10 Peristiwa Besar yang Guncang Pasar Kripto Sepanjang 2025

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto mencatat berbagai peristiwa besar sepanjang 2025. Tahun ini menjadi periode penuh dinamika, diwarnai oleh kebijakan pemerintah, perubahan regulasi, pergerakan investor besar, hingga insiden yang memicu tekanan tajam di pasar.

Sejumlah peristiwa krusial bahkan menjadi titik balik, baik yang mendorong optimisme maupun yang memicu penurunan signifikan.

Berikut rangkuman momen penting yang membentuk perjalanan pasar kripto sepanjang 2025, dikutip dari coinmarketcap, Minggu (28/12/2025):

1. Pengampunan Ross Ulbricht

Hanya sehari setelah dilantik pada Januari, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menepati janji kampanyenya dengan memberikan pengampunan penuh dan tanpa syarat kepada Ross Ulbricht, pendiri Silk Road. Keputusan ini langsung menjadi sorotan komunitas kripto global.

2. Pembentukan Cadangan Bitcoin Strategis AS

Pada 6 Maret, Trump menandatangani perintah presiden untuk membentuk Cadangan Bitcoin Strategis Amerika Serikat. Cadangan ini berasal dari sekitar 200 ribu Bitcoin yang dimiliki pemerintah federal, sebagian besar hasil penyitaan kasus pidana dan perdata.

Trump juga meminta Menteri Keuangan Scott Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick menyusun strategi netral anggaran untuk memperoleh Bitcoin tambahan tanpa membebani pembayar pajak.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Dari sisi legislasi, DPR AS meloloskan GENIUS Act, undang-undang yang mengatur stablecoin, serta CLARITY Act yang mengatur struktur pasar aset digital. GENIUS Act resmi berlaku pada Juli 2025.

4. Aturan IRS soal DeFi Dibatalkan

Pada Maret, Senat AS mencabut aturan Internal Revenue Service (IRS) era pemerintahan sebelumnya yang mewajibkan operator DeFi mengumpulkan data pengguna seperti perusahaan pialang. Aturan tersebut disahkan Trump menjadi undang-undang pada April.

5. Standar ETF Kripto Dilonggarkan

Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) melonggarkan standar pencatatan ETF kripto. Kebijakan ini mempercepat peluncuran ETF spot altcoin seperti Solana (SOL) dan XRP, serta memangkas waktu persetujuan dari 240 hari menjadi sekitar 75 hari.

6. Kasus SEC vs Ripple Berakhir

Pada Agustus, SEC dan Ripple sepakat menghentikan seluruh banding di Pengadilan Banding Sirkuit Kedua. Kesepakatan ini mengakhiri sengketa hukum yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Investor Bitcoin jangka ultra panjang, yang menyimpan aset sejak era awal Bitcoin, mulai melakukan penjualan besar-besaran. Aksi ini menambah pasokan miliaran dolar ke pasar dan meningkatkan volatilitas.

8. Peretasan Bybit

Pada Februari, bursa kripto Bybit mengalami peretasan terbesar dalam sejarah industri, dengan lebih dari USD 1,4 miliar Ethereum dicuri. Insiden ini melampaui kasus peretasan besar sebelumnya seperti Mt. Gox dan FTX dari sisi nilai kerugian.

9. Kejatuhan Pasar Oktober 2025

Pada Oktober, pasar kripto mengalami peristiwa besar yang memicu likuidasi posisi senilai lebih dari USD 20 miliar. Binance bahkan membayar kompensasi USD 283 juta kepada pengguna setelah tiga aset Binance Earn anjlok tajam.

10. Berakhirnya Tren DAT

Sepanjang 2025, banyak perusahaan mengikuti strategi investasi kripto ala Strategy, dengan membeli Bitcoin dan Ethereum sebagai cadangan aset. Namun tren ini meredup seiring meningkatnya volatilitas dan risiko pasar.

Secara keseluruhan, 2025 menjadi tahun penentu bagi industri kripto global. Pasar bergerak dari fase spekulatif menuju struktur yang lebih matang, dengan pilihan yang semakin jelas antara kepatuhan regulasi atau keluar dari pasar.