Liputan6.com, Jakarta Penyakit musiman seringkali menjadi ancaman kesehatan yang tak terhindarkan seiring perubahan cuaca. Namun, tahukah Anda bahwa ada kebiasaan sehari-hari yang tampak sepele tapi bisa cegah penyakit musiman secara efektif? Langkah-langkah preventif ini seringkali diabaikan, padahal dampaknya sangat signifikan bagi kekebalan tubuh.
Mulai dari menjaga kebersihan hingga memastikan istirahat yang cukup, rutinitas sederhana ini berperan penting dalam memperkuat sistem imun. Dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan ini, risiko terjangkit flu, batuk, atau infeksi lainnya dapat diminimalisir. Ini adalah investasi kesehatan jangka panjang yang mudah dilakukan oleh siapa saja.
Liputan6.com merangkum lima kebiasaan yang dapat membantu Anda tetap sehat dan prima sepanjang tahun. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana setiap kebiasaan ini berkontribusi pada pertahanan tubuh Anda dari berbagai penyakit yang kerap muncul di musim tertentu. Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, Rabu (24/9/2025).
1. Mencuci Tangan dengan Sabun
Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu tindakan paling dasar namun krusial dalam menjaga kesehatan. Tangan kita adalah perantara utama penyebaran berbagai kuman dan virus, menjadikannya gerbang masuk penyakit ke dalam tubuh. Kebiasaan sederhana ini terbukti sangat efektif mencegah infeksi.
Studi menunjukkan bahwa rutin mencuci tangan menggunakan sabun dapat mengurangi jumlah penderita diare hingga 50% dan infeksi saluran pernapasan sekitar 21%. Kuman dapat berpindah dengan cepat dari satu orang ke orang lain atau melalui sentuhan benda yang terkontaminasi. Oleh karena itu, kebersihan tangan menjadi garda terdepan pencegahan.
Proses cuci tangan yang benar meliputi penggunaan sabun dan air mengalir, menggosok seluruh permukaan tangan, jari, dan kuku selama minimal 20 detik. Apabila sabun dan air tidak tersedia, pembersih tangan berbasis alkohol dengan kadar minimal 60% dapat menjadi alternatif. Ini memastikan kuman mati dan tidak berpindah ke tubuh.
2. Tidur Cukup
Tidur yang cukup adalah fondasi utama bagi sistem kekebalan tubuh yang kuat. Kurang tidur tidak hanya membuat tubuh terasa lelah, tetapi juga secara signifikan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Saat kita tidur, tubuh melakukan proses regenerasi sel secara optimal.
Proses regenerasi ini termasuk pembentukan sel darah putih yang esensial untuk fungsi imun. Kurangnya istirahat atau tidur menghambat proses ini, menyebabkan ketidakseimbangan senyawa kimia dan penurunan imunitas tubuh. Tubuh tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri secara maksimal.
Orang dewasa disarankan untuk tidur 7-9 jam setiap malam guna menjaga kekebalan tubuh tetap optimal. Penelitian telah mengindikasikan bahwa individu yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena flu. Tidur berkualitas juga krusial untuk memproses memori dan mengurangi peradangan.
3. Tubuh Terhidrasi
Menjaga hidrasi tubuh adalah kunci untuk memastikan fungsi tubuh berjalan optimal dan membantu memerangi infeksi, terutama saat terserang flu. Ketika tubuh mengalami flu, risiko dehidrasi meningkat karena kehilangan cairan melalui demam, keringat, atau ingus. Asupan cairan yang cukup sangat vital.
Dehidrasi dapat memperlambat proses penyembuhan dan mengganggu kerja histamin, zat penting dalam kekebalan tubuh. Histamin akan lebih fokus mengatur kadar cairan tubuh daripada menjaga imunitas, sehingga daya tahan tubuh tidak bekerja secara maksimal. Ini membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit.
Mencukupi asupan cairan, setidaknya delapan gelas air putih per hari untuk orang dewasa, dapat membantu mengencerkan dahak kental dan mencegah dehidrasi. Selain itu, mengonsumsi minuman hangat juga efektif dalam mengencerkan lendir dan meredakan tenggorokan yang kering.
4. Olahraga Teratur
Aktivitas fisik secara teratur, bahkan yang ringan sekalipun, memiliki dampak besar pada penguatan sistem kekebalan tubuh dan peningkatan suasana hati. Olahraga membantu melancarkan aliran darah, membuat tubuh lebih siap dan kuat dalam melawan virus serta bakteri berbahaya yang mengancam kesehatan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan orang dewasa untuk melakukan aktivitas fisik sedang selama 150 menit atau aktivitas fisik berat selama 75 menit dalam seminggu. Contoh olahraga ringan yang dapat dilakukan di rumah meliputi yoga, skipping, senam sederhana, berjalan kaki, atau bersepeda. Konsistensi adalah kunci utamanya.
Selain memperkuat imun, olahraga ringan juga dapat mengurangi gejala penyakit seperti hidung tersumbat. Aktivitas fisik merangsang produksi hormon endorfin, yang dikenal dapat mengurangi stres dan secara tidak langsung meningkatkan respons kekebalan tubuh.
5. Tidak Sering Menyentuh Wajah
Menyentuh wajah adalah kebiasaan umum yang sering tidak disadari, namun merupakan salah satu jalur utama penyebaran kuman dan virus ke dalam tubuh. Tangan kita berfungsi sebagai vektor umum untuk penularan berbagai jenis infeksi. Kebiasaan ini perlu diwaspadai untuk menjaga kesehatan.
Kuman dapat masuk ke tubuh melalui selaput lendir di mata, hidung, dan mulut setelah tangan menyentuh permukaan yang terkontaminasi. Sebuah studi bahkan memperkirakan bahwa seseorang menyentuh wajahnya antara 9 hingga 162 kali per jam, dengan hampir setengahnya mengenai area selaput lendir yang rentan.
Meskipun sulit untuk menghentikan kebiasaan ini sepenuhnya, meningkatkan kesadaran dan berupaya mengurangi frekuensinya sangatlah penting. Beberapa strategi meliputi menjaga tangan tetap sibuk, menggunakan tisu untuk menggaruk atau menggosok mata, serta memakai masker di tempat umum yang ramai untuk meminimalisir sentuhan langsung.
Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara keseluruhan merupakan langkah komprehensif untuk menjaga kualitas hidup. Fenty Aprina dari Dinkes Palembang menekankan pentingnya PHBS, termasuk mencuci tangan, mengonsumsi makanan bergizi, dan menjaga kebersihan lingkungan. Ini juga didukung oleh gerakan 3M Plus untuk pencegahan DBD.
People Also Ask
1. Mengapa mencuci tangan dengan sabun dianggap sepele namun efektif mencegah penyakit musiman?
Jawaban: Mencuci tangan adalah tindakan sederhana yang sangat efektif karena tangan merupakan perantara utama penyebaran bakteri dan virus. Kebiasaan ini dapat mengurangi risiko diare hingga 50% dan infeksi pernapasan 21%.
2. Berapa lama waktu tidur yang ideal untuk menjaga imunitas tubuh orang dewasa?
Jawaban: Orang dewasa umumnya membutuhkan tidur 7-9 jam setiap malam. Kurang dari 6 jam tidur per malam dapat meningkatkan risiko terkena flu karena melemahnya sistem imun.
3. Bagaimana hidrasi tubuh membantu melawan infeksi seperti flu?
Jawaban: Hidrasi yang cukup mencegah dehidrasi, mengembalikan cairan tubuh yang hilang, membantu proses penyembuhan, dan memastikan histamin dapat fokus menjaga kekebalan tubuh, bukan mengatur kadar cairan.
4. Apa rekomendasi olahraga dari WHO untuk menjaga kekebalan tubuh?
Jawaban: WHO merekomendasikan orang dewasa untuk melakukan aktivitas fisik sedang selama 150 menit atau aktivitas fisik berat selama 75 menit dalam seminggu.
5. Mengapa penting untuk menghindari menyentuh wajah?
Jawaban: Menyentuh wajah adalah cara utama penyebaran kuman dan virus ke dalam tubuh melalui selaput lendir di mata, hidung, dan mulut, setelah tangan menyentuh permukaan yang terkontaminasi.

                        1 month ago
                                25
                    :strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5093466/original/076562200_1736832130-1736829269742_cara-mengusir-laron.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5312831/original/019228100_1754975732-pexels-zero-promosi-3567653-12738019.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5175850/original/025923800_1743052807-Depositphotos_563266206_S.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332032/original/080788000_1756454870-rama-murtyza-erionadar-gFV8ME9SUSs-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5180600/original/078352100_1743813847-Tomat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400572/original/052631100_1762140024-Lycodon_capucinus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396841/original/091910700_1761793916-Gemini_Generated_Image_kswmhlkswmhlkswm.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401587/original/009316200_1762217918-Dosen_IMDE.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2742451/original/087257400_1551683551-HL_3__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4042754/original/094706200_1654358757-Screenshot_1983.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4251141/original/014812300_1670308174-4_englshfluw.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381781/original/086724600_1760517279-crop-hand-picking-rice-from-steamer.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395670/original/087777900_1761713952-teras_resort_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400672/original/014332900_1762144721-Buah_Potong.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3275927/original/052757500_1603431735-garlic-545223_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5282085/original/078509300_1752462233-Lycodon_capucinus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5343606/original/019390500_1757460767-Gemini_Generated_Image_3m58s43m58s43m58.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397513/original/045483200_1761810615-Gemini_Generated_Image_it8qgait8qgait8q.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393399/original/081793800_1761553441-Gemini_Generated_Image_oci01doci01doci0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398934/original/064747700_1761900498-Ular_Ekor_Pendek.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2352163/original/056517200_1536200248-20180905-Penumpang-Emirates-Sakit-Misterius-Saat-Mendarat-di-NY-AP-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4350265/original/051288500_1678243458-Crypto_6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5225151/original/016608900_1747653520-0E6A3318-01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4096950/original/092230800_1658456125-jingyi-lyu-PRxxSiCphj0-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5214855/original/012540300_1746781955-memesan_tiket_lebih_awal.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4732115/original/070853200_1706779283-fotor-ai-20240201161614.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5231035/original/033368700_1748061699-Kopi_hitam.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4816486/original/000456500_1714383664-fotor-ai-20240429133814.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4816480/original/079795300_1714383491-fotor-ai-2024042913369.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4185982/original/092392900_1665357835-kelly-sikkema-LzC5WBafIBk-unsplash_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3541994/original/000639400_1629114112-pexels-ivan-samkov-4458554.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5082637/original/085587200_1736235026-1736231871543_7-love-language-apa-saja.jpg)
