SEC Berupaya Persiapkan Masa Depan Perombakan Regulasi Kripto

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) atau the US Secuties and Exchange (SEC) Paul Atkins memulai kampanye untuk mereformasi regulasi kripto di SEC. Ia tidak ingin pemerintahan mendatang segera membatalkan kerja kerasnya terkait regulasi kripto.

“Yang benar-benar penting bagi saya adalah kita memastikan apa yang kita lakukan akan bertahan pada masa depan,” ujar Atkins seperti dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (10/12/2025).

“Sehingga apapun yang terjadi pada masa mendatang, kita tidak akan mengalami perubahan drastis, dan kemudian banyak upaya kita akan sia-sia,” ia menambahkan.

Ia tidak menyebutkan, langkah-langkah apa yang akan diambil lembaga tersebut dalam upayanya untuk mengamankan perubahan yang akan datang.

Atkins berbicara di pertemuan puncak kebijakan tahunan keempat Asosiasi Blockchain di Washington DC. Pembicara lain termasuk Menteri Keuangan AS Howard Lutnick, Pengawas Mata Uang Jonathan Gould dan beberapa anggota parlemen AS.

Kampanye Atkins yang dijuluki “Project Crypto” telah mendapat pujian dari industri sejak diumumkan pada Juli. Saat itu, ia menuturkan, rencana untuk supremasi pasar kripto akan mempertimbangkan manfaat dan risiko dari memindahkan pasar dari lingkungan off-chain ke lingkungan on-chain.

Staf SEC diminta untuk mengembangkan proposal yang akan mengatasi kebingungan yang masih ada mengenai status regulasi aset kripto, mempermudah lembaga keuangan tradisional untuk menyimpan kripto atas nama pelanggan, memungkinkan pembuatan “aplikasi super” keuangan all-in-one dan melepaskan potensi sistem perangkat lunak on-chain di pasar sekuritas.

Dalam pidato November di Federal Reserve Bank of Philadelphia, Atkins menguraikan filosofi kriptonya. Singkatnya, aset kripto terbagi dalam empat kategori: komoditas digital, koleksi digital, alat digital, dan sekuritas yang di-tokenisasi.

Dari keempatnya, Atkins menuturkan, hanya sekuritas yang di-tokenisasi yang harus dianggap sebagai sekuritas yang tunduk pada regulasi SEC, dalam pidatonya pada November.

Atkins menuturkan, sekuritas yang di-tokenisasi akan menjadi fokus upaya kripto SEC ke depa. Ia secara khusus menunjuk pada aturan yang mengatur perdagangan sekuritas sebagai hal yang perlu diubah. Perubahan semacam itu diperlukan untuk mengakomodasi perdagangan on-chain dari ekuitas yang di tokenisasi.

"Tidak semua [regulasi tersebut] benar-benar masuk akal di dunia on-chain yang di tokenisasi,” kata ketua tersebut.

Namun, rencana tersebut memiliki penentang. Dalam surat yang ditujukan kepada SEC bulan ini, Citadel Securities mengatakan pelonggaran aturan tersebut dapat memecah pasar ekuitas AS dengan memberikan hak istimewa kepada bursa terdesentralisasi dibandingkan dengan bursa tradisional.

Atkins juga menolak kemungkinan akan meminta SEC untuk memisahkan pasar tradisional dari pasar kripto yang jauh lebih kecil, tetapi lebih fluktuatif.

Sejauh menyangkut blockchain pribadi, taman bertembok, atau apa pun sebutannya, saya pikir seluruh etos di balik teknologi buku besar terdistribusi adalah interoperabilitas dan kebebasan bergerak. Itulah prinsip utama dan mendasar yang harus kita junjung tinggi,” kata Atkins.

"Jadi biarkan orang berinovasi. Biarkan pasar memutuskan apa yang ingin dilakukannya," ia menambahkan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.