SEC Tak Lagi Fokus Awasi Sektor Kripto pada 2026

1 week ago 12

Liputan6.com, Jakarta - The US Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) tidak lagi fokus pada pengawasan perusahaan yang menawarkan layanan terkait kripto. Hal ini sebagai bagian dari prioritasnya untuk memeriksa perusahaan-perusahaan wall street pada tahun fiskal berjalan.

Mengutip Channel News Asia, ditulis Selasa (18/11/2025), divisi pemeriksaaan SEC yang memeriksa kepatuhan hukum penasihat investasi, pialang saham, lembaga kliring, bursa saham dan lainnya mengatakan akan fokus pada kewajiban fidusia, standar perilaku dan penyimpanan aset serta persyaratan baru untuk privasi data pelanggan di antara subjek lainnya.

Namun, pernyataan itu tidak memuat bagian terpisah yang secara eksplisit fokus pada aktivitas kripto dan volatilitas aset digital seperti yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun fiskal pemerintah Amerika Serikat (AS) saat ini berakhir pada 30 September 2026.

Di bawah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang telah merangkul sektor kripto secara politis dan pribadi, SEC telah menetapkan agenda menyeluruh untuk mendorong perkembangan sektor aset digital, menandai perubahan haluan dari pemerintahan sebelumnya yang memandang industri ini sarat dengan penipuan dan ketidakpatuhan.

Industri kemungkinan akan menafsirkan perubahan penekanan pada Senin sebagai tanda lain yang menggembirakan.

"Pemeriksaan merupakan komponen penting untuk mencapai visi lembaga, tetapi pemeriksaaan tersebut seharusnya tidak menjadi latihan “jebakan”,” ujar Ketua SEC, Paul Atkins.

Ia mengatakan, rilis prioritas pemeriksaaan akan memungkinkan perusahaan untuk mempersiapkan dialog yang konstruktif dengan para pemeriksa SEC dan memberikan transparansi mengenai prioritas divisi lembaga yang paling terbuka untuk publik.

SEC Setujui Usulan Aturan Baru Terkait ETF Kripto

Sebelumnya, Komisi Sekuritas dan Bursa atau the Securities and Exchange Commission (SEC) pada Rabu menyetujui usulan perubahan aturan oleh tiga bursa efek nasional.

Hal ini yang memungkinkan mengadopsi standar pencatatan untuk kripto baru dan produk komoditas spot lainnya yang diperdagangkan di bursa. Demikian seperti dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (18/9/2025).

Pemungutan suara komisi ini menghilangkan rintangan terakhir yang tersisa bagi puluhan ETF spot baru yang terkait dengan kripto, mulai dari Solana hingga Dogecoin.

Pada Juli, SEC mengeluarkan perintah yang merinci detail standar pencatatan, yang menentukan kriteria yang harus dipenuhi oleh manajer aset dan bursa, NYSE, Nasdaq, dan CBOE Global Markets  agar ETF kripto spot baru dapat disetujui tanpa tinjauan regulasi yang panjang dan khusus.

Ini adalah langkah terbaru yang diambil oleh pemerintahan Presiden Donald Trump untuk membawa aset kripto ke arus utama.

Hingga saat ini, SEC telah menangani setiap pengajuan ETF kripto spot berdasarkan kasus per kasus, dan mewajibkan dua pengajuan terpisah, satu dari bursa yang berencana untuk mencatatkan produk tersebut dan satu lagi dari manajer aset, untuk mendapatkan persetujuan dari divisi yang berbeda.

Pangkas Waktu Pengajuan

Proses baru ini akan memangkas waktu maksimum dari pengajuan hingga peluncuran menjadi 75 hari dari 240 hari, atau bahkan lebih lama lagi.

"Ini adalah momen penting dalam pendekatan regulasi Amerika terhadap aset digital, yang membalikkan preseden lebih dari satu dekade sejak pengajuan ETF Bitcoin pertama pada tahun 2013," kata Presiden Bitwise Asset Management, Teddy Fusaro.

Dalam siaran pers, Ketua SEC Paul Atkins menjelaskan persetujuan oleh anggota komisi sebagai cara untuk mendorong inovasi dan mengurangi hambatan terhadap produk aset digital.

ETF pertama yang kemungkinan akan diluncurkan di bawah aturan baru ini adalah ETF yang melacak Solana dan XRP. Manajer aset mulai mengajukannya ke SEC lebih dari setahun yang lalu, tetapi regulator belum menyetujui ETF kripto spot selain yang melacak Bitcoin dan Ethereum.

SEC Bergerak Lambat

Bahkan saat itu, debut ETF Bitcoin pada Januari 2024 baru terjadi setelah bertahun-tahun perjuangan dan pertempuran hukum.

Di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden, SEC bergerak lambat dalam mempertimbangkan ETF kripto spot. Sebaliknya, pemerintahan Trump berpihak kuat pada komunitas kripto, berjanji untuk mengambil pandangan yang lebih positif terhadap aset digital.

"Gerbangnya terbuka, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata CEO Canary Capital Steve McClurg,  yang memiliki beberapa produk yang menunggu persetujuan.

Berbicara pada Senin, menjelang putusan SEC, ia mengatakan, bahkan setelah pemungutan suara komisi, rencana pemasaran, pengajuan hukum, kerja sama dengan penyedia layanan, semuanya harus ditangani, berdasarkan peta jalan baru.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |