Trik Mengukus Botok Agar Tidak Berair dan Bau Tengik: Kunci Kelezatan Hidangan Tradisional

2 days ago 5

Liputan6.com, Jakarta Memahami trik mengukus botok agar tidak berair dan tetap lezat adalah kunci untuk menghasilkan hidangan yang sempurna. Botok sendiri adalah hidangan tradisional Indonesia yang kaya rasa dan aroma dan seringkali menjadi pilihan favorit di meja makan keluarga.

Botok dibuat dengan bahan utama kelapa parut dan berbagai isian. Namun, tantangan umum yang kerap dihadapi saat mengolahnya adalah botok yang berair atau bahkan mengeluarkan bau tengik.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan perhatian khusus pada pemilihan bahan baku, proses persiapan, hingga teknik pengukusan yang tepat. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (21/11/2025).

Trik Mengukus Botok agar Tidak Berair dan Bau Tengik

Untuk menghasilkan botok yang sempurna, tidak berair dan bebas bau tengik, ada beberapa trik penting yang perlu diperhatikan.

  • Pertama, pilihlah kelapa parut yang segar dan berkualitas baik. Kelapa adalah bahan utama botok, sehingga kualitasnya sangat menentukan hasil akhir; gunakan kelapa yang baru diparut agar aromanya tetap segar dan tidak tengik.
  • Kedua, pastikan bahan isian dikeringkan dengan baik. Jika menggunakan bahan isian yang cenderung basah seperti ikan atau udang, pastikan untuk mengeringkannya terlebih dahulu dengan tisu dapur untuk mengurangi kadar air berlebih.
  • Ketiga, campurkan bumbu secara merata. Pastikan bumbu halus tercampur rata dengan kelapa parut sebelum dicampur dengan bahan isian lainnya, ini memastikan rasa botok meresap sempurna dan tidak ada bagian yang hambar.
  • Keempat, perhatikan kualitas dan teknik membungkus daun pisang; layukan daun pisang di atas api sebentar agar lebih lentur dan tidak mudah sobek saat membungkus, pembungkus yang rapat juga membantu menjaga kelembaban dan aroma botok.
  • Kelima, atur waktu dan suhu pengukusan dengan tepat. Kukus botok selama 25-30 menit dengan api sedang; hindari membuka tutup kukusan terlalu sering agar uap panas tidak keluar dan botok matang sempurna.
  • Terakhir, tambahkan daun kemangi; daun kemangi tidak hanya memberikan aroma segar, tetapi juga efektif mengurangi bau amis pada botok yang menggunakan isian ikan atau udang.

Resep Botok Tempe Tahu Pedas

Botok tempe tahu adalah varian klasik yang digemari banyak orang karena cita rasanya yang gurih dan pedas. Hidangan ini cocok disajikan sebagai lauk pendamping nasi hangat.

Bahan:

  • 1 papan tahu, potong dadu kecil
  • 1 papan tempe, potong dadu
  • ½ butir kelapa parut muda
  • 1 sdt garam
  • Sejumput gula
  • Daun pisang untuk membungkus
  • Lidi atau tusuk gigi untuk menyemat

Bumbu Halus:

  • 5 siung bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 1 buah cabai merah besar atau cabai keriting (sesuai selera)
  • cabai rawit sesuai selera
  • 1 ruas jari kencur
  • ½ ruas jari lengkuas
  • 1 ruas jari kunyit
  • 2 lembar daun jeruk.
  • Anda juga bisa menambahkan bahan opsional seperti petai cina (lamtoro), daun kemangi, udang rebon, atau ikan teri untuk variasi rasa.

 Cara Membuat:

  1. Pertama, haluskan semua bumbu halus, lalu tambahkan gula, garam, dan penyedap secukupnya.
  2. Kedua, campurkan bumbu halus dengan kelapa parut hingga merata; masukkan potongan tahu dan tempe, lalu aduk rata.
  3. Ketiga, siapkan daun pisang yang sudah dibersihkan dan dilayukan; beri lapisan di bagian tengah untuk mencegah bocor.
  4. Keempat, ambil sekitar 2 sendok makan adonan botok, letakkan di atas daun pisang, lalu bungkus dan semat dengan lidi hingga adonan habis.
  5. Terakhir, panaskan kukusan hingga beruap, masukkan bungkusan botok dan kukus selama 25-30 menit hingga matang, lalu sajikan botok tahu tempe selagi hangat.

Asal-Usul Hidangan Botok di Tanah Air

Botok adalah salah satu hidangan tradisional Indonesia yang memiliki akar kuat dalam budaya Jawa. Nama "botok" sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu "mbotok" yang berarti membungkus atau secara umum diartikan sebagai "dibungkus" atau "dibalut".

Sejarah botok dapat ditelusuri hingga zaman kerajaan di Jawa. Konon, hidangan ini awalnya diciptakan sebagai cara untuk memanfaatkan sisa kelapa parut yang telah diambil santannya. Para juru masak istana kemudian mencampurkan kelapa parut dengan berbagai bumbu dan bahan lain, lalu membungkusnya dengan daun pisang dan mengukusnya, menghasilkan hidangan yang lezat dan bergizi.

Awalnya, botok dibuat dari ampas kelapa yang sudah diambil santannya sebagai upaya untuk memanfaatkan sisa bahan agar tidak terbuang sia-sia. Ampas kelapa ini kemudian dibumbui dengan cabai, garam, merica, dan daun salam, lalu dibungkus daun pisang dan dikukus.

Menariknya, istilah "botok" juga ditemukan dalam kitab Dewaruci, salah satu karya sastra kuno, meskipun pada awalnya merujuk pada jenis tumbuhan bukan makanan. Seiring berjalannya waktu, istilah ini kemudian digunakan untuk menyebut lauk tradisional Jawa yang bercita rasa gurih. Botok telah berkembang menjadi hidangan populer dengan berbagai variasi di berbagai daerah di Indonesia, menyesuaikan dengan bahan lokal yang tersedia.

Pentingnya Pembungkus Daun Pisang dalam Proses Pengukusan

Daun pisang bukan hanya sekadar pembungkus, tetapi memiliki peran krusial dalam menciptakan cita rasa dan tekstur botok yang khas. Fungsinya jauh melampaui sekadar wadah.

Salah satu peran utamanya adalah sebagai penambah aroma khas. Daun pisang melepaskan aroma harum yang khas saat dikukus, memberikan sentuhan alami yang tidak bisa digantikan oleh pembungkus lain dan meningkatkan selera makan.

Selain itu, pembungkus daun pisang membantu menjaga kelembaban botok selama proses pengukusan, sehingga botok tidak menjadi kering dan tetap lembut. Ini sangat penting untuk mendapatkan tekstur botok yang diinginkan.

Daun pisang juga berperan dalam membuat bumbu meresap sempurna. Daun membantu mengunci uap dan panas, memungkinkan bumbu-bumbu meresap lebih dalam ke dalam bahan isian, menghasilkan rasa yang lebih kaya dan mendalam. Sebelum digunakan, daun pisang sebaiknya dibersihkan dan sedikit dilayukan di atas api, proses ini membuat daun lebih lentur dan tidak mudah sobek saat membungkus adonan botok.

FAQ

  1. Bagaimana cara agar botok tidak berair saat dikukus? Gunakan parutan kelapa yang tidak terlalu muda dan peras sedikit airnya sebelum dicampur.
  2. Apakah bungkus daun berpengaruh pada botok yang berair? Ya, bungkus daun harus rapat agar uap tidak masuk terlalu banyak.
  3. Perlukah menambahkan tepung agar botok tidak berair? Sedikit tepung atau kelapa parut lebih tua dapat membantu menyerap kelembapan.
  4. Apakah waktu mengukus memengaruhi botok jadi berair? Ya, mengukus terlalu lama bisa membuat bahan mengeluarkan lebih banyak air.
  5. Bahan apa yang bisa mengurangi kadar air pada botok? Kelapa parut tua atau kemangi yang agak kering dapat menyerap air berlebih.
  6. Perlukah memeras bumbu atau bahan tertentu sebelum dicampur? Ya, peras sedikit bahan yang berair seperti tahu atau tempe agar tidak menambah kelembapan.
  7. Apakah suhu kukusan perlu diperhatikan agar botok tidak berair? Ya, pastikan kukusan sudah benar-benar panas sebelum botok dimasukkan.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |