Liputan6.com, Jakarta Emas, baik sebagai perhiasan maupun investasi, memiliki nilai yang tinggi sehingga menjadikannya target empuk bagi oknum tak bertanggung jawab. Maraknya penipuan emas palsu menuntut setiap individu untuk membekali diri dengan pengetahuan yang cukup. Memahami ciri-ciri emas asli dan palsu adalah langkah krusial untuk melindungi diri dari kerugian finansial.
Identifikasi keaslian emas tidak selalu mudah, namun ada berbagai metode yang bisa diterapkan. Mulai dari pengamatan fisik sederhana hingga pengujian yang memerlukan bantuan profesional, setiap cara memiliki kelebihan dan keterbatasannya masing-masing.
Artikel ini akan mengulas lima cara efektif untuk membedakan emas asli dan palsu. Dengan memahami panduan ini, Anda dapat meningkatkan kewaspadaan dan membuat keputusan yang lebih tepat saat membeli atau menjual emas.
Lantas bagaimana cara bedakan warna emas asli dan palsu agar tidak tertipu? Melansir dari berbagai sumber, Senin (8/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Memperhatikan Ciri Fisik dan Cap/Kode Emas
Langkah awal yang paling mudah dalam membedakan emas asli dan palsu adalah dengan memeriksa ciri-ciri fisiknya secara teliti. Emas asli memiliki karakteristik tertentu yang jarang ditemukan pada produk imitasi. Salah satu indikator utama adalah keberadaan cap atau kode pada permukaan emas. Perbedaan emas asli dan palsu bisa dilihat dari ciri-ciri fisiknya.
Biasanya, perhiasan emas memiliki kode huruf yang menandakan asalnya beserta tanda khusus penanda kadar emas. Ciri-ciri emas asli dalam bentuk perhiasan tersebut bisa dilihat dalam ukiran angka 1 hingga 999 atau dalam bentuk karat, seperti 10K, 18K, 22K, dan 24K. Cap ini menunjukkan tingkat kemurnian emas, di mana angka yang lebih tinggi atau karat 24K menandakan emas yang lebih murni.
Selain cap, perhatikan juga warna dan sifat korosi emas. Emas murni dikenal anti karat dan tidak akan mengalami perubahan warna atau bentuk seiring waktu. Pada dasarnya, sifat asli emas adalah anti karat. Hal ini menjadikan perhiasan yang terbuat dari emas asli tidak akan berubah bentuk dan warna. Di sisi lain, emas dengan bahan campuran akan berubah warna menjadi semakin gelap seiring waktu berjalan.
Jika Anda menemukan emas yang pudar, berkarat, atau warnanya berubah gelap, ada kemungkinan besar itu bukan emas asli atau memiliki kadar yang sangat rendah. Pemeriksaan visual ini menjadi fondasi penting sebelum beralih ke metode pengujian lainnya. Ketelitian pada detail kecil dapat membantu Anda mengidentifikasi keaslian emas secara signifikan.
2. Menguji dengan Magnet
Metode pengujian emas asli dan palsu selanjutnya adalah dengan memanfaatkan sifat non-magnetis emas murni. Cara ini cukup sederhana dan bisa dilakukan di rumah dengan magnet biasa.
Prinsipnya sangat lugas, emas asli tidak memiliki sifat magnetis. Sehingga tidak akan tertarik oleh magnet ketika didekatkan. Jika emas yang Anda uji tertarik atau menempel pada magnet, itu adalah indikasi kuat adanya campuran logam lain seperti besi atau nikel, yang berarti emas tersebut palsu atau tidak murni.
Namun, uji magnet memiliki keterbatasan, terutama untuk perhiasan emas. Pada umumnya, perhiasan emas memiliki campuran logam mulia di samping emas yang membuatnya lebih tahan terhadap benturan. Perhiasan emas yang memiliki kadar emas tinggi pun akan terkena efek magnet. Maka dari itu, cara membedakan emas asli dan palsu ini lebih akurat jika dilakukan pada emas batangan kadar 24 karat.
Ini berarti, perhiasan emas yang dicampur logam lain agar lebih kuat mungkin menunjukkan sedikit reaksi magnetis meskipun mengandung emas asli. Oleh karena itu, uji magnet lebih akurat untuk emas batangan 24 karat murni. Untuk perhiasan, hasil uji magnet perlu diinterpretasikan dengan hati-hati dan mungkin perlu dikombinasikan dengan metode lain.
3. Menggoreskan pada Keramik atau Kertas
Metode ini menguji reaksi permukaan emas terhadap gesekan dan dapat memberikan petunjuk cepat mengenai keasliannya. Anda bisa menggunakan permukaan keramik polos yang tidak diglasir atau selembar kertas biasa. Proses pengujiannya cukup mudah.
Cukup goreskan emas ke permukaan keramik secara perlahan. Apabila muncul goresan hitam, maka besar kemungkinan terdapat kandungan logam lain di dalam emas. Di sisi lain, emas asli tidak akan meninggalkan goresan. Warnanya pun tetap kuning mengilat dan tidak terlihat pudar akibat kikisan dari goresan dengan keramik. Emas asli tidak akan meninggalkan jejak hitam atau bekas pudar saat digoreskan.
Sebaliknya, jika muncul goresan hitam, itu menandakan adanya campuran logam lain yang bukan emas murni. Goresan ini menunjukkan bahwa material tersebut lebih lunak atau memiliki komposisi yang berbeda dari emas asli. Meskipun sederhana, metode ini memiliki risiko. Perlu diperhatikan juga bahwa cara ini berpotensi merusak emas. Oleh karena itu, lakukan dengan hati-hati dan pertimbangkan risiko kerusakan pada permukaan emas, terutama jika itu adalah perhiasan berharga.
4. Menguji dengan Asam Nitrat
Uji asam nitrat adalah metode yang lebih akurat dan sering digunakan oleh para ahli, namun memerlukan kehati-hatian ekstra karena melibatkan bahan kimia berbahaya. Metode ini mengandalkan reaksi kimia antara asam dan logam. Emas asli tidak akan bereaksi terhadap tetesan asam nitrat. Namun, emas palsu akan memunculkan reaksi warna sebagai berikut:
- Kuning keemasan: Logam kuningan berlapis emas.
- Hijau: Logam besi berlapis emas.
- Putih susu: Logam perak berlapis emas.
Perubahan warna ini menjadi indikator kuat adanya logam lain yang bereaksi dengan asam. Penting untuk memahami bahwa tes ini cukup berisiko jika dilakukan sendiri. Hal ini karena asam nitrat cukup berbahaya bagi kesehatan pernapasan. Asam nitrat dapat menyebabkan iritasi pernapasan dan kerusakan kulit jika tidak ditangani dengan benar.
Oleh karena itu, pengujian dengan asam nitrat sebaiknya hanya dilakukan oleh profesional atau ahli yang berpengalaman. Mereka memiliki peralatan dan prosedur keamanan yang memadai untuk melakukan tes ini tanpa membahayakan diri sendiri atau merusak emas secara tidak sengaja.
5. Menggigit Emas
Metode tradisional ini sering digambarkan dalam film atau cerita, mengandalkan sifat kelunakan emas murni. Emas dengan kadar kemurnian tinggi cenderung lunak dan dapat meninggalkan bekas gigitan. Prinsip pengujiannya adalah jika terdapat bekas gigitan pada permukaan emas, maka kemungkinan besar itu adalah emas asli.
Sebaliknya, emas palsu tidak akan menunjukkan bekas gigitan. Semakin dalam bekas gigitan, semakin tinggi pula kadar kemurnian emas tersebut. Namun, metode ini memiliki keterbatasan signifikan, terutama untuk perhiasan. Cara membedakan emas asli dan palsu ini hanya berlaku untuk emas batangan atau koin.
Jika kamu menerapkannya di perhiasan, hal ini tidaklah efektif. Emas yang sudah didesain menjadi aneka perhiasan memiliki kandungan logam tambahan. Hal ini tentu akan membuat permukaannya menjadi lebih keras, dan tidak meninggalkan bekas saat digigit. Perhiasan emas sering dicampur dengan logam lain untuk meningkatkan kekerasannya.
Selain itu, menggigit emas dapat meninggalkan bekas yang tidak diinginkan dan berpotensi merusak barang. Oleh karena itu, metode ini tidak disarankan sebagai cara utama untuk menguji keaslian emas, terutama untuk perhiasan.
People Also Ask
1. Bagaimana cara paling mudah membedakan emas asli dan palsu?
Jawaban: Cara paling mudah adalah dengan memeriksa ciri fisik seperti cap atau kode kadar emas serta memastikan tidak ada perubahan warna atau karat.
2. Apakah uji magnet selalu akurat untuk mengetahui keaslian emas?
Jawaban: Uji magnet akurat untuk emas batangan 24 karat karena emas asli tidak magnetis, tetapi kurang akurat untuk perhiasan yang mungkin dicampur logam lain.
3. Mengapa uji asam nitrat tidak disarankan dilakukan sendiri?
Jawaban: Uji asam nitrat melibatkan bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan pernapasan dan kulit, sehingga sebaiknya dilakukan oleh profesional.
4. Apakah metode menggigit emas efektif untuk perhiasan?
Jawaban: Tidak, metode menggigit emas tidak efektif untuk perhiasan karena perhiasan emas sering dicampur logam lain agar lebih keras, sehingga tidak meninggalkan bekas gigitan.
5. Apa saja ciri fisik emas asli yang bisa diamati?
Jawaban: Emas asli memiliki cap atau kode kadar (misal 10K, 24K, atau 999) dan tidak akan berkarat atau berubah warna menjadi gelap seiring waktu.