Jangan Sampai Rugi, 7 Kesalahan Membeli Cincin Emas untuk Investasi

1 month ago 27

Liputan6.com, Jakarta Cincin emas seringkali dipilih banyak orang sebagai investasi sekaligus perhiasan yang menarik. Dengan nilai intrinsik yang cenderung stabil dan kemampuannya untuk menjaga nilai, emas menjadi aset yang sangat diminati. Namun, di balik pesonanya, banyak investor baru yang terjebak dalam kesalahan umum yang dapat mengurangi potensi keuntungan dan bahkan dapat mengakibatkan kerugian yang cukup signifikan.

Kesalahan yang sering terjadi mencakup berbagai aspek penting, mulai dari biaya pembuatan hingga pemahaman mengenai nilai intrinsik emas itu sendiri. Mengetahui hal-hal ini sangat krusial agar investasi Anda dalam cincin emas benar-benar memberikan keuntungan maksimal dan sejalan dengan tujuan keuangan jangka panjang. Tanpa pengetahuan yang cukup, seringkali ekspektasi keuntungan tidak dapat terpenuhi.

Dengan memahami kesalahan umum saat membeli cincin emas untuk tujuan investasi yang perlu dihindari, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas, menjaga nilai investasi, dan menghindari kerugian yang tidak perlu. Artikel ini akan mengupas tuntas tujuh kesalahan fatal yang kerap dilakukan investor pemula saat memilih cincin emas sebagai aset berharga. Melansir dari berbagai sumber, Senin (29/9), simak ulasan informasinya berikut ini. 

1. Mengabaikan Biaya Pembuatan (Ongkos Kerja)

Salah satu kesalahan fatal dalam investasi perhiasan emas adalah mengabaikan biaya pembuatan atau ongkos kerja. Biaya ini merupakan komponen tambahan yang dibebankan saat pembelian, dan bisa mencapai 10 hingga 30 persen dari total harga cincin emas. Ongkos kerja ini bervariasi tergantung tingkat kesulitan desain dan model emas. Emas dengan desain rumit atau yang sedang tren biasanya memiliki ongkos yang lebih tinggi.

Fatalnya, biaya pembuatan ini tidak akan dihitung saat Anda menjual kembali cincin tersebut, sehingga dapat menyebabkan potensi kerugian investasi yang signifikan. Ini berarti, saat Anda menjual, Anda hanya akan mendapatkan nilai emas murninya tanpa memperhitungkan biaya desain yang telah Anda bayarkan di awal.

Untuk mengurangi risiko kerugian, sangat disarankan untuk memilih cincin emas dengan desain yang lebih sederhana dan klasik. Desain minimalis cenderung memiliki ongkos pembuatan yang lebih rendah, sehingga selisih antara harga beli dan jual tidak terlalu besar, mendukung tujuan investasi jangka panjang Anda.

2. Tidak Memperhatikan Kadar Kemurnian Emas

Kadar emas merupakan elemen utama yang menentukan nilai investasi sebuah cincin. Tingkat kemurnian emas dalam perhiasan diukur menggunakan satuan karat, di mana 24 karat menunjukkan kemurnian tertinggi (99,00% - 99,99%). Untuk investasi, emas dengan kadar 24 karat adalah pilihan terbaik karena mendekati kemurnian sempurna.

Berbeda dengan emas batangan yang umumnya tergolong sebagai emas murni, emas perhiasan cenderung memiliki tingkat kemurnian yang lebih rendah. Hal ini karena emas perhiasan dicampur dengan logam lain untuk meningkatkan ketahanan dan memudahkan pembentukan desain yang diinginkan.

Emas dengan kadar rendah memiliki nilai jual kembali yang jauh lebih rendah dan kurang tepat dijadikan objek investasi utama. Untuk investasi, disarankan memilih emas perhiasan dengan kadar minimal 18 karat, karena memiliki nilai jual kembali yang lebih baik dan stabil dibandingkan kadar di bawahnya.

3. Fokus pada Desain daripada Nilai Intrinsik Emas

Banyak investor pemula terjebak pada daya tarik desain cincin emas yang menarik, tanpa mempertimbangkan aspek fundamental yang memengaruhi harga jual kembali. Fokus berlebihan pada estetika dapat menyebabkan ekspektasi keuntungan tidak terpenuhi, bahkan berujung pada kerugian saat menjualnya kembali karena nilai desain tidak diakui sebagai investasi.

Desain yang rumit atau dihiasi banyak permata cenderung memiliki biaya pembuatan yang lebih tinggi. Sayangnya, biaya ini tidak akan dihitung saat penjualan kembali, sehingga mengurangi nilai yang Anda dapatkan. Permata atau berlian yang menempel pada cincin juga seringkali tidak dihargai sesuai harga belinya saat dijual kembali.

Sebaliknya, cincin emas polos atau dengan desain sederhana lebih mudah dijual kembali karena biaya pembuatannya rendah dan nilainya didominasi oleh berat serta kadar emas murni. Cincin emas polos adalah pilihan utama bagi mereka yang memprioritaskan nilai jual kembali untuk tujuan investasi.

4. Tidak Memahami Perbedaan Emas Perhiasan vs Emas Batangan

Emas perhiasan dan emas batangan memiliki karakteristik yang berbeda sebagai instrumen investasi. Emas batangan atau logam mulia, menjadi salah satu instrumen investasi favorit masyarakat. Fokus utama dari emas batangan adalah nilai intrinsiknya sebagai logam murni, tanpa adanya biaya tambahan untuk desain atau estetika.

Umumnya, emas batangan bernilai 24 karat sehingga memiliki nilai dan harga yang lebih tinggi dibandingkan perhiasan yang kadar kemurnian emasnya di bawah 24 karat. Nilai buyback emas batangan pun juga lebih tinggi daripada perhiasan. Emas perhiasan yang dijual kembali akan dihargai lebih rendah karena mendapat pengurangan dari biaya pembuatan.

Emas perhiasan lebih berfungsi sebagai aset yang memiliki nilai guna dan estetika, namun sering kali nilainya saat dijual kembali tidak setinggi emas batangan murni. Pemahaman perbedaan ini krusial agar investor dapat memilih bentuk emas yang paling sesuai dengan tujuan investasinya.

5. Membeli dari Penjual Tidak Terpercaya atau Tanpa Sertifikasi

Membeli cincin emas dari penjual yang tidak memiliki reputasi baik atau tanpa sertifikasi resmi dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi para investor. Reputasi penjual dan keberadaan sertifikat adalah jaminan penting atas keaslian dan kualitas emas yang Anda beli, yang memberikan rasa aman saat berinvestasi.

Sertifikat emas berfungsi sebagai bukti keaslian, kemurnian, dan berat emas, yang sangat krusial saat Anda berencana untuk menjual kembali. Dokumen ini memastikan bahwa emas yang Anda miliki sesuai dengan standar yang diakui dan memiliki nilai jual yang jelas.

Tanpa sertifikat yang valid, keaslian emas dapat diragukan, dan harga jual kembali bisa turun drastis. Bahkan, toko emas mungkin menolak untuk membelinya karena risiko pemalsuan. Oleh karena itu, selalu pastikan membeli dari toko terpercaya dan meminta sertifikat resmi.

6. Tidak Memahami Harga Jual Kembali (Buyback) yang Lebih Rendah

Salah satu kekurangan investasi emas perhiasan yang perlu kamu antisipasi adalah nilai jual serta potensi imbal hasilnya yang rendah. Harga jual kembali emas perhiasan akan selalu lebih rendah dibandingkan harga belinya karena adanya biaya pembuatan yang tidak dihitung saat penjualan. Ini menciptakan selisih harga yang perlu dipertimbangkan.

Selain itu, perhiasan emas juga membutuhkan perawatan tinggi agar warna maupun bentuknya tidak berubah secara signifikan. Jika tidak dilakukan, kondisi perhiasan yang memburuk dapat berpotensi menurunkan nilai jualnya lebih jauh lagi.

Investor perlu memahami bahwa selisih antara harga beli dan harga jual kembali perhiasan emas bisa cukup besar. Keuntungan hanya bisa didapatkan jika harga emas naik secara signifikan dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga dapat menutupi potongan yang biasa diberlakukan oleh toko emas.

7. Menjual Terlalu Cepat (Investasi Jangka Pendek)

Emas, termasuk perhiasan emas, umumnya dianggap sebagai investasi jangka panjang. Menjual cincin emas terlalu cepat, terutama dalam jangka pendek, dapat menyebabkan kerugian karena fluktuasi harga jangka pendek dan biaya-biaya yang terkait dengan pembelian dan penjualan. Jangka waktu yang lebih panjang dapat membantu mengatasi fluktuasi harga tersebut.

Untuk mendapatkan keuntungan optimal dari investasi emas perhiasan, disarankan untuk menyimpannya setidaknya 5 hingga 10 tahun. Periode ini memberikan waktu bagi harga emas untuk tumbuh secara signifikan dan menutupi biaya-biaya awal yang telah dikeluarkan.

Selain itu, penting untuk memantau pergerakan harga emas secara berkala untuk mengetahui waktu yang tepat untuk membeli atau menjual. Kesabaran dan ketelitian dalam membuat keputusan pembelian dan penjualan sangat diperlukan dalam investasi emas perhiasan agar hasilnya maksimal.

People Also Ask

1. Mengapa biaya pembuatan (ongkos kerja) penting dalam investasi cincin emas?

Jawaban: Biaya pembuatan tidak dihitung saat menjual kembali cincin emas, sehingga dapat mengurangi potensi keuntungan investasi secara signifikan.

2. Berapa kadar emas minimal yang disarankan untuk investasi cincin?

Jawaban: Untuk investasi, disarankan memilih cincin emas dengan kadar minimal 18 karat karena memiliki nilai jual kembali yang lebih baik dan stabil.

3. Apa perbedaan utama investasi emas perhiasan dan emas batangan?

Jawaban: Emas batangan fokus pada nilai intrinsik (24 karat) dengan buyback lebih tinggi, sementara perhiasan memiliki biaya pembuatan dan nilai jual kembali yang lebih rendah.

4. Mengapa sertifikasi penting saat membeli cincin emas untuk investasi?

Jawaban: Sertifikat berfungsi sebagai bukti keaslian, kemurnian, dan berat emas, yang krusial untuk menjamin nilai jual kembali dan menghindari keraguan.

5. Berapa lama idealnya menyimpan cincin emas sebagai investasi?

Jawaban: Emas adalah investasi jangka panjang, disarankan untuk menyimpannya setidaknya 5 hingga 10 tahun untuk mendapatkan keuntungan optimal.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |