Liputan6.com, Jakarta Memilih kalung emas bukan sekadar mencari perhiasan yang indah, melainkan juga bisa menjadi bentuk investasi jangka panjang. Namun, di balik kilaunya, banyak pembeli seringkali terjebak dalam kesalahan fatal yang berpotensi menyebabkan kerugian signifikan. Kekeliruan ini umumnya berasal dari kurangnya pemahaman mendalam tentang karakteristik emas, dinamika pasar, atau bahkan tujuan utama pembelian itu sendiri.
Memahami berbagai kekeliruan ini sangat krusial untuk memastikan setiap keputusan pembelian kalung emas Anda lebih bijak dan terinformasi. Dengan demikian, kalung emas yang Anda pilih benar-benar dapat memenuhi ekspektasi, baik sebagai aksesori yang mempercantik penampilan maupun sebagai aset berharga di masa depan. Berikut kekeliruan umum yang sering merugikan pembeli kalung emas. Melansir dari berbagai sumber, Selasa (30/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Tidak Memeriksa Keaslian dan Kadar Emas
Salah satu kekeliruan paling mendasar dan fatal saat membeli kalung emas adalah mengabaikan pemeriksaan keaslian serta kadar emasnya. Pembeli yang lalai dalam hal ini berisiko tinggi mendapatkan emas palsu atau emas dengan kadar kemurnian yang jauh lebih rendah dari yang dijanjikan. Kondisi ini tentu saja sangat merugikan, baik dari segi finansial maupun kepercayaan.
Emas murni memiliki densitas tinggi, sehingga akan terasa lebih berat dibandingkan logam campuran yang sering digunakan dalam emas palsu seperti kuningan atau aluminium. Selain itu, emas murni juga tidak bersifat magnetik, sehingga tidak akan tertarik oleh magnet. Selalu minta sertifikat keaslian saat membeli, karena dokumen ini tidak hanya membuktikan keaslian tetapi juga meningkatkan nilai jual kembali emas. Membeli dari toko terpercaya adalah langkah vital untuk menghindari penipuan, bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penipuan jual beli emas dengan harga miring.
Kadar emas diukur dalam karat, di mana 24 karat menunjukkan kemurnian tertinggi (99,90 – 99,98% emas). Semakin tinggi karat, semakin banyak kandungan emas murni di dalamnya, namun sifatnya juga semakin lunak. Emas 24 karat sangat lunak dan mudah tergores, sehingga kurang ideal untuk perhiasan yang sering digunakan. Perhiasan emas umumnya memiliki kadar 18 karat (75% emas murni) atau 22 karat (91,6% emas murni), karena campuran logam lain diperlukan untuk meningkatkan ketahanan dan memungkinkan pembuatan desain yang lebih rumit. Kadar emas yang rendah, sering disebut emas muda, akan membuat harga jual kembali sangat rendah, sehingga lebih cocok sebagai pelengkap penampilan daripada investasi murni.
2. Tidak Memperhatikan Kualitas Rantai dan Pengait
Kekeliruan lain yang sering diabaikan adalah kualitas rantai dan pengait kalung emas. Banyak pembeli hanya fokus pada desain atau berat emas secara keseluruhan, tanpa menyadari bahwa kekuatan rantai dan keamanan pengait adalah faktor krusial. Kalung emas yang mudah putus atau rusak tidak hanya mengurangi nilai jualnya, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian karena kehilangan perhiasan.
Rantai kalung yang lebih tebal cenderung memiliki kekuatan yang lebih baik dan tidak mudah putus. Sebaliknya, rantai yang terlalu halus lebih rentan terhadap kerusakan, terutama jika sering digunakan sehari-hari atau tersangkut pada rambut panjang. Beberapa model rantai yang dikenal kokoh dan tahan lama antara lain rantai box, rantai rolo, dan rantai rope. Rantai box memiliki bentuk kotak-kotak kecil yang saling mengunci rapat, rantai rolo dengan bulatan simetris yang kokoh, serta rantai rope yang berbentuk lilitan tali saling mengunci. Disarankan memilih kalung dengan gramasi minimal 2 gram, karena kalung dengan gramasi lebih kecil cenderung lebih rentan putus.
Selain rantai, kondisi pengait kalung juga harus diperhatikan secara seksama. Pengait harus kokoh dan aman agar kalung tidak mudah lepas atau hilang saat dikenakan. Pengait berbentuk huruf S sering direkomendasikan karena dikenal aman dan tidak mudah tersangkut. Jika pengaitnya tipis atau kualitasnya kurang baik, kalung berisiko tinggi untuk terlepas dan jatuh tanpa disadari, yang tentu saja akan sangat merugikan pemiliknya.
3. Tidak Mempertimbangkan Tujuan Pembelian
Banyak pembeli keliru menganggap semua perhiasan emas, termasuk kalung, sebagai investasi yang pasti menguntungkan. Padahal, terdapat perbedaan signifikan antara membeli emas untuk tujuan investasi murni dan untuk perhiasan yang digunakan sehari-hari. Pemahaman yang kurang tepat mengenai tujuan ini dapat menyebabkan ekspektasi yang tidak realistis dan potensi kerugian.
Emas perhiasan, seperti kalung, tidak selalu merupakan instrumen investasi yang tepat karena pergerakan harga jual beli perhiasan tidak mengikuti perkembangan harga emas dunia secara langsung. Biaya pembuatan atau ongkos kerja perhiasan emas berkisar antara 10% hingga 30% dari total harga. Biaya ini tidak akan dihitung saat perhiasan dijual kembali, sehingga mengurangi potensi keuntungan investasi. Semakin rumit desainnya, semakin tinggi ongkos pembuatannya. Emas perhiasan juga memiliki kadar kemurnian yang lebih rendah dibandingkan emas batangan karena dicampur dengan logam lain untuk kekuatan dan desain.
Model kalung emas yang unik, ramai, atau penuh permata mungkin menarik secara estetika, tetapi jika tujuannya adalah investasi, model klasik dan simpel lebih disarankan karena lebih mudah dijual kembali dan tidak tergantung tren. Permata, meskipun cantik, memiliki likuiditas lebih rendah dibandingkan emas sebagai investasi murni. Untuk investasi murni, disarankan membeli logam mulia standar 99,99% dan bersertifikat, seperti dari PT Aneka Tambang (Antam). Emas batangan murni lebih direkomendasikan untuk investasi karena nilainya tidak terpotong biaya pembuatan dan memiliki kadar kemurnian yang tinggi.
4. Tidak Memantau Harga Pasar dan Membeli di Waktu yang Salah
Kekeliruan fatal lainnya yang sering merugikan pembeli kalung emas adalah melakukan pembelian tanpa memperhatikan harga pasar terbaru. Ketidakpedulian terhadap fluktuasi harga ini dapat mengakibatkan pembeli membayar lebih dari nilai seharusnya atau mengalami kerugian saat menjual kembali di masa mendatang. Harga emas cenderung fluktuatif dan dapat berubah setiap hari, dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi global.
Penting untuk memantau perkembangan harga emas secara reguler dengan mengakses situs finansial terpercaya atau aplikasi investasi. Disarankan untuk membeli emas ketika harganya sedang turun atau tidak berada pada level yang tinggi untuk meminimalkan risiko kerugian dan mendapatkan keuntungan optimal. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan harga emas turun antara lain kenaikan suku bunga acuan, penguatan nilai tukar dolar AS, stabilitas ekonomi global, serta tekanan dari sektor industri dan pasar komoditas.
Pembeli juga harus memperhatikan selisih yang besar antara harga beli dan harga buyback (harga jual kembali) emas, terutama jika acuan yang digunakan adalah emas Antam. Menjual emas dalam waktu singkat, misalnya dalam hitungan minggu atau bulan, dapat menyebabkan kerugian karena adanya selisih harga beli dan jual (spread). Investasi emas sebaiknya disimpan minimal 3 hingga 5 tahun agar potensi keuntungannya dapat terasa optimal.
5. Membeli dari Penjual Tidak Terpercaya atau Tanpa Sertifikasi
Membeli kalung emas dari penjual yang tidak memiliki reputasi baik atau tanpa sertifikasi resmi dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Kepercayaan dan legalitas adalah dua pilar penting dalam transaksi jual beli emas. Memilih toko yang salah bisa berarti mendapatkan produk palsu, kadar yang tidak sesuai, atau bahkan kehilangan uang.
Penting untuk memilih toko emas yang memiliki reputasi baik dan dapat dipercaya. Lakukan riset tentang toko-toko emas di area Anda dan cari ulasan dari pelanggan sebelumnya. Hindari toko-toko yang menawarkan harga yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dibandingkan dengan harga pasar, karena hal ini bisa menjadi indikasi ketidakberesan atau penipuan. OJK secara tegas mewanti-wanti masyarakat terhadap penipuan jual beli emas Antam dengan harga miring yang tidak masuk akal.
Pastikan perhiasan emas yang dibeli memiliki sertifikasi. Sertifikasi adalah bukti bahwa emas tersebut memiliki kemurnian yang dijanjikan dan telah diuji oleh otoritas terpercaya. Dokumen ini juga memberikan kepastian mengenai berat dan karat emas yang Anda beli, memastikan bahwa emas yang Anda miliki sesuai dengan standar yang diakui dan memiliki nilai jual yang jelas. Berbeda dengan emas batangan yang biasanya memiliki sertifikat, emas perhiasan seringkali hanya bermodal kuitansi pembayaran saat pembelian di toko. Namun, kelengkapan surat atau sertifikat akan sangat memengaruhi nilai jual emas tersebut di kemudian hari.
People Also Ask
1. Mengapa penting memeriksa keaslian dan kadar emas saat membeli kalung?
Jawaban: Pemeriksaan keaslian dan kadar emas sangat penting untuk menghindari pembelian emas palsu atau emas dengan kemurnian lebih rendah dari yang diiklankan, yang dapat menyebabkan kerugian finansial.
2. Apa perbedaan antara membeli kalung emas untuk investasi dan perhiasan?
Jawaban: Kalung emas sebagai perhiasan memiliki biaya pembuatan yang tidak dihitung saat dijual kembali dan kadar kemurnian lebih rendah. Untuk investasi murni, disarankan membeli logam mulia 99,99% bersertifikat seperti emas batangan.
3. Bagaimana cara menghindari kerugian akibat fluktuasi harga emas?
Jawaban: Untuk menghindari kerugian, penting untuk memantau harga pasar emas secara reguler dan disarankan membeli saat harga sedang turun. Investasi emas sebaiknya disimpan minimal 3 hingga 5 tahun agar keuntungannya terasa optimal.
4. Mengapa kualitas rantai dan pengait kalung emas harus diperhatikan?
Jawaban: Kualitas rantai dan pengait yang baik memastikan kalung tidak mudah putus atau lepas, mengurangi risiko kehilangan dan menjaga nilai jualnya. Rantai tebal dan pengait kokoh lebih disarankan.
5. Apa risiko membeli kalung emas dari penjual tidak terpercaya?
Jawaban: Membeli dari penjual tidak terpercaya berisiko mendapatkan emas palsu, kadar yang tidak sesuai, atau bahkan penipuan. Selalu pilih toko bereputasi baik dan pastikan ada sertifikasi untuk perhiasan yang dibeli.

                        1 month ago
                                26
                    :strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5093466/original/076562200_1736832130-1736829269742_cara-mengusir-laron.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5312831/original/019228100_1754975732-pexels-zero-promosi-3567653-12738019.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5175850/original/025923800_1743052807-Depositphotos_563266206_S.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332032/original/080788000_1756454870-rama-murtyza-erionadar-gFV8ME9SUSs-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5180600/original/078352100_1743813847-Tomat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400572/original/052631100_1762140024-Lycodon_capucinus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396841/original/091910700_1761793916-Gemini_Generated_Image_kswmhlkswmhlkswm.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401587/original/009316200_1762217918-Dosen_IMDE.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2742451/original/087257400_1551683551-HL_3__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4042754/original/094706200_1654358757-Screenshot_1983.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4251141/original/014812300_1670308174-4_englshfluw.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381781/original/086724600_1760517279-crop-hand-picking-rice-from-steamer.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395670/original/087777900_1761713952-teras_resort_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400672/original/014332900_1762144721-Buah_Potong.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3275927/original/052757500_1603431735-garlic-545223_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5282085/original/078509300_1752462233-Lycodon_capucinus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5343606/original/019390500_1757460767-Gemini_Generated_Image_3m58s43m58s43m58.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397513/original/045483200_1761810615-Gemini_Generated_Image_it8qgait8qgait8q.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393399/original/081793800_1761553441-Gemini_Generated_Image_oci01doci01doci0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398934/original/064747700_1761900498-Ular_Ekor_Pendek.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2352163/original/056517200_1536200248-20180905-Penumpang-Emirates-Sakit-Misterius-Saat-Mendarat-di-NY-AP-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4350265/original/051288500_1678243458-Crypto_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5225151/original/016608900_1747653520-0E6A3318-01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4096950/original/092230800_1658456125-jingyi-lyu-PRxxSiCphj0-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5214855/original/012540300_1746781955-memesan_tiket_lebih_awal.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4732115/original/070853200_1706779283-fotor-ai-20240201161614.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5231035/original/033368700_1748061699-Kopi_hitam.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4816486/original/000456500_1714383664-fotor-ai-20240429133814.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4816480/original/079795300_1714383491-fotor-ai-2024042913369.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4185982/original/092392900_1665357835-kelly-sikkema-LzC5WBafIBk-unsplash_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3541994/original/000639400_1629114112-pexels-ivan-samkov-4458554.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5082637/original/085587200_1736235026-1736231871543_7-love-language-apa-saja.jpg)
