YouTube Larang Promosi Kripto dan NFT Mulai 17 November, Ini Dampaknya

23 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - YouTube bersiap menerapkan kebijakan baru yang lebih ketat terhadap konten kripto dan NFT (Non-Fungible Token). Mulai 17 November 2025, platform milik Google ini akan mengklasifikasikan aktivitas yang melibatkan perdagangan aset digital bernilai uang sebagai bentuk perjudian online.

Dikutip dari coinmarketcap, Minggu (2/11/2025), langkah ini dinilai dapat berdampak besar terhadap kreator konten Web3, terutama mereka yang aktif membahas blockchain, NFT, dan gim berbasis kripto.

Menurut pengguna X bernama Space (@EditsBySpace), YouTube kini menganggap setiap bentuk permainan yang melibatkan staking, betting, atau jual beli aset digital untuk keuntungan uang nyata sebagai aktivitas perjudian.

Artinya, kreator bisa mendapat peringatan, pembatasan usia, hingga penghapusan video bila kontennya menampilkan pemain yang menang atau kalah menggunakan aset bernilai nyata.

Dalam kebijakan barunya, YouTube menulis:

“Jika video menggambarkan atau mempromosikan permainan di mana pemain dapat memenangkan, mempertaruhkan, atau kehilangan aset dengan nilai nyata, maka konten itu kini dianggap sebagai perjudian.”

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

YouTube Perketat Promosi Token dan NFT

Tak hanya soal gim kripto, YouTube juga akan membatasi konten bersponsor yang menampilkan proyek token atau NFT. Tutorial yang menjelaskan cara mint NFT, menghubungkan dompet digital, atau membeli token berpotensi ditandai melanggar aturan baru.

Selain itu, video promosi NFT drop atau marketplace juga bisa dianggap menyalahi kebijakan iklan dan perjudian YouTube. Meski kreator tidak mengoperasikan situs judi, mereka tetap bisa terkena sanksi bila kontennya terkait aset digital dengan nilai tukar uang nyata.

YouTube juga akan menerapkan batasan usia pada video yang menampilkan permainan bergaya kasino seperti roulette atau slot, meskipun tidak melibatkan uang sungguhan. Langkah ini dilakukan setelah meningkatnya kasus promosi palsu dan penipuan kripto di platform tersebut.

Salah satunya adalah insiden siaran palsu (deepfake) yang meniru CEO Nvidia, Jensen Huang, dan menipu ribuan penonton agar mengikuti tautan penipuan kripto. Siaran palsu itu sempat ditonton lebih dari 95.000 orang, jauh melampaui tayangan resmi Nvidia yang hanya sekitar 12.000.

YouTube Beri Kesempatan Kedua bagi Kreator yang Diblokir

Di tengah pengetatan aturan ini, YouTube juga meluncurkan fitur baru yang memberikan kesempatan kedua bagi kreator yang sebelumnya diblokir. Melalui mekanisme ini, kreator dapat mengajukan ulang dan membuat kanal baru, meski tidak dapat memulihkan video, pelanggan, atau monetisasi sebelumnya.

“Kami tahu banyak kreator yang diterminasi layak mendapatkan kesempatan kedua,” tulis YouTube dalam pernyataannya.

Kebijakan baru ini muncul di tengah tekanan politik dan hukum terhadap platform tersebut. Belum lama ini, YouTube setuju membayar USD 24,5 juta untuk menyelesaikan gugatan terkait penangguhan akun mantan Presiden AS Donald Trump setelah kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.

Langkah YouTube menandakan bahwa raksasa teknologi kini semakin tegas terhadap konten kripto dan NFT. Perubahan ini dapat memengaruhi cara kreator, gamer Web3, dan influencer membagikan karya mereka — sekaligus memaksa mereka lebih berhati-hati dalam memproduksi konten digital di masa depan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |