Liputan6.com, Jakarta Membeli kalung emas seringkali menjadi pilihan investasi sekaligus perhiasan yang mempercantik penampilan. Namun, di balik kilaunya, banyak pembeli sering melakukan kekeliruan fatal yang berujung pada kerugian. Penting bagi calon pembeli untuk memahami aspek-aspek krusial agar tidak tertipu saat memilih kalung emas berkualitas.
Kesalahan-kesalahan ini bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang karakteristik emas, pasar, atau bahkan tujuan pembelian itu sendiri. Memilih kalung emas yang tepat memerlukan ketelitian dan pemahaman mendalam, bukan hanya terpaku pada desain yang menarik. Dari keaslian hingga harga pasar, setiap aspek memiliki peran krusial dalam menentukan nilai dan kepuasan Anda sebagai pembeli.
Artikel ini akan mengupas tuntas kekeliruan umum yang sering merugikan pembeli kalung emas. Dengan memahami setiap poin, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan memastikan bahwa kalung emas yang Anda beli benar-benar sesuai harapan, baik sebagai perhiasan maupun aset berharga di masa depan. Melansir dari berbagai sumber, Selasa (30/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Tidak Memeriksa Keaslian dan Kadar Emas
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan pembeli adalah tidak memeriksa keaslian serta kadar emas pada kalung yang akan dibeli. Hal ini dapat menyebabkan pembeli berisiko menerima emas palsu atau emas dengan kadar kemurnian yang lebih rendah dari yang dijanjikan, yang tentunya sangat merugikan. Kekeliruan ini bisa berakibat fatal pada nilai investasi Anda.
Emas asli memiliki ciri fisik khas seperti warna kuning pekat yang tidak memudar dan permukaan halus bebas pori. Emas murni juga bersifat anti karat dan non-magnetis, artinya tidak akan tertarik oleh magnet. Namun, perlu diingat bahwa perhiasan emas dengan campuran logam lain mungkin sedikit bereaksi terhadap magnet.
Untuk memastikan keaslian, perhatikan tanda atau cap pada perhiasan yang menunjukkan kadar kemurnian, seperti "24K" atau "750" untuk 18 karat. Emas murni juga terasa lebih berat dibandingkan logam campuran karena densitasnya yang tinggi. Uji gosok pada keramik juga bisa membantu mengidentifikasi emas asli yang akan meninggalkan garis berwarna emas.
2. Mengabaikan Pentingnya Sertifikat Keaslian
Mengabaikan sertifikat keaslian saat membeli kalung emas merupakan kesalahan fatal yang dapat merugikan pembeli. Sertifikat ini bukan hanya bukti otentikasi, tetapi juga meningkatkan nilai jual kembali emas di masa depan. Tanpa sertifikat, proses verifikasi keaslian menjadi lebih sulit.
Sertifikat keaslian mencantumkan informasi penting seperti kadar karat, berat emas, nomor seri, dan nama produsen. Lembaga sertifikasi terpercaya mengeluarkan sertifikat ini setelah serangkaian pengujian ketat. Di Indonesia, beberapa produsen seperti Antam menyediakan aplikasi untuk memverifikasi keaslian emas batangan melalui barcode pada sertifikat.
Menyimpan sertifikat dan bukti pembelian sangat krusial untuk memudahkan penjualan kembali emas di kemudian hari. Meskipun beberapa toko bisa menerima emas tanpa sertifikat, prosesnya akan lebih mudah dan terpercaya jika dilengkapi dokumen lengkap. Penerapan SNI emas juga menjamin kualitas dan melindungi konsumen dari produk palsu.
3. Tidak Memahami Karat dan Kandungan Logam Campuran
Banyak pembeli kurang memahami perbedaan karat emas dan bagaimana kandungan logam campuran memengaruhi kekuatan serta nilai kalung. Kekeliruan ini bisa menyebabkan pemilihan perhiasan yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau tujuan mereka, baik untuk penggunaan sehari-hari maupun investasi.
Karat adalah ukuran kadar emas murni, di mana 24 karat berarti 99,9% emas murni. Namun, emas 24 karat sangat lunak dan tidak ideal untuk perhiasan yang sering digunakan karena mudah penyok. Oleh karena itu, emas dicampur dengan logam lain seperti perak atau tembaga untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahannya.
Untuk perhiasan, kadar 18 karat (75% emas murni) sering dianggap ideal karena lebih kokoh dan sesuai Standar Nasional Indonesia. Kadar emas juga dapat ditunjukkan dalam persen, seperti 375 (37,5%) atau 750 (75%), yang sering tertera sebagai cap pada perhiasan. Memahami hal ini membantu Anda memilih kalung emas yang tepat.
4. Tergiur Harga Terlalu Murah atau Tidak Memantau Harga Pasar
Tergiur harga terlalu murah atau tidak memantau harga pasar emas adalah kesalahan umum yang sering dilakukan pembeli. Harga emas cenderung fluktuatif dan dapat berubah setiap hari, sehingga pemahaman akan tren harga sangat penting. Penawaran harga yang jauh di bawah pasaran patut dicurigai.
Penting untuk membeli emas ketika harganya sedang stabil atau tidak berada pada puncaknya. Jika menemukan penawaran emas dengan harga yang sangat murah, kemungkinan besar emas tersebut palsu atau tidak sesuai kadar karatnya. Kewaspadaan ini sangat krusial untuk menghindari penipuan.
Harga perhiasan emas tidak hanya ditentukan oleh harga emas per gram, tetapi juga ditambah dengan ongkos pembuatannya. Pembeli disarankan untuk mengecek harga emas di situs-situs terpercaya seperti logammulia.com atau pegadaian.co.id. Memahami komponen harga membantu membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas.
5. Mengabaikan Kualitas Rantai, Pengait, dan Desain
Kualitas rantai, pengait, dan desain kalung emas sering diabaikan, padahal ini krusial untuk keawetan dan keamanan perhiasan. Rantai yang tipis atau pengait yang lemah dapat menyebabkan kalung mudah putus atau hilang, yang tentu saja sangat merugikan.
Semakin tebal kalung, semakin kuat dan tahan lama perhiasan tersebut. Kalung dengan gramasi minimal 2 gram disarankan karena gramasi yang lebih kecil rentan putus. Pengait kalung juga harus kokoh dan aman untuk mencegah kalung terlepas secara tidak sengaja.
Desain kalung juga memengaruhi ketahanannya. Desain yang rumit mungkin lebih rentan terhadap kerusakan dibandingkan desain klasik atau simpel yang lebih awet. Pertimbangkan penggunaan kalung, apakah untuk sehari-hari atau acara khusus, saat memilih ketebalan dan desain yang sesuai.
6. Membeli di Toko yang Tidak Terpercaya
Membeli kalung emas dari toko yang tidak memiliki reputasi baik atau tidak terpercaya adalah kesalahan fatal yang dapat berujung pada kerugian. Toko yang tidak kredibel berpotensi menjual emas palsu atau dengan kadar yang tidak sesuai.
Pilihlah toko yang memiliki reputasi baik dan dapat dipercaya, baik toko fisik maupun online. Toko terpercaya biasanya memiliki lisensi usaha yang jelas dan ulasan positif dari pelanggan. Contoh toko emas resmi di Indonesia antara lain Galeri 24, Semar Nusantara, dan The Palace.
Toko emas resmi umumnya menawarkan harga kompetitif dan layanan purna jual yang baik, termasuk kebijakan pengembalian atau penukaran serta layanan buyback. Selalu minta nota atau bukti pembelian sebagai dokumen penting untuk transaksi dan penjualan kembali di masa depan.
7. Tidak Mempertimbangkan Tujuan Pembelian
Kesalahan umum lainnya adalah menganggap semua perhiasan emas sebagai investasi yang menguntungkan, padahal ada perbedaan signifikan antara membeli emas untuk tujuan investasi murni dan untuk perhiasan. Pemahaman yang keliru ini bisa menyebabkan kerugian finansial.
Perhiasan emas, meskipun memiliki nilai, kurang ideal untuk investasi murni karena pergerakan harga jual belinya tidak selalu mengikuti harga emas dunia. Selain itu, perhiasan memiliki kadar emas yang lebih rendah dan ada potongan biaya pembuatan saat dijual kembali.
Untuk tujuan investasi, emas batangan atau logam mulia dengan kadar 99,99% (24 karat) lebih cocok karena nilainya tidak terpotong biaya pembuatan. Membeli perhiasan dengan gramasi kecil untuk investasi juga tidak disarankan karena biaya cetak dan sertifikat yang lebih mahal. Penting untuk menentukan tujuan pembelian secara jelas.
People Also Ask
1. Bagaimana cara memeriksa keaslian kalung emas?
Jawaban: Periksa ciri fisik seperti warna kuning khas dan permukaan halus, lakukan uji magnet (emas asli non-magnetis), perhatikan cap kadar emas, dan rasakan beratnya. Emas asli terasa lebih padat.
2. Mengapa sertifikat keaslian penting saat membeli kalung emas?
Jawaban: Sertifikat keaslian berfungsi sebagai bukti otentikasi kadar dan berat emas, serta sangat penting untuk memudahkan proses penjualan kembali di masa depan.
3. Apa perbedaan antara emas 18 karat dan 24 karat untuk perhiasan?
Jawaban: Emas 24 karat adalah emas murni (99,9%) yang sangat lunak dan tidak ideal untuk perhiasan. Emas 18 karat (75% emas) lebih kokoh karena dicampur logam lain, sehingga lebih cocok untuk perhiasan sehari-hari.
4. Bagaimana cara menghindari penipuan harga saat membeli kalung emas?
Jawaban: Selalu pantau harga pasar emas terkini dari sumber terpercaya. Waspada terhadap penawaran harga yang jauh di bawah pasaran karena bisa jadi indikasi emas palsu atau kadar tidak sesuai.
5. Apakah kalung emas cocok sebagai investasi?
Jawaban: Kalung emas kurang ideal untuk investasi murni karena adanya biaya pembuatan dan potongan harga jual kembali. Untuk investasi, emas batangan atau logam mulia 24 karat lebih disarankan.

                        1 month ago
                                20
                    :strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3289369/original/084703600_1604661658-Motor_overheat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402514/original/073471000_1762249233-Ular_Kepala_Dua.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5093466/original/076562200_1736832130-1736829269742_cara-mengusir-laron.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5312831/original/019228100_1754975732-pexels-zero-promosi-3567653-12738019.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5175850/original/025923800_1743052807-Depositphotos_563266206_S.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332032/original/080788000_1756454870-rama-murtyza-erionadar-gFV8ME9SUSs-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5180600/original/078352100_1743813847-Tomat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400572/original/052631100_1762140024-Lycodon_capucinus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396841/original/091910700_1761793916-Gemini_Generated_Image_kswmhlkswmhlkswm.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401587/original/009316200_1762217918-Dosen_IMDE.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2742451/original/087257400_1551683551-HL_3__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4042754/original/094706200_1654358757-Screenshot_1983.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4251141/original/014812300_1670308174-4_englshfluw.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381781/original/086724600_1760517279-crop-hand-picking-rice-from-steamer.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395670/original/087777900_1761713952-teras_resort_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400672/original/014332900_1762144721-Buah_Potong.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3275927/original/052757500_1603431735-garlic-545223_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5282085/original/078509300_1752462233-Lycodon_capucinus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5343606/original/019390500_1757460767-Gemini_Generated_Image_3m58s43m58s43m58.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397513/original/045483200_1761810615-Gemini_Generated_Image_it8qgait8qgait8q.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2352163/original/056517200_1536200248-20180905-Penumpang-Emirates-Sakit-Misterius-Saat-Mendarat-di-NY-AP-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4350265/original/051288500_1678243458-Crypto_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5225151/original/016608900_1747653520-0E6A3318-01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4096950/original/092230800_1658456125-jingyi-lyu-PRxxSiCphj0-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5214855/original/012540300_1746781955-memesan_tiket_lebih_awal.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4732115/original/070853200_1706779283-fotor-ai-20240201161614.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5231035/original/033368700_1748061699-Kopi_hitam.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4816486/original/000456500_1714383664-fotor-ai-20240429133814.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4816480/original/079795300_1714383491-fotor-ai-2024042913369.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4185982/original/092392900_1665357835-kelly-sikkema-LzC5WBafIBk-unsplash_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3541994/original/000639400_1629114112-pexels-ivan-samkov-4458554.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5082637/original/085587200_1736235026-1736231871543_7-love-language-apa-saja.jpg)
