10 Tips Islami Bangun Rumah Sederhana di Bawah 50 Juta agar Efisien dan Barokah

1 week ago 10

Liputan6.com, Jakarta Membangun rumah adalah impian banyak orang, namun seringkali terbentur pada keterbatasan anggaran, terutama di era modern ini. Tantangan untuk mewujudkan hunian yang layak dengan dana di bawah 50 juta rupiah memang signifikan, mengingat harga material dan jasa konstruksi yang terus meningkat. Angka tersebut mengindikasikan bahwa rumah yang dibangun harus sangat sederhana, fungsional, dan mungkin berukuran kecil, atau bahkan merupakan renovasi/penambahan dari struktur yang sudah ada.

Keterbatasan finansial tidak berarti impian memiliki rumah harus pupus. Dengan perencanaan yang matang, kreativitas, dan penerapan prinsip-prinsip yang tepat, rumah sederhana namun nyaman dan fungsional dapat terwujud. Konsep 'barokah' dalam Islam menekankan keberkahan, efisiensi, dan kebermanfaatan yang berkelanjutan, bukan kemewahan semata.

Artikel ini akan mengulas 10 tips Islami yang dapat Anda terapkan untuk membangun rumah sederhana di bawah 50 juta rupiah. Tips-tips ini berfokus pada efisiensi biaya, keberkahan, dan bagaimana menciptakan hunian yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar tetapi juga mendatangkan ketenangan jiwa. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (11/9), simak ulasan informasinya berikut ini. 

Fondasi Niat dan Prinsip Kesederhanaan

Membangun rumah yang barokah dimulai dari niat yang benar dan penerapan prinsip kesederhanaan dalam setiap aspeknya. Ini adalah landasan utama yang akan membimbing setiap keputusan selama proses pembangunan.

1. Niat yang Lurus dan Bersyukur

Membangun rumah dalam Islam harus didasari niat yang tulus untuk memenuhi kebutuhan dasar tempat tinggal yang layak bagi keluarga, sebagai sarana ibadah, dan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan anak-anak. Niat yang lurus akan membimbing setiap keputusan agar sesuai dengan syariat dan mendatangkan keberkahan.

Niat yang baik adalah fondasi dari setiap amal perbuatan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya setiap amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan." (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim, "Kitab Niat", Imam Bukhari, Imam Muslim, Abad ke-9 M, Hadits Sahih).

Bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah, termasuk kemampuan untuk membangun rumah, akan menambah keberkahan. Allah berfirman, "Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Al-Qur'an, Surah Ibrahim: Ayat 7, Allah SWT, Abad ke-7 M, Al-Qur'an).

2. Kesederhanaan dan Menghindari Kemewahan

Prinsip kesederhanaan adalah kunci utama untuk membangun rumah dengan anggaran terbatas dan meraih keberkahan. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk hidup sederhana dan menghindari sikap berlebihan (israf) dalam segala hal, termasuk dalam membangun tempat tinggal.

Islam mengajarkan umatnya untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan. Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya." (Al-Qur'an, Surah Al-Isra': Ayat 26-27, Allah SWT, Abad ke-7 M, Al-Qur'an).

Membangun rumah yang sederhana berarti memprioritaskan fungsi dan kebutuhan dasar daripada kemewahan dan ornamen yang tidak perlu. Ini akan sangat membantu dalam menekan biaya pembangunan.

Perencanaan Lokasi dan Desain Efisien

Pemilihan lokasi yang tepat dan desain yang cerdas akan sangat memengaruhi efisiensi biaya dan keberkahan rumah. Aspek ini memerlukan pertimbangan matang sejak awal.

3. Memilih Lokasi yang Berkah dan Strategis

Lokasi rumah tidak hanya memengaruhi nilai properti, tetapi juga kualitas hidup dan keberkahan penghuninya. Dalam Islam, memilih lokasi yang baik berarti mempertimbangkan lingkungan sosial, aksesibilitas, dan keamanan.

Memilih lokasi rumah yang dekat dengan masjid atau tempat ibadah lainnya dapat memudahkan penghuni untuk melaksanakan salat berjamaah dan mendekatkan diri kepada Allah, yang merupakan salah satu aspek keberkahan.

Lingkungan yang baik, dengan tetangga yang saleh dan aman, akan menciptakan suasana yang kondusif untuk mendidik keluarga dan menjaga akhlak. Rasulullah SAW bersabda, "Seseorang itu tergantung pada agama temannya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapa yang menjadi temannya." (Hadits riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi, "Kitab Adab", Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi, Abad ke-9 M, Hadits Hasan).

4. Desain Minimalis dan Fungsional

Desain minimalis berfokus pada esensi dan fungsionalitas, menghilangkan elemen yang tidak perlu. Ini adalah pendekatan yang sangat efektif untuk menekan biaya pembangunan dan menciptakan ruang yang efisien, sangat cocok untuk anggaran terbatas.

Desain minimalis berarti memanfaatkan setiap sudut ruangan secara optimal, mengurangi sekat yang tidak perlu, dan memilih tata letak yang efisien. Hal ini akan mengurangi kebutuhan material dan biaya konstruksi secara signifikan. 

Rumah yang fungsional adalah rumah yang memenuhi kebutuhan dasar penghuninya tanpa berlebihan. Prioritaskan ruang tidur, kamar mandi, dapur, dan ruang keluarga yang nyaman. Hindari ruang-ruang yang jarang digunakan atau hanya untuk pamer.

Pemanfaatan Sumber Daya dan Keterlibatan Diri

Efisiensi biaya dapat dicapai dengan bijak dalam memilih bahan dan memaksimalkan peran serta pribadi dalam proses pembangunan. Ini adalah cara cerdas untuk menghemat pengeluaran tanpa mengurangi kualitas esensial.

5. Memanfaatkan Bahan Lokal dan Ramah Lingkungan

Penggunaan bahan bangunan lokal tidak hanya mengurangi biaya transportasi, tetapi juga mendukung ekonomi setempat dan seringkali lebih sesuai dengan iklim serta kondisi geografis area tersebut. Pemilihan bahan ramah lingkungan juga sejalan dengan prinsip menjaga alam dalam Islam.

Bahan bangunan lokal seperti bambu, kayu lokal, batu alam, atau bata merah dari produsen terdekat dapat secara signifikan mengurangi biaya pengadaan material dan transportasi. 

Islam mengajarkan untuk menjaga kelestarian alam dan tidak merusak bumi. Memilih bahan bangunan yang ramah lingkungan, yang proses produksinya tidak merusak alam dan dapat didaur ulang, adalah bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini sejalan dengan konsep yang dibahas dalam buku "Fikih Lingkungan: Konsep dan Implementasi dalam Islam" oleh Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag. (Pustaka Pelajar, 2018, ISBN 978-602-229-923-0).

6. Melibatkan Diri dalam Pembangunan

Jika memiliki keterampilan dasar atau bersedia belajar, terlibat langsung dalam proses pembangunan (Do It Yourself/DIY) dapat menghemat biaya tenaga kerja secara signifikan. Ini bisa berupa pekerjaan non-struktural seperti pengecatan, pemasangan keramik, atau pekerjaan finishing lainnya.

Melakukan pekerjaan tertentu sendiri, seperti pengecatan, pemasangan instalasi listrik sederhana, atau pekerjaan finishing lainnya, dapat mengurangi biaya tukang. Namun, pastikan pekerjaan struktural utama tetap ditangani oleh profesional yang berpengalaman.

Keterlibatan pribadi dalam pembangunan rumah juga dapat menumbuhkan rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap hasil kerja keras. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai kerja keras dan kemandirian yang ditekankan dalam Islam, sebagaimana dibahas dalam "Etos Kerja dalam Islam" oleh Dr. Yusuf Qardhawi. (Gema Insani Press, 1999, ISBN 979-561-578-X).

Prioritas Kebutuhan dan Efisiensi Energi

Fokus pada kebutuhan esensial dan desain yang mendukung efisiensi energi akan memastikan rumah tetap fungsional dan hemat biaya operasional dalam jangka panjang. Ini adalah investasi cerdas untuk masa depan.

7. Prioritaskan Kebutuhan Dasar

Dengan anggaran terbatas, sangat penting untuk memprioritaskan pembangunan ruang-ruang yang paling esensial terlebih dahulu. Ini berarti fokus pada kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan ruang keluarga sebagai inti hunian. Ruangan tambahan atau dekorasi bisa ditunda hingga anggaran memungkinkan.

Dalam membangun rumah dengan budget terbatas, fokuslah pada ruang-ruang inti yang mutlak diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. Ruang tamu yang besar atau kamar tambahan bisa dibangun di kemudian hari jika ada dana lebih.

Prinsip 'daruriyat' (kebutuhan primer) dalam maqashid syariah (tujuan syariah) menekankan pemenuhan kebutuhan pokok seperti tempat tinggal yang layak sebelum memikirkan 'hajiyat' (kebutuhan sekunder) atau 'tahsiniyat' (kebutuhan tersier/pelengkap). Ini adalah panduan penting dalam alokasi anggaran.

8. Memperhatikan Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Alami

Desain rumah yang memaksimalkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami akan mengurangi ketergantungan pada pendingin udara dan lampu listrik, sehingga menghemat biaya operasional jangka panjang. Ini juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi penghuni.

Penempatan jendela dan ventilasi yang tepat dapat menciptakan aliran udara silang yang baik, menjaga suhu ruangan tetap sejuk tanpa perlu AC. Ini adalah salah satu cara paling efektif untuk menghemat listrik.

Memaksimalkan masuknya cahaya matahari ke dalam rumah melalui jendela besar atau skylight dapat mengurangi penggunaan lampu di siang hari. Cahaya alami juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental penghuni.

Pemeliharaan dan Hubungan Sosial

Keberkahan rumah tidak hanya terletak pada pembangunannya, tetapi juga pada pemeliharaan dan bagaimana rumah tersebut menjadi pusat kebaikan bagi penghuninya dan lingkungan sekitar. Ini adalah aspek penting yang sering terabaikan.

9. Menjaga Kebersihan dan Kerapian

Kebersihan adalah bagian dari iman dalam Islam. Rumah yang bersih dan rapi tidak hanya nyaman dihuni, tetapi juga mendatangkan keberkahan dan menjauhkan dari penyakit. Menjaga kebersihan juga merupakan bentuk syukur atas nikmat tempat tinggal.

Rasulullah SAW bersabda, "Kebersihan itu sebagian dari iman." Menjaga kebersihan rumah adalah ibadah dan dapat menarik malaikat rahmat untuk masuk ke dalamnya. Ini adalah praktik yang membawa manfaat dunia dan akhirat.

Rumah yang bersih dan terawat dengan baik akan lebih awet dan tidak memerlukan biaya perbaikan yang besar di kemudian hari. Ini adalah bentuk efisiensi jangka panjang yang dapat menghemat pengeluaran di masa depan.

10. Berbagi dan Berbuat Baik kepada Tetangga

Rumah yang barokah adalah rumah yang tidak hanya memberikan kenyamanan bagi penghuninya, tetapi juga menjadi sumber kebaikan bagi lingkungan sekitar. Berbuat baik kepada tetangga adalah ajaran penting dalam Islam yang dapat mendatangkan keberkahan dan harmoni sosial.

Rasulullah SAW sangat menekankan hak-hak tetangga. Beliau bersabda, "Jibril senantiasa berwasiat kepadaku tentang tetangga, hingga aku menyangka bahwa tetangga akan mewarisi (harta) tetangganya." (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim, "Kitab Adab", Imam Bukhari, Imam Muslim, Abad ke-9 M, Hadits Sahih).

Berbagi makanan, membantu tetangga yang kesulitan, atau sekadar menjaga hubungan baik dengan mereka dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh keberkahan. Rumah yang menjadi pusat kebaikan akan selalu diberkahi.

People Also Ask

1. Bagaimana cara membangun rumah sederhana dengan anggaran di bawah 50 juta rupiah?

Jawaban: Membangun rumah dengan anggaran terbatas membutuhkan perencanaan matang, prioritas pada kebutuhan dasar, desain minimalis, pemanfaatan bahan lokal, dan keterlibatan diri dalam proses pembangunan untuk menghemat biaya tenaga kerja.

2. Apa saja prinsip Islami yang perlu diterapkan dalam membangun rumah?

Jawaban: Prinsip Islami meliputi niat yang lurus, kesederhanaan, menghindari kemewahan, memilih lokasi yang berkah, menjaga kebersihan, dan berbuat baik kepada tetangga untuk mendatangkan keberkahan.

3. Mengapa desain minimalis penting untuk rumah dengan anggaran terbatas?

Jawaban: Desain minimalis berfokus pada fungsionalitas dan efisiensi ruang, mengurangi elemen tidak perlu, sehingga dapat menekan kebutuhan material dan biaya konstruksi secara signifikan.

4. Bagaimana cara menghemat biaya material dan tenaga kerja dalam pembangunan rumah?

Jawaban: Hemat biaya dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan bangunan lokal dan ramah lingkungan, serta melibatkan diri dalam pekerjaan non-struktural (DIY) seperti pengecatan atau pemasangan keramik.

5. Apa peran kebersihan dan hubungan sosial dalam keberkahan rumah?

Jawaban: Kebersihan adalah bagian dari iman dan menjaga rumah tetap awet, sementara berbuat baik kepada tetangga menciptakan lingkungan harmonis dan mendatangkan keberkahan bagi penghuni rumah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |