Mengapa Ular Weling Tidak Boleh Dibunuh? Pahami Peran Ekologis dan Mitos Lokal di Baliknya

1 day ago 4

Liputan6.com, Jakarta Ular weling (Bungarus candidus) dikenal sebagai salah satu jenis ular berbisa tinggi yang keberadaannya kerap menimbulkan kekhawatiran. Namun, di balik reputasinya yang mematikan, terdapat berbagai alasan kuat kenapa ular weling tidak boleh dibunuh secara sembarangan.

Meskipun memiliki bisa neurotoksin yang mematikan, membunuh ular weling bukanlah solusi terbaik. Sebaliknya, pendekatan yang lebih bijak adalah dengan memahami perilakunya dan menerapkan metode pengusiran yang aman. Hal ini tidak hanya menjaga keselamatan manusia, tetapi juga mempertahankan keseimbangan alam yang vital.

Liputan6 akan mengulas secara mendalam mengapa tindakan pembunuhan terhadap ular weling sebaiknya dihindari. Dengan mengetahui peran ekologis, kepercayaan masyarakat, dan cara penanganan yang tepat, kita dapat berinteraksi lebih harmonis dengan salah satu predator alami ini. Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, Jumat (21/11/2025).

Peran Penting Ular Weling dalam Ekosistem

Ular weling memegang peranan krusial sebagai predator alami dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Keberadaan mereka membantu mengendalikan populasi hewan kecil yang berpotensi menjadi hama bagi manusia dan lingkungan sekitar.

Mangsa utama ular weling meliputi hewan pengerat seperti tikus, serta katak dan kadal. Dengan memangsa hewan-hewan ini, ular weling secara efektif berfungsi sebagai pengendali hama alami, melindungi hasil panen pertanian dan perkebunan dari kerusakan.

Tanpa keberadaan ular weling dan predator alami lainnya, populasi hama dapat meningkat secara drastis. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kerugian besar pada sektor pertanian dan memicu penyebaran penyakit yang dibawa oleh hama, berdampak negatif pada kualitas hidup manusia.

Mitos dan Kepercayaan Lokal Seputar Ular Weling

Di beberapa daerah, terutama di Pulau Jawa, ular weling diselimuti oleh berbagai mitos dan kepercayaan yang kuat. Masyarakat setempat seringkali meyakini bahwa membunuh ular ini dapat membawa konsekuensi negatif atau malapetaka.

Salah satu mitos yang paling populer adalah kepercayaan akan balas dendam pasangan. Diyakini bahwa jika seseorang membunuh seekor ular weling, pasangannya akan mencari dan mengejar pembunuhnya untuk membalas dendam atas kematian rekannya.

Selain itu, kehadiran ular weling di dalam rumah juga sering dianggap sebagai pertanda kesialan atau musibah yang akan datang. Beberapa kepercayaan lain menganggap ular weling sebagai jelmaan makhluk gaib atau pengingat bagi manusia untuk melakukan introspeksi diri, sesuai dengan makna kata "weling" dalam bahasa Jawa yang berarti pengingat.

Status Hukum dan Pendekatan Etis Terhadap Ular Weling

Secara hukum, ular weling (Bungarus candidus) saat ini belum termasuk dalam daftar spesies satwa yang dilindungi di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ular weling tidak tercantum sebagai satwa yang dilindungi.

Meskipun tidak ada larangan hukum eksplisit untuk membunuhnya, tindakan pembunuhan ular secara umum sangat tidak dianjurkan. Pendekatan yang lebih bijak adalah mengutamakan pengusiran yang aman dan tidak menyakiti jika memungkinkan, daripada langsung membunuhnya.

Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peran ekologis ular mendorong interaksi yang lebih etis dan bijak dengan satwa liar. Hal ini mencakup upaya untuk memahami kapan intervensi diperlukan dan kapan cukup dengan pengusiran aman, demi menjaga keseimbangan alam dan keselamatan bersama.

Penanganan Ular Weling yang Aman dan Bijak

Ular weling pada dasarnya memiliki sifat tidak agresif dan hanya akan menyerang jika merasa terancam atau terganggu. Oleh karena itu, penting untuk tidak memprovokasi ular ini saat berhadapan langsung dengannya.

Jika bertemu ular weling, disarankan untuk tetap tenang dan bergerak perlahan menjauh. Beri ruang bagi ular untuk mencari jalan keluar tanpa mencoba memukul atau memojokkannya, karena tindakan tersebut justru dapat memprovokasi ular untuk menyerang.

Ular weling umumnya bersifat nokturnal, aktif di malam hari dan sering mencari mangsa seperti tikus dan katak. Kehadiran mangsa ini, terutama saat musim hujan, dapat menarik ular masuk ke pemukiman. Mengendalikan populasi tikus dan menjaga kebersihan lingkungan dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan ular weling masuk ke dalam rumah.

Pertanyaan Seputar Topik

1. Apakah benar Weling tidak boleh dibunuh?

Jawaban: Kepercayaan tersebut berasal dari mitos lokal, namun secara hukum tidak ada larangan membunuhnya. Meskipun demikian, pembunuhan ular tetap tidak dianjurkan jika masih memungkinkan dilakukan pengusiran aman karena peran ekologisnya.

2. Mengapa ular weling sering masuk rumah?

Jawaban: Ular weling sering masuk rumah karena mencari mangsa seperti tikus dan katak, atau mencari tempat kering dan hangat sebagai perlindungan sementara, terutama pada musim hujan atau saat habitatnya terganggu.

3.  Apa yang harus dilakukan jika tidak sengaja berhadapan langsung dengan ular weling atau welang?

Jawaban:  Tetap tenang, bergerak perlahan menjauh, dan beri jalan keluar bagi ular. Hindari memukul atau memojokkannya untuk mencegah serangan dan memprovokasi ular.

4. Apakah semua ular motif belang berbahaya?

Jawaban: Tidak semua ular motif belang berbahaya. Beberapa jenis memiliki bisa yang sangat mematikan seperti ular weling dan welang, namun ada juga ular belang yang tidak berbisa sama sekali, contohnya ular siput. Penting untuk selalu berhati-hati.

5. Apa perbedaan paling mudah dikenali antara ular weling dan welang?

Jawaban: Perbedaan paling jelas terlihat dari warna belangnya. Ular weling memiliki belang hitam-putih, sedangkan ular welang memiliki belang hitam-kuning. Bentuk kepala welang juga cenderung lebih segitiga.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |