Mengenal Ular Black Mamba, Racunnya Bisa Membunuh Manusia dalam Hitungan Menit

1 month ago 28

Liputan6.com, Jakarta Ular Black Mamba (Dendroaspis polylepis) merupakan salah satu spesies ular berbisa paling ditakuti di dunia, terutama di benua Afrika. Reptil mematikan ini dikenal karena kombinasi kecepatan, agresivitas, dan racunnya yang sangat mematikan. Kehadirannya seringkali menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat setempat.

Julukannya yang mengerikan tidak lepas dari kemampuan racunnya yang neurotoksik, mampu menyerang sistem saraf manusia dengan sangat cepat. Tanpa penanganan medis yang tepat, gigitan ular ini dapat berujung pada kematian dalam hitungan menit hingga jam. Oleh karena itu, pemahaman tentang ular ini sangatlah penting.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai ular Black Mamba, mulai dari identitas ilmiahnya, ciri-ciri fisik, perilaku, hingga bahaya fatal dari gigitannya. Anda juga akan diajak mengenal fakta-fakta menarik lainnya yang jarang diketahui tentang predator mematikan dari tanah Afrika ini. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (30/10), simak ulasan informasinya berikut ini. 

Promosi 1

Mengenal Lebih Dekat Ular Black Mamba

Secara ilmiah, ular Black Mamba dikenal dengan nama Dendroaspis polylepis. Nama genus "Dendroaspis" berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti "ular pohon", sementara "polylepis" mengacu pada "banyak sisik" yang dimilikinya. Nama ini mencerminkan karakteristik fisiknya sebagai ular arboreal dengan banyak sisik.

Meskipun namanya mengandung kata "Black", warna kulit ular ini sebenarnya bervariasi dari abu-abu hingga hijau zaitun, bukan hitam pekat. Julukan "black" justru merujuk pada warna hitam gelap di bagian dalam mulutnya, yang akan diperlihatkan sebagai tanda peringatan ketika merasa terancam. Ini adalah salah satu ciri khas yang membuatnya mudah dikenali.

Ular Black Mamba adalah spesies endemik yang tersebar luas di wilayah Sub-Sahara Afrika. Habitat alaminya sangat beragam, meliputi sabana berbatu, hutan rendah, semak-semak, hingga perbukitan. Mereka juga sering ditemukan bersembunyi di gundukan rayap, sarang terbengkalai, atau celah bebatuan untuk mencari perlindungan.

Keberadaannya di berbagai jenis habitat menunjukkan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Ular ini merupakan salah satu predator puncak di ekosistemnya, memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan populasi mangsanya. 

Ciri Fisik dan Perilaku Unik Black Mamba

Black Mamba memegang rekor sebagai ular berbisa terpanjang di Afrika, dan menempati posisi kedua di dunia setelah King Cobra. Ular dewasa umumnya memiliki panjang antara 2 hingga 3 meter, bahkan spesimen terpanjang pernah tercatat mencapai 4,5 meter. Tubuhnya ramping dan silindris, dengan kepala berbentuk peti mati yang khas.

Warna kulit ular Black Mamba memang tidak hitam, melainkan bervariasi dari abu-abu, cokelat kekuningan, khaki, hingga hijau zaitun. Bagian perutnya cenderung berwarna putih-kelabu. Ular muda biasanya memiliki warna yang lebih terang dan akan menjadi lebih gelap seiring bertambahnya usia, memberikan kamuflase yang efektif di habitatnya.

Salah satu karakteristik paling menonjol dari Black Mamba adalah kecepatannya yang luar biasa. Ular ini mampu bergerak hingga 20 kilometer per jam di permukaan yang halus, menjadikannya salah satu ular tercepat di dunia. Kecepatan ini lebih sering digunakan untuk melarikan diri dari ancaman daripada untuk mengejar mangsa.

Black Mamba adalah ular diurnal yang aktif mencari makan pada siang hari, baik di tanah (terestrial) maupun di pepohonan (arboreal). Meskipun memiliki reputasi agresif, ular ini umumnya menyerang manusia hanya jika merasa terancam atau terpojok. Sebagai peringatan, mereka akan membuka mulutnya yang hitam pekat, mendesis, dan sedikit melebarkan lehernya.

Ancaman Mematikan dari Gigitan Black Mamba

Racun ular Black Mamba sangat mematikan dan dikategorikan sebagai neurotoksin kuat. Neurotoksin ini bekerja cepat menyerang sistem saraf pusat dan otak, menyebabkan kelumpuhan progresif, gagal napas, dan akhirnya koma. Selain itu, racunnya juga mengandung kardiotoksin yang mengganggu fungsi jantung.

Gejala gigitan dapat muncul dalam waktu yang sangat singkat, seringkali hanya dalam 10 hingga 20 menit setelah insiden. Korban mungkin merasakan kesemutan, pusing, kantuk, penglihatan kabur, kesulitan menelan, dan sesak napas. Tanpa penanganan yang cepat, pingsan bisa terjadi dalam 45 menit, diikuti oleh kelumpuhan pernapasan.

Hanya sekitar 2 tetes bisa Black Mamba sudah cukup untuk membunuh manusia dewasa. Dalam sekali gigitan, ular ini dapat menyuntikkan 100 hingga 120 miligram racun, bahkan bisa mencapai 400 miligram dalam kondisi tertentu. Mengingat dosis mematikan (LD50) yang rendah, potensi fatalitasnya sangat tinggi.

Tingkat kematian akibat gigitan Black Mamba mencapai 100% jika tidak segera diobati dengan antivenom yang sesuai. Penanganan darurat meliputi aplikasi perban tekanan dan segera membawa korban ke fasilitas medis. Antivenom polivalen dari SAIMR adalah pengobatan utama, namun aksesibilitasnya masih menjadi tantangan di banyak wilayah pedesaan Afrika.

Fakta Menarik dan Peran Ekologis Black Mamba

Ular Black Mamba memiliki masa hidup yang relatif panjang, dapat mencapai 11 tahun di alam liar dan lebih dari 20 tahun di penangkaran, tergantung pada kondisi lingkungan dan ketersediaan makanan. Meskipun berbahaya, ular dewasa memiliki sedikit predator alami, namun ular muda bisa menjadi mangsa bagi burung pemangsa atau luwak.

Dalam ekosistem Afrika, Black Mamba memainkan peran penting sebagai predator puncak yang membantu mengendalikan populasi hewan pengerat dan burung. Penelitian juga menunjukkan bahwa sisik ular ini mampu menyerap logam berat seperti timbal dan arsenik, menjadikannya bioindikator alami untuk mengukur tingkat polusi lingkungan.

Status konservasi Black Mamba saat ini dikategorikan sebagai "Least Concern" oleh IUCN, berkat distribusinya yang luas di seluruh Afrika Sub-Sahara. Meskipun demikian, ekspansi manusia ke habitat alaminya dapat menimbulkan konflik dan ancaman di masa depan, sehingga upaya pelestarian tetap diperlukan.

Reproduksi Black Mamba terjadi selama musim hangat, di mana betina akan bertelur sekitar 10 hingga 25 butir per sarang. Setelah masa inkubasi sekitar tiga bulan, anak-anak ular akan menetas dan langsung mandiri mencari makan. Uniknya, sebelum kawin, ular jantan seringkali terlihat bergulat satu sama lain.

People Also Ask

1. Apa itu ular Black Mamba?

Jawaban: Ular Black Mamba (Dendroaspis polylepis) adalah spesies ular berbisa yang sangat ditakuti, endemik di Afrika Sub-Sahara, dikenal karena kecepatan dan racunnya yang mematikan.

2. Mengapa ular ini disebut Black Mamba padahal warnanya tidak hitam?

Jawaban: Julukan "Black" merujuk pada warna hitam pekat di bagian dalam mulutnya, yang akan diperlihatkan sebagai peringatan saat ular merasa terancam, bukan pada warna kulitnya.

3. Seberapa cepat racun Black Mamba dapat membunuh manusia?

Jawaban: Racun Black Mamba dapat menyebabkan gejala serius dalam 10-20 menit dan berakibat fatal dalam 30-60 menit hingga beberapa jam tanpa penanganan antivenom yang cepat.

4. Bagaimana penanganan pertama gigitan ular Black Mamba?

Jawaban: Penanganan pertama meliputi aplikasi perban tekanan pada lokasi gigitan, meminimalkan gerakan korban, dan segera membawa ke rumah sakit untuk pemberian antivenom.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |