas kuning cukup kuat untuk penggunaan sehari-hari.
4. Segi Perawatan
Perawatan kedua jenis emas ini juga berbeda. Emas putih memerlukan perawatan lebih karena lapisan rhodiumnya dapat memudar seiring waktu dan membutuhkan pelapisan ulang (replating) secara berkala untuk mempertahankan kilau putihnya. Frekuensi pelapisan ulang tergantung pada seberapa sering perhiasan digunakan. Emas kuning lebih mudah dalam hal perawatan karena tidak memerlukan pelapisan tambahan. Sehingga, cukup dengan pembersihan dan polesan berkala untuk menjaga kilau alaminya.
5. Segi Harga
Dari segi harga, emas putih umumnya sedikit lebih mahal daripada emas kuning karena proses produksi yang lebih kompleks, biaya pelapisan rhodium, dan penggunaan logam campuran yang lebih mahal seperti paladium atau platinum. Emas kuning cenderung lebih terjangkau karena prosesnya lebih sederhana dan tidak memerlukan pelapisan tambahan.
6. Segi Risiko Alergi
Risiko alergi juga menjadi pertimbangan penting. Emas putih dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang, terutama jika mengandung nikel dalam campurannya. Namun, jika menggunakan campuran paladium, emas putih bisa bersifat hypoallergenic. Emas kuning umumnya dianggap lebih hypoallergenic dan lebih aman bagi pemilik kulit sensitif atau alergi terhadap logam tertentu, asalkan kadar karatnya cukup tinggi.
7. Segi Investasi
Terakhir, untuk nilai investasi, emas putih dapat menjadi pilihan investasi yang baik, terutama jika memiliki kadar emas tinggi, dan cenderung lebih mudah diperdagangkan. Emas kuning sering dianggap lebih cocok untuk investasi jangka panjang, terutama dalam bentuk batangan atau koin dengan kadar 24 karat, karena kandungan emas murninya yang tinggi, menawarkan potensi imbal hasil yang lebih menggiurkan jika disimpan dalam jangka panjang.
Pertimbangan Syariah dalam Memilih Emas
Dalam ajaran Islam, terdapat aturan khusus mengenai penggunaan perhiasan emas, terutama bagi laki-laki. Islam secara jelas melarang laki-laki Muslim untuk memakai perhiasan emas dalam bentuk apa pun, baik itu cincin, kalung, gelang, maupun jam tangan emas. Larangan ini bukan sekadar tradisi, melainkan memiliki dasar kuat dari hadis Nabi Muhammad SAW.
Salah satu hadis menyebutkan, "Emas dan sutera dihalalkan bagi kaum wanita dari kalangan umat kami, dan diharamkan bagi kaum laki-lakinya." (HR. An-Nasa'i, Ahmad). Hadis lain menceritakan Rasulullah SAW pernah melihat seorang laki-laki memakai cincin emas, lalu beliau mencopotnya dan membuangnya seraya bersabda, "Salah seorang dari kalian sengaja mengambil bara api neraka dan meletakkannya di tangannya." (HR. Muslim). Ada beberapa hikmah di balik larangan ini.
- Pertama, menjaga kesederhanaan, di mana Islam mengajarkan kaum laki-laki untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam berhias.
- Kedua, membedakan peran laki-laki dan perempuan. Perhiasan emas lebih cocok digunakan oleh perempuan, sementara laki-laki dianjurkan untuk lebih fokus pada tanggung jawab dan peran kepemimpinan, sehingga penggunaan emas oleh laki-laki dinilai menyerupai kaum wanita.
- Ketiga, aspek kesehatan. Sebuah studi dari Babol University Medical of Science, Iran, menunjukkan bahwa terlalu sering mengenakan perhiasan emas bagi laki-laki tidak baik untuk kesehatan karena partikel emas mudah diserap kulit dan berpotensi memengaruhi sel darah. Hal ini tidak berlaku untuk wanita karena mereka memiliki lapisan lemak pelindung antara kulit dan daging.
Sebagai alternatif, laki-laki Muslim diperbolehkan memakai perhiasan seperti cincin, asalkan tidak terbuat dari emas. Mereka bisa memilih bahan lain seperti perak atau logam lain yang tidak diharamkan. Pertimbangan syariah ini penting bagi umat Muslim dalam memilih perhiasan, memastikan bahwa pilihan mereka sesuai dengan ajaran agama.
Tips Memilih Gelang Emas yang Tepat
Memilih gelang emas, baik putih maupun kuning, harus disesuaikan dengan preferensi pribadi, gaya hidup, dan tujuan penggunaan.
1. Pertimbangkan Gaya Pribadi dan Estetika
Jika menyukai tampilan modern, elegan, dan kontemporer, emas putih adalah pilihan yang tepat. Namun, jika lebih menyukai tampilan klasik, tradisional, dan hangat, emas kuning akan lebih cocok. Penting juga untuk mempertimbangkan undertone kulit Anda. Kulit dengan undertone hangat akan terlihat menawan dengan emas kuning, sementara kulit dengan undertone dingin sangat cocok dengan emas putih, dan undertone netral bisa cocok dengan keduanya.
2. Perhatikan Ketahanan dan Penggunaan Sehari-hari
Untuk penggunaan sehari-hari yang aktif atau jika membutuhkan perhiasan yang lebih tahan gores, emas putih sering dipilih karena sifatnya yang lebih keras dan tahan lama. Sebaliknya, jika perhiasan tidak akan sering terpapar benturan atau goresan, emas kuning bisa menjadi pilihan yang lebih lembut namun tetap elegan.
3. Pertimbangkan Siklus Perawatan
Jika Anda tidak keberatan dengan perawatan rutin berupa pelapisan ulang rhodium setiap beberapa tahun, emas putih bisa menjadi pilihan. Namun, jika menginginkan perhiasan dengan perawatan yang lebih mudah dan tidak memerlukan pelapisan ulang, emas kuning adalah pilihan yang lebih praktis.
4. Pertimbangkan Anggaran dan Harga
Emas kuning cenderung lebih terjangkau dibandingkan emas putih, terutama karena tidak memerlukan pelapisan tambahan. Emas putih bisa lebih mahal karena proses produksi yang lebih kompleks dan bahan tambahan seperti rhodium. Bagi pemilik kulit sensitif atau riwayat alergi terhadap nikel, emas kuning umumnya lebih aman. Jika memilih emas putih, pastikan tidak mengandung nikel atau pilih yang menggunakan paladium sebagai campuran untuk mengurangi risiko alergi.
5. Tentukan Tujuan Pembelian Emas
Selain itu, tentukan tujuan Anda, apakah untuk investasi atau perhiasan. Jika tujuan utama adalah investasi jangka panjang dengan potensi pertumbuhan nilai, emas kuning (terutama dalam bentuk batangan 24K) seringkali lebih dianjurkan. Namun, jika tujuan utama adalah perhiasan yang indah dan tahan lama untuk dipakai, emas putih bisa menjadi pilihan yang lebih bijak karena daya tahannya.
6. Pilih Kadar Karat Sesuai Kebutuhan
Terakhir, pilih kadar karat yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Emas 24K adalah yang paling murni tetapi sangat lunak, sehingga kurang cocok untuk perhiasan sehari-hari. Emas 18K (75% emas) atau 14K (58% emas) lebih umum digunakan untuk perhiasan karena lebih kuat dan lebih tahan lama. Dengan mempertimbangkan semua aspek ini, Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan memilih gelang emas yang paling sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Anda.
People Also Ask
1. Apa perbedaan utama antara gelang emas putih dan emas kuning?
Jawaban: Perbedaan utama terletak pada komposisi dan warna; emas kuning alami, sedangkan emas putih campuran logam dan dilapisi rhodium.
2. Mengapa emas putih memerlukan perawatan lebih dibandingkan emas kuning?
Jawaban: Emas putih memerlukan perawatan lebih karena lapisan rhodiumnya dapat memudar seiring waktu dan membutuhkan pelapisan ulang secara berkala untuk mempertahankan kilau putihnya.
3. Apakah ada larangan penggunaan emas bagi laki-laki dalam Islam?
Jawaban: Ya, Islam secara jelas melarang laki-laki Muslim untuk memakai perhiasan emas dalam bentuk apa pun, baik itu cincin, kalung, gelang, maupun jam tangan emas.
4. Bagaimana cara memilih gelang emas yang cocok dengan warna kulit?
Jawaban: Kulit dengan undertone hangat cocok dengan emas kuning, kulit dengan undertone dingin cocok dengan emas putih, dan undertone netral bisa cocok dengan keduanya.
5. Mana yang lebih baik untuk investasi, emas putih atau emas kuning?
Jawaban: Emas kuning sering dianggap lebih cocok untuk investasi jangka panjang, terutama dalam bentuk batangan atau koin 24K, karena kandungan emas murninya yang tinggi.