Ciri Fisik Perbedaan Ular Kobra dan Ular Weling, Kenali Karakteristik dan Tingkat Bahayanya

1 month ago 22

Liputan6.com, Jakarta Ular kobra dan ular weling merupakan dua jenis reptil berbisa yang seringkali ditemukan di lingkungan sekitar, bahkan tak jarang masuk ke dalam rumah. Kehadiran keduanya menimbulkan kekhawatiran karena bisanya yang mematikan, sehingga penting bagi masyarakat untuk dapat membedakan keduanya.

Meskipun sama-sama berbahaya, kedua ular ini memiliki ciri fisik dan perilaku yang sangat berbeda. Mengenali perbedaan ini adalah langkah awal yang krusial untuk mengambil tindakan pencegahan atau penanganan yang tepat saat berhadapan dengan salah satu dari mereka.

Liputan6 ini akan mengulas secara detail ciri fisik perbedaan ular kobra dan ular weling, meliputi ukuran tubuh, pola warna, bentuk kepala, hingga perilaku khas masing-masing. Informasi ini diharapkan dapat membantu Anda mengidentifikasi ular dengan lebih akurat dan memahami potensi bahayanya. Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, Rabu (1/10/2025).

Mengenal Ciri Fisik Ular Kobra

Ular kobra, khususnya kobra Jawa (Naja sputatrix), memiliki karakteristik fisik yang mudah dikenali. Kobra dewasa umumnya memiliki panjang sekitar 1,3 meter, namun dapat tumbuh hingga mencapai 1,85 meter. Beberapa jenis kobra bahkan bisa mencapai panjang 2 meter, sementara anak kobra yang baru menetas berukuran sekitar 25 cm.

Ciri khas kobra adalah pola warna hitam kecoklatan dengan perut putih kekuningan. Namun, yang paling menonjol adalah kemampuannya mengembangkan tudung leher saat merasa terancam. Tudung ini terkadang memiliki pola serupa huruf "V" atau "O" yang terlihat jelas.

Secara morfologi, ular kobra memiliki kepala berbentuk oval yang sedikit lebih besar dibandingkan bagian lehernya, memberikan kesan tubuh yang kekar. Moncongnya cenderung membulat, menambah kesan kokoh pada penampilannya.

Dalam hal perilaku, ular kobra akan menaikkan tubuhnya dan mengembangkan rusuknya sebagai bentuk ancaman. Mereka juga mampu menyemburkan bisa ke arah mata musuh. Kobra hanya akan menyerang dan menjadi agresif jika merasa terganggu atau terancam.

Mengenal Ciri Fisik Ular Weling

Ular weling (Bungarus candidus) juga memiliki ciri fisik yang sangat khas, membedakannya dari kobra. Ular ini memiliki tubuh yang lebih ramping dengan panjang rata-rata mencapai 155 cm atau sekitar 1,55 meter, dan dapat tumbuh hingga maksimal 160 cm.

Pola warna weling sangat mencolok, yaitu belang hitam kebiruan yang berselang-seling dengan belang putih kekuningan di sepanjang tubuh bagian atas. Pola belang ini berlanjut hingga ke ekor, sementara bagian perutnya umumnya berwarna putih polos, tanpa belang.

Kepala ular weling cenderung kecil dan berbentuk segitiga atau lonjong, hampir menyatu dengan badan tanpa perbedaan leher yang jelas. Bentuk kepala ini sangat berbeda dengan kobra yang memiliki kepala lebih besar dan terpisah jelas dari leher.

Selain itu, ular weling memiliki ekor yang berbentuk runcing, dengan panjang sekitar 16 sentimeter. Bentuk ekor ini juga menjadi salah satu penanda fisik yang membedakannya dari jenis ular lain.

Ular weling merupakan hewan nokturnal yang aktif di malam hari dan bersifat pemalu. Mereka sering bersembunyi di tempat tertutup pada siang hari. Uniknya, saat merasa terganggu atau terancam, weling akan menggulungkan badan dan menyembunyikan kepalanya. Meskipun sangat berbisa, ular weling dikenal relatif pasif dan tidak agresif terhadap manusia, kecuali jika merasa terpojok.

Perbandingan Tingkat Bahaya Bisa Kobra dan Weling

Perbedaan paling signifikan antara ular kobra dan ular weling terletak pada tingkat toksisitas bisanya. Bisa ular weling disebut-sebut jauh lebih mematikan daripada kobra, bahkan memiliki toksisitas sekitar 15 kali lipat lebih tinggi. Bisa weling menyerang sistem saraf manusia, menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan lebih cepat.

Secara kuantitas, diperkirakan hanya dibutuhkan sekitar 1 mg bisa ular weling untuk menyebabkan kematian, sementara king cobra membutuhkan sekitar 25 mg. Angka ini menunjukkan betapa mematikannya bisa ular weling meskipun dalam jumlah yang sangat kecil.

Risiko gigitan weling juga lebih tinggi karena taringnya yang kecil seringkali tidak meninggalkan bekas gigitan yang jelas. Hal ini menyebabkan korban sering terlambat menyadari telah digigit, sehingga penanganan medis pun menjadi terlambat. Kondisi ini membuat ular weling dijuluki sebagai "pembunuh senyap".

Meski kobra dikenal agresif dan memberi peringatan dengan mengembangkan lehernya, ular weling tetap menjadi ancaman serius, terutama di lingkungan rumah. Sifat nokturnal dan kecenderungannya bersembunyi di tempat gelap dan lembap, seperti tumpukan kayu atau puing, menjadikannya bahaya tersembunyi yang memerlukan kewaspadaan ekstra.

People Also Ask

1. Apa ciri fisik utama yang membedakan ular kobra dan ular weling?

Jawaban: Ular kobra memiliki tudung leher yang mengembang, kepala oval yang lebih besar, dan tubuh kekar, sedangkan ular weling memiliki tubuh ramping dengan pola belang hitam putih mencolok dan kepala kecil yang menyatu dengan badan.

2. Mana yang memiliki bisa lebih mematikan antara ular kobra dan ular weling?

Jawaban: Bisa ular weling disebut 15 kali lebih mematikan dibandingkan ular kobra karena menyerang sistem saraf dan hanya membutuhkan dosis sangat kecil untuk berakibat fatal.

3. Bagaimana perilaku ular weling saat merasa terancam?

Jawaban: Ular weling yang bersifat nokturnal dan pemalu akan menggulungkan badan serta menyembunyikan kepalanya saat merasa terganggu atau terancam.

4. Mengapa gigitan ular weling disebut "pembunuh senyap"?

Jawaban: Gigitan ular weling sering terlambat diketahui karena taringnya yang kecil tidak meninggalkan bekas gigitan jelas, sehingga penanganan medis sering terlambat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |