Liputan6.com, Jakarta Mencuci piring bagi sebagian orang menjadi tugas rumah tangga yang terasa berat, terutama setelah makan besar atau saat tumpukan piring kotor mulai menggunung. Banyak orang merasa malas atau enggan menghadapi tumpukan piring berminyak, sehingga pekerjaan ini seringkali tertunda. Namun, ada beberapa trik sederhana yang dapat membuat proses mencuci piring menjadi lebih cepat, efisien, dan tidak terlalu melelahkan.
Dengan menerapkan metode ini, Anda bisa menjaga kebersihan dapur tanpa perlu merasa terbebani dan tumpukan piring kotor tidak lagi menjadi momok. Trik-trik ini dirancang khusus untuk mereka yang ingin pekerjaan rumah tangga cepat selesai dengan hasil maksimal. Mari simak langkah-langkah praktis untuk mewujudkan dapur bersih dalam waktu singkat.
Panduan ini akan membahas empat langkah utama yang bisa Anda terapkan, mulai dari persiapan awal hingga teknik pencucian yang hemat air dan sabun. Setiap langkah dirancang untuk meminimalkan usaha dan memaksimalkan efisiensi, sehingga cocok untuk siapa saja yang mencari solusi praktis dalam menghadapi tumpukan piring kotor. Berikut Liputan6 memberikan ulasan lengkapnya untuk Anda, Kamis (18/9/2025).
1. Buang Sisa Makanan dan Bilas Awal
Salah satu langkah paling dasar namun sering terlewatkan dalam trik cuci piring kilat adalah membersihkan sisa makanan padat sebelum piring masuk ke bak cuci. Sebelum mulai mencuci, buang semua sisa makanan padat seperti nasi, sayur, atau tulang ke tempat sampah. Langkah ini krusial untuk mencegah saluran air tersumbat oleh sisa makanan yang menumpuk.
Membuang kotoran padat ke tempat sampah juga membuat proses pencucian selanjutnya menjadi jauh lebih mudah dan higienis. Hindari membuang sisa makanan ke dalam bak cuci piring karena dapat menyebabkan masalah penyumbatan yang merepotkan di kemudian hari.
Setelah sisa makanan padat dibuang, bilas piring dan peralatan makan lainnya dengan sedikit air untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang masih menempel. Jika terdapat noda minyak yang membandel pada piring atau alat masak, Anda bisa menyekanya terlebih dahulu dengan tisu dapur. Tindakan ini akan sangat membantu melunturkan minyak dan mempermudah proses pencucian.
2. Rendam dengan Air Sabun Hangat
Merendam piring kotor, terutama yang berminyak atau memiliki noda membandel, adalah trik cuci piring kilat yang sangat efektif untuk mengurangi usaha saat mencuci. Rendam piring dengan campuran sabun cuci piring dan air hangat. Air hangat sangat membantu melunturkan minyak dan sisa makanan dengan lebih mudah dan efektif, sehingga Anda tidak perlu menggosok terlalu keras.
Perendaman ini berfungsi sebagai langkah persiapan yang membuat lemak dan kotoran melunak. Dengan demikian, sisa-sisa makanan yang menempel akan lebih mudah disingkirkan saat proses pencucian utama. Ini adalah cara cerdas untuk menghemat tenaga dan waktu.
Untuk noda yang sulit dibersihkan, biarkan piring terendam selama 15 hingga 30 menit. Panci dan wajan yang berminyak dapat direndam sekitar 20-30 menit agar minyak dan lemak yang menempel bisa melunak sempurna. Durasi perendaman yang tepat akan sangat membantu dalam membersihkan noda membandel.
3. Cuci Berurutan untuk Efisiensi
Mencuci piring dengan urutan yang tepat dapat mencegah penyebaran kotoran dan minyak, sehingga proses menjadi lebih efisien dan cepat. Sebelum mulai mencuci, pisahkan peralatan makan berdasarkan jenisnya seperti gelas, sendok, piring, dan alat masak. Pemisahan ini akan membantu Anda mengorganisir dan mempercepat proses pencucian.
Mulailah mencuci dari peralatan yang paling bersih terlebih dahulu, seperti gelas dan sendok, kemudian beralih ke piring. Terakhir, cuci alat masak seperti panci dan wajan yang biasanya paling kotor atau berminyak. Urutan ini mencegah lemak dan kotoran dari peralatan yang lebih kotor menempel pada alat yang seharusnya sudah bersih.
Selain itu, metode mencuci berurutan ini juga membantu menjaga air sabun tidak cepat kotor, sehingga bisa digunakan lebih lama dan lebih efektif. Dengan demikian, Anda dapat menghemat sabun dan air, sekaligus memastikan semua peralatan tercuci bersih secara optimal.
4. Gunakan Metode Tampung Air
Mencuci piring dengan menampung air di baskom atau wastafel adalah cara yang jauh lebih hemat dan efisien dibandingkan menggunakan air mengalir terus-menerus. Tampung air di baskom atau wastafel, lalu tambahkan sabun cuci piring ke dalamnya. Metode ini terbukti lebih hemat air, sabun, dan waktu dibandingkan mencuci di bawah air keran yang mengalir.
Dengan pertimbangan konsumsi air dan sabun, teknik ini sangat direkomendasikan untuk Anda yang ingin menghemat sumber daya. Ini merupakan salah satu trik cuci piring kilat yang paling efektif dan ramah lingkungan. Anda bisa membersihkan banyak piring dengan volume air yang lebih sedikit.
Setelah air dan sabun tercampur, gunakan spons, sabut, atau sikat cuci piring untuk membersihkan setiap perkakas satu per satu di dalam larutan sabun tersebut. Setelah semua perkakas dicuci, bilas dengan air bersih yang ditampung di wadah terpisah atau di bawah aliran air secukupnya. Pastikan semua sisa sabun terbilas bersih agar piring tidak licin.
People Also Ask
1. Mengapa penting membuang sisa makanan padat sebelum mencuci piring?
Jawaban: Membuang sisa makanan padat seperti nasi atau tulang sebelum mencuci piring penting untuk mencegah saluran air tersumbat dan membuat proses pencucian selanjutnya menjadi lebih mudah.
2. Apa manfaat merendam piring dengan air sabun hangat?
Jawaban: Merendam piring dengan air sabun hangat membantu melunturkan minyak dan sisa makanan dengan lebih mudah dan efektif, mengurangi usaha saat menggosok noda membandel.
3. Bagaimana urutan mencuci piring yang efisien?
Jawaban: Urutan mencuci piring yang efisien adalah memulai dari peralatan paling bersih seperti gelas dan sendok, lalu piring, dan terakhir alat masak yang paling kotor seperti panci dan wajan. Ini mencegah penyebaran kotoran dan menjaga air sabun tetap bersih.
4. Apakah metode menampung air saat mencuci piring lebih hemat?
Jawaban: Ya, mencuci piring dengan menampung air di baskom atau wastafel terbukti lebih hemat air, sabun, dan waktu dibandingkan menggunakan air keran yang mengalir terus-menerus.