Cara Membedakan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa di Rumah, Penting Demi Keamanan Keluarga

13 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Ular di rumah sering menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran yang mendalam bagi penghuni. Membedakan ular berbisa dan tidak berbisa menjadi keterampilan penting untuk keselamatan seluruh anggota keluarga. Namun, identifikasi yang akurat seringkali sulit dan berbahaya, sehingga pendekatan terbaik adalah selalu menganggap semua ular sebagai berbisa dan menjaga jarak aman.

Kehadiran ular di pemukiman, terutama saat musim hujan ketika telur-telur ular menetas, memicu kekhawatiran karena potensi bahaya gigitan. Dengan sekitar 3.000 jenis ular di dunia, di mana 725 di antaranya berbisa, pemahaman tentang ciri-ciri spesifik ular sangat diperlukan. Identifikasi yang akurat terhadap jenis ular sangat penting untuk menentukan tindakan penanganan yang tepat.

Identifikasi visual dari jarak aman adalah langkah awal yang krusial untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan. Pengetahuan tentang cara membedakan ular berbisa dan tidak berbisa di rumah ini tidak hanya penting bagi pecinta alam, tetapi juga bagi masyarakat umum. Informasi ini akan mencakup ciri fisik, perilaku, dan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Berikut Liputan6 memberikan ulasan lengkapnya untuk Anda, Senin (20/10/2025).

1. Bentuk Kepala

Salah satu indikator visual yang paling sering disebut untuk membedakan ular berbisa dan tidak berbisa adalah bentuk kepalanya. Ular berbisa umumnya memiliki kepala yang lebih besar, lebar, dan berbentuk segitiga atau baji. Bentuk ini disebabkan oleh adanya kelenjar bisa di bagian belakang rahang yang membuat kepala terlihat lebih lebar dibandingkan lehernya.

Sebaliknya, ular tidak berbisa biasanya memiliki kepala yang lebih bulat atau lonjong, dengan lebar kepala yang hampir sama dengan lehernya. Ciri ini sering menjadi patokan awal bagi banyak orang yang mencoba mengidentifikasi ular.

Namun, ada pengecualian penting yang perlu diperhatikan. Tidak semua ular berbisa memiliki kepala segitiga, seperti kobra dan ular karang yang berkepala bulat atau oval. Beberapa ular tidak berbisa juga dapat meratakan kepalanya menjadi segitiga saat merasa terancam, meniru ular berbisa untuk menakut-nakuti predator. Oleh karena itu, mengandalkan bentuk kepala saja dapat menyesatkan.

2. Bentuk Pupil Mata

Karakteristik mata dan pupil ular juga dapat menjadi petunjuk penting dalam membedakan jenis berbisa dan tidak berbisa. Umumnya, ular berbisa memiliki pupil vertikal yang menyerupai celah sempit, mirip dengan mata kucing. Pupil ini sering membantu mereka berburu mangsa di malam hari.

Sementara itu, ular tidak berbisa biasanya memiliki pupil bulat. Perbedaan bentuk pupil ini seringkali menjadi salah satu ciri yang diajarkan dalam identifikasi ular. Ini memberikan gambaran awal tentang potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan.

Penting untuk dicatat bahwa ada pengecualian pada aturan ini. Beberapa ular berbisa, seperti kobra, mamba hitam, ular karang, dan taipan pedalaman, juga memiliki pupil bulat. Pengamatan pupil mata harus selalu dilakukan dari jarak aman dan tidak disarankan mendekati ular hanya untuk melihat matanya.

3. Lubang Peka Panas dan Sisik

Beberapa ular berbisa dilengkapi dengan organ khusus yang disebut lubang peka panas atau pit organ. Lubang ini terletak di antara mata dan lubang hidung, berfungsi untuk mendeteksi panas tubuh mangsa berdarah panas. Ular tidak berbisa umumnya tidak memiliki organ ini.

Pola sisik pada tubuh ular juga dapat memberikan petunjuk. Ular berbisa umumnya memiliki sisik perut tunggal yang membentang dari satu sisi ke sisi lain. Selain itu, sisik subkaudal atau sisik di bawah ekor ular berbisa seringkali tidak terbagi dua.

Berbeda dengan ular berbisa, ular tidak berbisa umumnya memiliki sisik perut yang mungkin terbagi dua. Sisik di bawah ekor ular tidak berbisa biasanya juga terbagi dua, memberikan perbedaan yang cukup jelas. Namun, perlu diingat bahwa beberapa ular berbisa juga memiliki sisik subkaudal yang terbagi dua, sehingga ciri ini tidak selalu akurat.

4. Bentuk Ekor dan Warna

Bentuk ekor juga bisa menjadi indikator saat mencoba membedakan ular berbisa dan tidak berbisa di rumah. Beberapa jenis ular berbisa, seperti ular derik, memiliki derik di ujung ekornya yang mengeluarkan bunyi khas saat merasa terancam. Bagian ekor ular berbisa juga seringkali memiliki warna berbeda dibandingkan pola tubuhnya, seperti kuning cerah atau kehijauan.

  • Jika ekor ular tampak pipih dan lancip seperti tertekan dari sisi kiri-kanan, kemungkinan besar ular tersebut berbisa. Sebaliknya, ekor ular tidak berbisa biasanya pendek dan ujungnya bulat atau tumpul. Ini menjadi salah satu ciri yang bisa diperhatikan dari kejauhan.
  • Warna dan pola pada kulit ular juga dapat memberikan petunjuk, meskipun seringkali menyesatkan karena mimikri. Ular berbisa cenderung memiliki warna atau corak yang mencolok, seperti ular karang dengan warna-warna cerah, atau ular welang dan weling dengan corak garis putih atau hitam-putih. Pola warna ini seringkali berfungsi sebagai peringatan bagi predator.

Namun, tidak semua ular berwarna cerah adalah berbisa, dan beberapa ular berbisa seperti Black Mamba memiliki warna abu-abu atau cokelat yang tidak mencolok. Beberapa ular tidak berbisa juga dapat memiliki pola warna yang mencolok untuk meniru ular berbisa (mimikri Batesian) demi menakut-nakuti ancaman, sehingga kehati-hatian tetap diperlukan.

5. Perilaku dan Gerakan

Cara ular bereaksi saat terancam dapat menjadi indikator penting dalam upaya membedakan ular berbisa dan tidak berbisa di rumah. Ular berbisa umumnya memiliki tingkah laku yang tenang dan senyap, namun akan menjadi agresif ketika merasa terancam. Mereka mungkin mengeluarkan bunyi khusus seperti mendesis sebagai peringatan.

Beberapa ular berbisa cenderung tetap di tempat setelah menggigit, tidak langsung melarikan diri. Ini berbeda dengan ular tidak berbisa yang cenderung lebih cepat dan berusaha melarikan diri atau menghindari konfrontasi saat merasa terancam. Setelah menggigit, ular tidak berbisa biasanya langsung lari.

Pengecualian tetap ada; beberapa ular tidak berbisa mungkin meniru perilaku ular berbisa dengan meratakan kepala mereka atau menunjukkan perilaku agresif untuk menakut-nakuti ancaman. Penting untuk diingat bahwa beberapa ular berbisa, seperti kobra, memiliki gerakan tenang meskipun bisanya sangat mematikan.

6. Waktu Aktivitas dan Habitat

Waktu aktif ular, apakah nokturnal atau diurnal, dapat berkorelasi dengan bentuk pupilnya. Banyak ular berbisa beraktivitas pada malam hari (nokturnal), dan pupil vertikal sering dikaitkan dengan ular nokturnal. Ini membantu mereka berburu dalam kondisi minim cahaya.

Sebaliknya, banyak ular tidak berbisa beraktivitas pada siang hari (diurnal), dan pupil bulat sering dikaitkan dengan ular diurnal. Namun, ada pengecualian seperti king kobra yang aktif siang dan malam, serta ular karang yang berbisa namun memiliki pupil bulat dan aktif di siang hari.

Mengetahui jenis ular yang umum di daerah Anda sangat membantu dalam mengidentifikasi potensi bahaya. Ular sering masuk ke pemukiman, terutama saat musim hujan ketika telur-telur ular menetas. Beberapa jenis ular berbisa yang sering ditemukan di pemukiman Indonesia adalah Ular Kobra Jawa dan Ular Tanah. Pengetahuan lokal ini krusial untuk tidak panik.

People Also Ask

1. Bagaimana cara membedakan ular berbisa dan tidak berbisa di rumah?

Jawaban: Cara membedakan ular berbisa dan tidak berbisa di rumah melibatkan pengamatan ciri fisik seperti bentuk kepala (segitiga pada berbisa, bulat pada tidak berbisa), pupil mata (vertikal pada berbisa, bulat pada tidak berbisa), dan pola sisik. Namun, banyak pengecualian, sehingga selalu anggap ular sebagai berbisa dan jaga jarak aman.

2. Apa yang harus dilakukan jika menemukan ular di rumah?

Jawaban: Jika menemukan ular di rumah, jangan panik atau mendekati. Jaga jarak aman, ambil foto dari jauh jika memungkinkan, lalu segera hubungi pemadam kebakaran atau penangkap ular profesional untuk penanganan.

3. Apakah semua ular yang masuk rumah berbahaya?

Jawaban: Tidak semua ular yang masuk rumah berbahaya atau berbisa. Namun, sulit bagi orang awam untuk membedakannya secara akurat. Oleh karena itu, sebaiknya selalu berhati-hati dan menganggap semua ular berpotensi berbahaya.

4. Apa saja pengecualian dalam identifikasi ciri fisik ular berbisa?

Jawaban: Pengecualian dalam identifikasi ciri fisik termasuk beberapa ular berbisa yang memiliki kepala bulat (seperti kobra) atau pupil bulat (seperti mamba hitam), serta ular tidak berbisa yang dapat meniru bentuk kepala segitiga atau pola warna mencolok.

5. Bagaimana cara mencegah ular masuk ke dalam rumah?

Jawaban: Pencegahan ular masuk rumah meliputi menjaga kebersihan halaman dari tumpukan barang dan rumput tinggi, menutup celah atau lubang di dinding, memastikan rumah bebas tikus, serta memangkas vegetasi yang terlalu dekat dengan rumah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |