Token Small Cap Terpukul Parah di 2025, Altcoin Season Gagal Total

13 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto sepanjang 2025 mencatat kinerja yang berat bagi aset berkapitalisasi kecil. Token small cap tercatat kehilangan hingga 83 persen nilainya, menjadikannya kelompok aset digital dengan performa terburuk dalam setahun terakhir.

Dalam periode tersebut, hanya token-token berkapitalisasi besar yang mampu bertahan. Sementara itu, likuiditas secara perlahan meninggalkan token small cap, membuat harganya jatuh ke level terendah sepanjang masa pada 2025.

Dikutip dari coinmarketcap, Jumat (19/12/2025), tekanan jual terjadi hampir di seluruh segmen. Baik token lama maupun proyek baru sama-sama kesulitan bertahan di tengah minimnya minat investor dan likuiditas yang semakin menipis. Alhasil, altcoin season yang sempat diharapkan pada 2025 nyaris tak pernah benar-benar terjadi.

Meski ada beberapa momen singkat ketika altcoin mampu mengungguli Bitcoin (BTC), penguatan tersebut tidak berlangsung lama. Bahkan token dari proyek utilitas pun ikut tertekan hingga mencetak rekor harga terendah baru.

Sepanjang tahun, pasar sempat diramaikan sejumlah narasi seperti meme token, AI agents, RWA (real world assets), Made in USA token, hingga ekosistem Solana. Namun, memasuki kuartal terakhir 2025, mayoritas narasi tersebut justru mengalami koreksi tajam.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Small Cap Kehilangan Kepercayaan Investor

Data dari Artemis menunjukkan, token dengan kapitalisasi pasar antara USD 10 juta hingga USD 100 juta kehilangan lebih dari 83 persen nilainya. Sementara aset kripto dengan valuasi di bawah USD 1 miliar turun rata-rata 76 persen.

Hanya lima token teratas berdasarkan kapitalisasi pasar yang mampu bertahan relatif stabil dan hampir mencatatkan kinerja impas sepanjang 2025. Token berbasis narasi menjadi kelompok yang paling terpukul, menyisakan token bursa serta beberapa aset privasi sebagai pengecualian dengan kinerja positif.

Pasar juga masih dibanjiri peluncuran meme token baru. Namun, sebagian besar token tersebut langsung “tenggelam” tak lama setelah rilis. Minat pasar yang melemah membuat token baru sulit menembus valuasi tinggi.

Setelah reli altcoin yang cukup kuat pada Januari, meme token semakin sulit mencapai kapitalisasi USD 1 miliar, bahkan hanya segelintir yang mampu menembus USD 100 juta. Menjelang akhir tahun, trader meme token justru mulai memburu aset dengan valuasi sangat rendah, yang umumnya tidak pernah menembus USD 10 juta.

Pasar Kembali ke ‘Bitcoin Season’

Menjelang penutupan tahun, hanya 16 dari 100 altcoin teratas yang mampu mengungguli kinerja Bitcoin. Indeks Altcoin Season pun kembali menunjukkan dominasi Bitcoin season, seiring mayoritas likuiditas mengalir ke aset kripto terbesar tersebut.

Token platform, aset Layer 1 (L1) dan Layer 2 (L2), serta proyek infrastruktur gagal menarik kembali kepercayaan investor. Sebaliknya, token berbasis emas digital justru mencuat, seiring harga emas dunia mencetak rekor tertinggi.

Token privasi seperti ZEC, XMR, dan DASH juga masuk dalam daftar aset dengan performa terbaik sepanjang 2025. Di sisi lain, PIPPIN menjadi satu-satunya token AI agent yang tampil menonjol, meski pergerakan harganya dinilai sarat dugaan manipulasi pasar.

Lesunya altcoin season turut berdampak pada peluncuran token baru. Pada Desember, hanya 101 token yang melantai lewat penjualan komunitas dengan dana terkumpul sekitar USD 1,3 miliar. Angka ini anjlok jauh dibanding November yang sempat mencapai lebih dari USD 14 miliar, menurut data Cryptorank.

Sementara penjualan token lewat skema IDO hanya menghimpun USD 83 juta dari 44 proyek.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |