7 Sayuran Organik yang Bisa Ditanam di Pot Rumah, Lengkap dengan Cara Menanam dan Perawatannya

1 month ago 23

Liputan6.com, Jakarta Berkebun di rumah kini menjadi tren yang digemari banyak orang, terutama bagi mereka yang tinggal di perkotaan dengan lahan terbatas. Menanam sayuran dalam pot atau wadah bekas menjadi solusi praktis dan efisien untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Fleksibilitas adalah salah satu keunggulan utama dari metode ini, karena pot dapat dengan mudah dipindahkan sesuai kebutuhan cahaya matahari atau untuk melindungi tanaman dari cuaca ekstrem. Inisiatif ini tidak hanya memberikan pasokan sayuran segar setiap hari, tetapi juga menjadi kegiatan yang menenangkan serta memperindah tempat tinggal.

Meskipun tantangan sering muncul saat musim kemarau tiba dengan suhu yang sangat panas, ada berbagai jenis sayuran yang justru tumbuh subur di bawah sinar matahari terik dan sangat cocok untuk ditanam di pot. Artikel Liputan6 ini akan mengupas secara mendalam tujuh sayuran tahan panas yang ideal untuk ditanam di pot, Senin (29/9/2025).

1. Bayam

Bayam (Amaranthus spp.) adalah sayuran yang sangat mudah ditanam dan tumbuh cepat, sehingga sangat cocok untuk ditanam di teras rumah. Sayuran ini dapat tumbuh baik di pot atau wadah kecil dan tidak memerlukan perawatan yang rumit. Bayam kaya akan vitamin A, C, dan K, serta zat besi dan magnesium yang penting untuk kesehatan tubuh.

Selain itu, bayam merupakan sumber makanan rendah kalori dan kaya serat, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang sedang menjalani program diet. Bayam juga mengandung berbagai jenis antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin, serta nutrisi penting lainnya seperti vitamin B kompleks dan vitamin E, yang berperan dalam menjaga kesehatan mata, kulit, dan sistem kekebalan tubuh.

  • Cara Menanam Organik di Pot: Bayam dapat ditanam dari biji dengan menaburkan biji di pot yang sudah diisi campuran tanah subur dan kompos. Penyemaian benih bayam dapat dilakukan langsung di pot.
  • Persyaratan Pot dan Media Tanam: Pilih pot dengan diameter minimal 20 cm dan kedalaman minimal 15 cm, serta memiliki lubang drainase. Media tanam yang baik adalah campuran tanah pot dengan kompos atau pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan dan drainase.
  • Perawatan: Pastikan pot mendapatkan sinar matahari yang cukup, setidaknya 4-6 jam per hari. Siram tanaman secara teratur untuk menjaga kelembapan tanah.
  • Panen: Bayam dapat dipanen dengan memotong pangkal batang atau mencabut seluruh tanaman.

2. Selada

Selada (Lactuca sativa) adalah pilihan sayuran yang cocok untuk ditanam di teras rumah, terutama bagi pecinta salad segar. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di pot atau wadah kecil dan hanya membutuhkan waktu sekitar 30-45 hari untuk siap panen. Selada tidak memerlukan perawatan yang rumit dan bisa ditanam sepanjang tahun.

Sayuran ini kaya akan serat, vitamin A, C, dan K, serta asam folat yang penting bagi kesehatan. Selada membantu menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, dan mendukung kesehatan jantung. Menanam selada di pot memberikan pasokan daun segar yang mudah diakses untuk konsumsi sehari-hari.

  • Cara Menanam Organik di Pot: Tanam biji selada dalam pot yang diisi campuran tanah subur dan dikeringkan dengan baik. Penyemaian dapat dilakukan dengan membuat lubang sedalam sekitar 2 cm, menaruh 2 biji selada, lalu menutupnya dengan campuran tanah dan pupuk.
  • Persyaratan Pot dan Media Tanam: Pilih pot berukuran minimal 20 cm. Media tanam yang gembur, seperti campuran pasir, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:2, sangat direkomendasikan. Pot atau polybag harus memiliki lubang drainase di bagian bawah.
  • Perawatan: Siram menggunakan spray setelah penyemaian. Letakkan tanaman di tempat yang teduh dan terang. Selada menyukai tanah yang lembap.
  • Panen: Selada siap dipanen sekitar 30-45 hari setelah tanam. Jika ditanam di polybag, selada bisa dipanen setelah berusia 40-60 hari.

3. Tomat Ceri

Tomat ceri (Solanum lycopersicum var. cerasiforme) adalah jenis tomat yang memiliki bentuk buah bulat atau lonjong, dengan rasa yang lebih manis dan banyak air. Tomat ceri ini memiliki bentuk menyerupai tomat ranti, namun dengan berat buah sekitar 10-20 gram dan memiliki dua sekat biji. Sayuran ini cocok ditanam di pot dan dapat menjadi pilihan yang baik untuk kebun kontainer.

Menanam tomat ceri di pot memungkinkan Anda menikmati buah segar langsung dari kebun mini Anda. Tanaman ini juga menambah estetika pada teras atau balkon rumah Anda. Perawatan yang tepat akan menghasilkan buah yang lebat dan manis.

  • Cara Menanam Organik di Pot: Lakukan pembibitan terlebih dahulu. Setelah bibit berumur 2 minggu atau 5-7 minggu setelah biji tumbuh, bibit dapat dipindahkan ke pot. Gunakan media tanam organik.
  • Persyaratan Pot dan Media Tanam: Pilih pot dengan diameter lebih dari 30 cm. Tomat ceri adalah tanaman indeterminate (terus tumbuh), jadi hindari pot gantung. Media tanam dapat berupa campuran tanah, kompos, dan pasir atau sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1 atau 2:1:1.
  • Perawatan: Siram biji atau bibit tomat ceri setiap dua atau tiga hari, pastikan tanah tetap lembap tetapi tidak terendam. Tanaman tomat ceri menyukai sinar matahari penuh, jadi letakkan pot di luar ruangan. Berikan pupuk organik cair setiap minggu, terutama yang mengandung kalium tinggi saat tanaman mulai berbunga dan berbuah. Tambahkan penyangga seperti bambu atau kawat untuk menopang tanaman.
  • Panen: Tomat ceri dapat dipanen sekitar 60-80 hari setelah tanam.

4. Cabai

Cabai adalah salah satu tanaman yang sangat populer dan sering dibudidayakan di pot di Indonesia. Menanam cabai di pot atau polybag cukup praktis karena mudah dipindahkan dan modal yang dibutuhkan tidak terlalu mahal. Berbagai jenis cabai dapat tumbuh subur di wadah, memberikan pasokan bumbu dapur segar.

Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas penempatannya menjadikan cabai pilihan favorit bagi pekebun rumahan. Selain itu, cabai juga dapat memberikan sentuhan warna menarik pada kebun pot Anda. Memilih varietas yang tepat dan memberikan nutrisi organik akan memaksimalkan hasil panen.

  • Cara Menanam Organik di Pot: Semai benih cabai terlebih dahulu. Rendam benih dalam air, buang yang terapung, lalu bungkus benih dalam kertas atau kain lembap selama 24-36 jam. Setelah berumur 4-6 minggu atau berdaun 6-8 helai, bibit siap dipindahkan ke pot.
  • Persyaratan Pot dan Media Tanam: Gunakan pot atau polybag berukuran sedang dengan diameter minimal 20 cm dan memiliki lubang drainase. Media tanam dapat berupa campuran tanah, pupuk kandang yang sudah terdekomposisi, dan pasir atau sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1.
  • Perawatan: Siram cabai 1-2 kali sehari, pastikan tanah tidak terlalu basah. Cabai membutuhkan sinar matahari minimal 6 jam per hari. Berikan pupuk organik atau pupuk cair setiap 2 minggu sekali.
  • Panen: Panen cabai dapat dilakukan saat buah sudah matang sesuai varietasnya.

5. Wortel

Wortel adalah sayuran yang sangat populer di dunia, kaya akan nutrisi seperti vitamin A dan serat, serta mudah ditanam. Tidak hanya itu, wortel juga bisa dijadikan sebagai bahan masakan yang lezat dan camilan sehat. Bagi Anda yang memiliki pekarangan rumah terbatas, menanam wortel dalam pot adalah solusi yang sangat baik.

Menanam wortel di pot memungkinkan Anda untuk tetap menikmati sayuran ini meskipun tanpa kebun luas. Penting untuk memilih pot yang cukup dalam agar akar wortel dapat tumbuh dengan sempurna. Perawatan yang konsisten dengan pupuk organik akan mendukung pertumbuhan optimal.

  • Cara Menanam Organik di Pot: Tanam benih wortel langsung ke dalam pot atau semai terlebih dahulu. Buat lubang sedalam sekitar 1,5 cm dengan jarak antar lubang sekitar 8 cm, lalu masukkan 2-3 benih wortel.
  • Persyaratan Pot dan Media Tanam: Pilih pot yang cukup dalam, minimal 30 cm, agar akar wortel dapat tumbuh dengan baik. Media tanam terbaik adalah campuran tanah gembur, pasir, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Tanah harus gembur dan subur, mudah ditembus akar, serta memiliki pH sekitar 6-7.
  • Perawatan: Siram tanaman wortel setiap hari untuk menjaga kelembapan tanah. Berikan pupuk organik, seperti pupuk kompos atau pupuk kandang, setiap dua minggu sekali. Pastikan lokasi tanam terkena sinar matahari langsung minimal enam jam per hari.
  • Panen: Wortel siap panen biasanya memiliki diameter sekitar 2,5 cm dan panjang sekitar 10-15 cm, dengan daun yang mulai menguning. Beberapa varietas wortel dapat matang dalam waktu 50 hari.

6. Lobak

Lobak (Raphanus sativus) adalah tanaman umbi yang mudah dibudidayakan dan dapat ditanam di pot, bahkan di dalam ruangan dengan kondisi yang tepat. Tanaman umbi ini berasal dari Tiongkok dan memiliki bentuk umbi seperti wortel dengan isi berwarna putih, serta kulit yang bervariasi antara putih, hijau, merah, atau ungu. Lobak dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah.

Kemampuannya untuk tumbuh cepat menjadikan lobak pilihan menarik bagi pekebun pemula. Dengan perawatan yang tepat dan pemilihan pot yang sesuai, Anda bisa menikmati lobak segar dari kebun pot Anda sendiri. Pastikan untuk tidak menunda panen setelah lobak siap agar tidak membusuk.

  • Cara Menanam Organik di Pot: Rendam benih lobak dalam air hangat bersuhu sekitar 45 derajat Celcius selama 5 menit, lalu angin-anginkan hingga kering. Tanam benih di dalam pot.
  • Persyaratan Pot dan Media Tanam: Pilih pot berukuran sedang dengan lubang drainase yang cukup besar. Pot harus memiliki kedalaman memadai (lebih dari 30 cm) karena lobak adalah tanaman umbi yang umbinya memanjang ke dalam tanah. Media tanam dapat berupa campuran tanah gembur berpasir dengan pH sekitar 5-6 dan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos dengan komposisi 1:1.
  • Perawatan: Siram lobak dua kali sehari pada pagi dan sore hari, tetapi jangan berlebihan karena lobak tidak menyukai genangan air. Lobak sangat membutuhkan sinar matahari. Tambahkan bahan organik ke tanah sebelum menanam.
  • Panen: Beberapa jenis lobak dapat dipanen hanya dalam waktu tiga minggu setelah penanaman. Jangan menunda panen setelah lobak siap, karena dapat membusuk di dalam tanah.

7. Kacang Polong

Kacang polong dikenal sebagai kacang kuda, kacang kapri, atau kacang fava (vicia faba), merupakan tumbuhan yang memiliki bunga dan berbuah polong atau legum. Tanaman ini berasal dari bagian barat benua Asia. Kacang polong adalah tanaman legum yang kaya protein, vitamin A, B, dan C, serta serat, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk ditanam di kebun kontainer.

Selain sumber nutrisi yang melimpah, kacang polong juga lezat jika dimakan, sehingga bermanfaat untuk ditanam di kebun. Dengan perawatan yang tepat, Anda bisa memanen kacang polong segar berkali-kali dari pot Anda. Pastikan kebutuhan air dan sinar matahari terpenuhi untuk pertumbuhan optimal.

  • Cara Menanam Organik di Pot: Rendam benih kacang polong dalam air hangat selama 4-6 jam sebelum penanaman untuk mempercepat perkecambahan. Tanam benih langsung ke dalam pot.
  • Persyaratan Pot dan Media Tanam: Pilih wadah dengan kedalaman minimal 20 cm. Media tanam berupa campuran tanah subur, kompos, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1. Pastikan pot memiliki lubang drainase yang cukup. Kacang polong menyukai tanah yang sedikit asam hingga netral dengan pH antara 6,0-7,0.
  • Perawatan: Kacang polong membutuhkan sinar matahari penuh setidaknya 6-8 jam sehari. Kebutuhan air tanaman kacang polong harus terpenuhi, terutama saat musim kemarau. Lakukan penyiraman minimal dua kali seminggu. Tambahkan pupuk organik sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan setelah tanaman tumbuh.
  • Panen: Waktu panen pertama kacang polong adalah pada umur 50-60 hari setelah tanam. Panen dapat dilakukan berkali-kali.

Pople Also Ask

1. Apa saja sayuran organik yang cocok ditanam di pot rumah?

Jawaban: Beberapa sayuran organik yang cocok ditanam di pot rumah antara lain bayam, selada, tomat ceri, cabai, wortel, lobak, dan kacang polong.

2. Mengapa menanam sayuran di pot menjadi solusi di lahan terbatas?

Jawaban: Menanam sayuran di pot memungkinkan pemanfaatan ruang vertikal dan horizontal yang terbatas, seperti teras atau balkon, serta pot mudah dipindahkan sesuai kebutuhan cahaya matahari.

3. Bagaimana cara memilih pot dan media tanam yang tepat untuk sayuran organik?

Jawaban: Pilih pot dengan ukuran dan kedalaman sesuai jenis sayuran serta memiliki lubang drainase. Media tanam terbaik adalah campuran tanah subur, kompos, pasir, atau pupuk organik untuk drainase dan nutrisi yang baik.

4. Apa manfaat menanam sayuran organik sendiri di rumah?

Jawaban: Manfaatnya meliputi pasokan sayuran segar setiap hari, kegiatan menenangkan, memperindah tempat tinggal, kontrol nutrisi yang lebih baik, dan solusi ekonomis.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |