7 Kebiasaan Mandi yang Bikin Kulit Rusak dan Rentan Iritasi

2 days ago 7

Liputan6.com, Jakarta Mandi adalah rutinitas harian yang bertujuan membersihkan dan menyegarkan tubuh setelah beraktivitas. Namun, tanpa disadari, beberapa kebiasaan mandi justru dapat memicu masalah kulit serius.

Dokter spesialis kulit, dr. Arini Widodo, SpKK, dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), telah memperingatkan tentang dampak negatif dari metode mandi yang tidak tepat. Ia menjelaskan bahwa terlalu sering mandi, apalagi dengan cara yang salah, dapat merusak lapisan pelindung kulit manusia.

Lantas, kebiasaan apa saja yang harus dihindari agar kulit tetap sehat dan terawat? Liputan6 akan mengulas secara mendalam tujuh kebiasaan mandi yang bikin kulit rusak, mulai dari penggunaan air terlalu panas hingga kesalahan dalam mengeringkan tubuh. Simak ulasan sebagai berikut, Jumat (21/11/2025).

1. Mandi dengan Air Terlalu Panas

Mandi menggunakan air yang terlalu panas seringkali terasa nyaman, terutama setelah seharian beraktivitas. Namun, suhu air yang tinggi dapat menjadi pemicu utama kerusakan kulit. Air panas secara efektif menghilangkan minyak alami kulit yang berfungsi menjaga kelembapan dan membentuk lapisan pelindung.

Pembuluh darah di kulit akan melebar saat terpapar air panas, menyebabkan cairan kulit lebih mudah menguap. Akibatnya, kulit menjadi kering, gatal, iritasi, bahkan bisa sampai terkelupas. Kondisi ini diperparah bagi individu dengan masalah kulit seperti eksim atau rosacea, di mana air panas dapat memperburuk gejalanya.

2. Mandi Terlalu Sering

Intensitas mandi yang berlebihan, khususnya lebih dari sekali sehari, berisiko mengganggu keseimbangan alami kulit. Kebiasaan ini dapat merusak lapisan pelindung alami kulit atau skin barrier. Lapisan ini sangat penting untuk menjaga kelembapan dan melindungi kulit dari faktor eksternal.

Terlalu sering membersihkan tubuh juga menghilangkan sebum, yaitu minyak alami yang berperan vital dalam menjaga hidrasi kulit. Akibatnya, kulit menjadi kering, lebih rentan terhadap iritasi, gatal, dan bahkan infeksi bakteri. Grid Health menyatakan bahwa mandi berlebihan dapat menghilangkan minyak pelindung kulit, menyebabkan kekeringan dan iritasi.

3. Mandi Terlalu Lama

Durasi mandi yang berlebihan juga menjadi salah satu kebiasaan mandi yang bikin kulit rusak. Terlalu lama berada di bawah pancuran, terutama lebih dari 5-10 menit, dapat menghilangkan minyak alami dan menguapkan hidrasi penting dari kulit. Kondisi ini membuat kulit kehilangan kelembapan esensialnya.

Dokter spesialis kulit menyarankan untuk membatasi waktu mandi guna mencegah kulit menjadi kering. Kulit yang kering akibat mandi terlalu lama lebih rentan terhadap infeksi dan reaksi alergi karena lapisan pelindungnya terganggu.

4. Menggosok Kulit Terlalu Keras

Membersihkan kulit dengan menggosok terlalu keras, baik menggunakan tangan, spons, loofah, atau sikat tubuh, dapat menyebabkan mikrotrauma. Mikrotrauma adalah luka kecil yang tidak terlihat namun merusak lapisan pelindung kulit secara signifikan. Gesekan berlebihan ini memicu iritasi, kemerahan, dan bahkan kulit mengelupas.

Kulit yang digosok terlalu keras menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap berbagai masalah. Menggosok terlalu keras bisa menyebabkan mikrotrauma pada kulit. Selain itu, penggunaan alat gosok yang tidak rutin dibersihkan dapat menjadi sarang bakteri dan jamur, meningkatkan risiko infeksi kulit.

5. Menggunakan Sabun yang Keras atau Berpewangi Berlebihan

Pemilihan sabun mandi sangat berpengaruh terhadap kesehatan kulit. Banyak sabun di pasaran mengandung bahan kimia keras seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS) atau Sodium Laureth Sulfate (SLES), serta pewangi dan pewarna buatan. Bahan-bahan ini dapat mengikis minyak alami kulit dan mengganggu tingkat pH-nya.

Sabun yang menghasilkan efek "kesat" setelah dibilas sebenarnya menandakan bahwa sebagian lemak pelindung kulit telah terangkat. Hal ini menyebabkan kulit menjadi kering, iritasi, dan rentan terhadap alergi atau peradangan. Dokter kulit menyarankan penggunaan pembersih tubuh yang lembut, bebas sabun (soap-free), dengan pH seimbang, dan mengandung pelembap.

6. Tidak Segera Menggunakan Pelembap Setelah Mandi

Salah satu kebiasaan krusial yang sering terlewatkan adalah tidak segera mengaplikasikan pelembap setelah mandi. Waktu terbaik untuk menggunakan pelembap adalah saat kulit masih sedikit lembap, idealnya dalam waktu 3-5 menit setelah mengeringkan tubuh. Kebiasaan ini sangat penting untuk menjaga hidrasi kulit.

Mengoleskan pelembap pada kulit yang masih lembap membantu "mengunci" kelembapan, mencegah kulit kehilangan air, dan menjaganya tetap terhidrasi serta sehat. Mengoleskan pelembap setelah mandi adalah kebiasaan umum untuk menjaga kelembapan kulit. Jika pelembap tidak segera digunakan, kulit akan lebih mudah kering dan rentan terhadap masalah.

7. Menggunakan Handuk Kasar atau Menggosok Terlalu Keras

Proses mengeringkan tubuh setelah mandi juga memerlukan perhatian khusus. Menggunakan handuk kasar atau menggosok kulit terlalu keras dapat menyebabkan gesekan berlebihan, yang memicu iritasi, ruam, dan luka kecil pada kulit. Kulit, terutama di area sensitif, sangat tipis dan rentan terhadap kerusakan.

Kebiasaan ini juga dapat menghilangkan lapisan minyak alami kulit, memperparah kekeringan, dan merusak fungsi pelindung kulit. Menggosok terlalu keras hanya akan memicu iritasi. SOS Anti bacterial menambahkan bahwa handuk kasar dapat merusak lapisan pelindung kulit dan memperparah kekeringan.

Untuk itu, disarankan untuk mengeringkan tubuh dengan menepuk-nepuk lembut menggunakan handuk berbahan halus. Pendekatan ini meminimalkan gesekan dan menjaga integritas lapisan pelindung kulit, sehingga kulit tetap sehat dan tidak mudah iritasi.

People Also Ask

1. Mengapa mandi dengan air terlalu panas bisa merusak kulit?

Jawaban: Air panas menghilangkan minyak alami kulit, menyebabkan pembuluh darah melebar, cairan kulit menguap, dan kulit menjadi kering, gatal, serta iritasi.

2. Berapa lama durasi mandi yang disarankan untuk menjaga kesehatan kulit?

Jawaban: Durasi mandi yang disarankan adalah sekitar 5-10 menit untuk mencegah hilangnya minyak alami dan hidrasi kulit.

3. Apa dampak dari menggosok kulit terlalu keras saat mandi?

Jawaban: Menggosok kulit terlalu keras dapat menyebabkan mikrotrauma, iritasi, kemerahan, kulit mengelupas, dan merusak lapisan pelindung kulit.

4. Jawaban: Kapan waktu terbaik untuk mengaplikasikan pelembap setelah mandi?

Waktu terbaik adalah segera setelah mandi, saat kulit masih sedikit lembap, yaitu dalam waktu 3-5 menit setelah mengeringkan tubuh.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |