Liputan6.com, Jakarta - Kenapa baju baru sering gatal dipakai? Hal ini biasanya disebabkan reaksi kulit terhadap bahan, pewarna, atau zat kimia yang digunakan saat produksi. Gejala seperti gatal, ruam, atau kemerahan bisa muncul meski sebelumnya tidak memiliki riwayat alergi, menandakan kulit bereaksi terhadap kontak langsung dengan pakaian baru.
Memahami penyebabnya penting untuk mencegah ketidaknyamanan sekaligus menjaga kesehatan kulit. Artikel ini akan mengulas faktor pemicu gatal pada pakaian baru dan langkah sederhana yang bisa dilakukan agar tetap nyaman saat mengenakan busana favorit.
1. Residu Bahan Kimia dari Proses Produksi
Salah satu penyebab utama rasa gatal pada baju baru adalah adanya residu bahan kimia yang digunakan selama proses produksi. Bahan kimia ini bertujuan untuk memberikan kualitas tertentu pada pakaian, namun dapat menjadi iritan bagi kulit sensitif.
Formaldehida, atau formalin, adalah zat kimia yang sering digunakan dalam industri tekstil. Fungsinya beragam, mulai dari agen anti-kusut, anti-jamur, hingga menjaga pakaian tetap rapi saat dipajang di toko atau selama pengiriman. Namun, formaldehida adalah iritan dan alergen kimia standar yang dapat menimbulkan reaksi alergi pada kulit, menyebabkan radang, ruam, dan gatal. Paparan keringat dan gesekan pada kulit dapat merangsang zat berbahaya ini keluar dari kain.
Selain formaldehida, proses pewarnaan dan pelapisan kain juga menggunakan senyawa kimia lain yang berpotensi memicu dermatitis kontak. Contohnya termasuk disperse dyes, phenylenediamine, Azo Anilin, dan flame retardants. Beberapa pakaian juga mengandung bahan kimia seperti PFAS (Per- and polyfluoroalkyl substances) pada kain kalis air dan anti-kotor, serta brominated flame retardants (BFRs) atau chlorinated chemicals pada kain kalis api, yang berpotensi mengganggu hormon dan bersifat neurotoksik.
2. Pewarna Tekstil Pemicu Iritasi
Pewarna sintetis, terutama yang berwarna gelap seperti biru, hitam, dan ungu, sering mengandung bahan kimia yang dapat memicu alergi kontak. Warna-warni cerah pada pakaian memang menarik, tetapi ada risikonya, terutama bagi kulit yang sensitif.
Pewarna dispersi dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi, khususnya pada kulit yang peka. Keringat dan gesekan dapat menyebabkan pewarna dispersi ini keluar dari pakaian dan bereaksi dengan kulit, menimbulkan rasa gatal dan kemerahan. Kandungan pigmen dalam pewarna pakaian, seperti disperse blue 106 yang mengandung phenylenediamine, juga dapat menjadi penyebab alergi.
Bahan pewarna lain seperti Azo Anilin juga digunakan untuk meningkatkan kualitas warna pada kain. Pada orang-orang dengan kulit sensitif, Azo Anilin dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit kemerahan, dan gatal-gatal. Penting untuk mewaspadai jenis pewarna ini, terutama jika Anda memiliki riwayat alergi kulit.
3. Jenis Serat Kain dan Gesekan Berlebihan
Jenis serat kain tertentu dan gesekan yang terjadi saat memakai pakaian juga dapat memicu rasa gatal. Pilihan bahan pakaian sangat berpengaruh pada kenyamanan kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.
Serat sintetis seperti poliester, nilon, akrilik, dan spandeks terbuat dari bahan-bahan kimia yang bisa berbahaya bagi kulit. Sifatnya yang tidak menyerap keringat membuat panas dan kelembapan terjebak di kulit, menciptakan lingkungan sempurna bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Kondisi ini bisa memicu biang keringat, ruam, dan gatal-gatal, menjadikan baju baru gatal sebagai keluhan umum.
Meskipun alami, serat wol yang tebal dan kasar dapat menimbulkan gesekan (friksi) pada kulit, yang berakhir dengan rasa gatal dan kemerahan, terutama bagi pemilik kulit sensitif atau kondisi kulit seperti eksim. Selain itu, lanolin, yaitu sejenis lilin alami yang melapisi bulu domba, juga bisa menjadi pemicu reaksi alergi pada sebagian orang. Rayon, meskipun terbuat dari bubur kayu, proses pembuatannya melibatkan bahan kimia kuat seperti soda api dan karbon disulfida, yang residunya sering tertinggal di serat kain dan dapat menyebabkan iritasi.
Pakaian yang terlalu ketat juga dapat menyebabkan gesekan berlebihan pada kulit, terutama di area lipatan atau yang banyak berkeringat. Kombinasi kain ketat dan keringat dapat mengiritasi kulit saat bergesekan, memperparah rasa gatal dan ketidaknyamanan.
4. Kontaminasi Mikroorganisme dan Reaksi Imun Tubuh
Selain bahan kimia dan serat kain, ada dua faktor lain yang berkontribusi pada rasa gatal saat memakai baju baru. Pakaian baru melewati banyak tahap sebelum sampai ke tangan konsumen, membuka peluang kontaminasi.
Pakaian yang dijual di toko melewati berbagai tahapan produksi, pengemasan, pengangkutan, hingga pajangan di rak atau gantungan. Selama proses itu, baju bisa terpapar banyak zat dan mikroorganisme yang tidak terlihat mata. Kontaminasi ini termasuk debu, kotoran, bakteri, jamur, dan bahkan tungau dari lingkungan gudang atau dari orang-orang yang menyentuh atau mencobanya. Mikroorganisme ini dapat menyebabkan infeksi atau iritasi pada kulit.
Tubuh manusia memiliki sistem imun yang peka terhadap benda asing. Ketika mengenakan pakaian baru, sistem imun bisa mengidentifikasi zat kimia atau bahan sintetis pada pakaian sebagai ancaman. Ini memicu reaksi imunologis berupa pelepasan histamin yang menyebabkan peradangan kulit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai dermatitis kontak alergi, yang menjelaskan mengapa baju baru gatal pada beberapa individu.
Cara Mengatasi Baju Baru yang Gatal
Adapun cara mengatasi baju baru yang gatal saat dipakai adalah sebagai berikut:
1. Cuci Sebelum Dipakai
Untuk mengatasi dan mencegah rasa gatal akibat baju baru, langkah paling efektif adalah mencucinya sebelum dipakai. Ini adalah langkah wajib untuk menghilangkan sisa zat kimia, pewarna, debu, dan mikroorganisme yang menempel pada pakaian.
2. Perhatikan Label Perawatan
Selalu perhatikan label perawatan pada pakaian untuk mengetahui instruksi pencucian yang disarankan oleh produsen, termasuk suhu air dan apakah perlu dry cleaning. Cuci baju baru dengan air dingin, terutama jika pakaian tersebut memiliki warna yang mudah luntur, karena air panas dapat menyebabkan pewarna lebih mudah lepas. Gunakan deterjen yang dirancang khusus untuk menjaga warna agar tidak luntur atau yang bebas pewangi dan pewarna, serta hindari pemutih klorin yang keras.
3. Pisahkan Pakaian Berdasarkan Warna dan Jenis Kain
Pisahkan pakaian berdasarkan warna dan jenis kain untuk mencegah perubahan warna dan kerusakan. Jika memungkinkan, cuci baju baru secara terbalik untuk membantu melindungi warna pada permukaan luar pakaian, dan hindari merendam pakaian dalam air terlalu lama. Untuk pakaian rajut atau wol yang terasa gatal, mencucinya dengan cuka putih dapat membantu karena cuka memiliki sifat antiseptik dan antiinflamasi yang dapat menghilangkan iritasi dan mengurangi gatal.
4. Jemur Pakaian di Bawah Sinar Matahari
Setelah dicuci, jemur pakaian di bawah sinar matahari karena sinar UV adalah disinfektan yang hebat, efektif membersihkan pakaian dari kuman. Untuk kulit sensitif, disarankan menggunakan pakaian berbahan alami seperti katun, linen, atau sutra, dan menghindari aksesori logam yang langsung menyentuh kulit. Pilih pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat untuk mengurangi gesekan dan penumpukan keringat.
5. Aplikasikan Pelembap
Mengaplikasikan pelembap secara teratur juga dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan mengurangi risiko iritasi. Jika gejala gatal tidak membaik atau semakin parah, segera konsultasikan ke dokter atau dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat, seperti krim hidrokortison ringan atau obat lain.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
1. Mengapa baju baru sering gatal saat dipakai?
Jawaban: Baju baru sering gatal karena adanya residu bahan kimia dari proses produksi (seperti formaldehida), pewarna tekstil sintetis, jenis serat kain tertentu (sintetis atau wol), kontaminasi mikroorganisme, dan reaksi imun tubuh terhadap zat asing.
2. Apa itu dermatitis kontak tekstil?
Jawaban: Dermatitis kontak tekstil adalah reaksi alergi atau iritasi kulit yang terjadi ketika kulit bersentuhan dengan material atau zat kimia yang terkandung dalam pakaian, menyebabkan gatal, ruam, atau kemerahan.
3. Bagaimana cara mencegah rasa gatal pada baju baru?
Jawaban: Cara paling efektif adalah mencuci baju baru sebelum dipakai untuk menghilangkan residu kimia dan mikroorganisme. Gunakan deterjen lembut, air dingin, dan perhatikan label perawatan pakaian.
4. Bahan pakaian apa yang aman untuk kulit sensitif?
Jawaban: Untuk kulit sensitif, disarankan memilih pakaian berbahan alami seperti katun, linen, atau sutra, dan menghindari bahan sintetis atau wol kasar yang dapat memicu iritasi.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454883/original/036544000_1766579692-Tanaman_Basil.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454470/original/088238500_1766560631-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454813/original/059892900_1766573417-Gemini_Generated_Image_ght5myght5myght5_2.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440748/original/014555700_1765443605-Tanaman_Kangkung.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3601860/original/065983700_1634177953-000_9PJ4CW.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5441991/original/026174300_1765523690-Bersihkan_Emas_Perhiasan_di_Rumah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3599167/original/015337300_1633960857-WhatsApp_Image_2021-10-11_at_2.37.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453609/original/052113800_1766482712-Contoh_Tanaman_Aromatik_di_Dapur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5419331/original/064204700_1763689880-unnamed__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5429251/original/076315400_1764578571-Stroberi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4242441/original/050321700_1669633225-Tanaman_okra_merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452631/original/051977500_1766412946-IMG_1533.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452284/original/024089500_1766393811-Membersihkan_Emas_Pakai_Pasta_Gigi_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453363/original/096211600_1766476057-Tanaman_Paprika_Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3988054/original/054672600_1649316223-eduardo-jaeger-K7FJOFiCmOU-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4771366/original/095377800_1710334195-Ilustrasi_cabai_rawit.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440866/original/049258100_1765446666-kebun1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2375575/original/026127600_1538739777-20181005-Emas-Antam-6.jpg)











:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5198305/original/085155700_1745540502-non-halal__2_.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4876286/original/008628000_1719462296-fotor-ai-2024062711338.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5330865/original/078886100_1756369537-WhatsApp_Image_2025-08-28_at_15.20.46_ad453f78.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344658/original/039645300_1757490334-qq.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332108/original/069461900_1756456597-pexels-cottonbro-4503273.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342694/original/015573300_1757398921-cf41b2a1-e7f3-4e7f-9616-d961407df13b.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4424751/original/083762400_1683862221-worker-figures-helping-dig-coin-money-dollar-note-background.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/672525/original/bitcoint-140505-8-aji.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5165736/original/049527200_1742194452-Air_lemon.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354936/original/050360400_1758268325-canopy_carport_5a.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5028256/original/032953400_1732871460-fotor-ai-20241129161044.jpg)