Tips Menanam Lavender di Teras Outdoor, Anti Layu dan Bikin Halaman Wangi Segar

2 months ago 32

Liputan6.com, Jakarta Menanam lavender di teras outdoor bukan hanya menambah keindahan visual, tetapi juga menghadirkan aroma harum yang menyegarkan. Tanaman ini dikenal dengan bunganya yang cantik dan aromanya yang menenangkan, cocok untuk menciptakan suasana relaksasi di rumah. Namun, agar lavender tumbuh subur, tidak mudah layu, dan bunganya tetap wangi, diperlukan perhatian khusus pada beberapa aspek perawatan.

Banyak pemula seringkali menghadapi tantangan dalam merawat lavender, mulai dari masalah drainase hingga kebutuhan sinar matahari yang spesifik. Padahal, dengan pemahaman yang tepat mengenai karakteristik tanaman ini, Anda dapat memiliki lavender yang sehat dan produktif. Kunci keberhasilan terletak pada pemilihan media tanam, intensitas penyiraman, dan paparan cahaya matahari yang optimal.

Lantas bagaimana tips menanam lavender di teras outdoor agar anti layu dan bikin halaman wangi segar? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (27/8), simak ulasan informasinya berikut ini. 

1. Pemilihan Pot yang Tepat dan Drainase Optimal

Pemilihan pot yang sesuai merupakan langkah awal yang krusial untuk menanam lavender di teras outdoor. Lavender tidak menyukai kondisi tanah yang terlalu lembap, sehingga drainase yang baik menjadi faktor penentu keberhasilan. Untuk tanaman lavender yang ditanam di pot, disarankan menggunakan pot berukuran besar, dengan diameter minimal 25 cm untuk tanaman setinggi 50 cm, atau 30-40 cm untuk varietas yang lebih besar. Hal ini karena lavender dapat tumbuh menyerupai semak kecil.

Pilihlah pot jenis terakota, tanah liat, atau kayu. Bahan-bahan ini memiliki sifat berpori yang membantu menyerap kelebihan air dari tanah dan meningkatkan sirkulasi udara, sehingga menjaga tanah tetap kering. Penting untuk memastikan pot memiliki banyak lubang drainase di bagian bawah. Hindari pot dengan cawan atau alas yang sudah terpasang karena dapat mengurangi efisiensi drainase dan menyebabkan genangan air, yang rentan membusukkan akar lavender.

Untuk lebih mengoptimalkan drainase, Anda bisa melapisi bagian bawah pot dengan styrofoam setebal sekitar 5 cm atau kerikil. Lapisan ini akan membantu mencegah tanah terlalu lembap dan memastikan air dapat mengalir dengan baik. Dengan pot yang tepat, Anda telah menciptakan lingkungan yang ideal bagi akar lavender untuk berkembang tanpa risiko pembusukan.

2. Media Tanam Ideal

Media tanam yang tepat adalah kunci keberhasilan dalam menanam lavender, mengingat tanaman ini tidak menyukai tanah yang terlalu lembap atau terlalu subur. Lavender membutuhkan media tanam yang berdrainase sangat baik, seperti tanah berpasir atau berkerikil. Penting untuk menghindari penggunaan tanah liat yang berat, karena cenderung menahan air dan dapat menyebabkan akar membusuk.

Tanaman lavender tumbuh optimal pada tanah yang sedikit basa atau alkali, dengan pH ideal antara 6.7 hingga 7.3. Anda bisa membuat campuran media tanam sendiri dengan perbandingan 1:1:1 antara tanah, pupuk kompos atau sekam padi, dan pasir. Campuran ini akan memastikan drainase yang baik sekaligus menyediakan sedikit nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

Jika tanah Anda cenderung asam, penambahan sedikit kapur dolomit dapat membantu meningkatkan kadar alkali tanah hingga mencapai pH yang diinginkan. Perlu diingat bahwa lavender lebih menyukai tanah yang relatif rendah nutrisi, sehingga hindari media tanam yang terlalu subur. Media tanam yang tepat akan mendukung pertumbuhan akar yang sehat dan mencegah masalah kelembapan berlebih.

3. Pencahayaan Matahari yang Cukup

Sinar matahari adalah faktor paling vital untuk pertumbuhan dan pembungaan lavender yang optimal. Tanaman ini membutuhkan paparan sinar matahari penuh, setidaknya 6 hingga 8 jam sinar matahari langsung setiap hari. Kekurangan cahaya matahari dapat secara signifikan menghambat pertumbuhan tanaman, mengurangi intensitas aroma, dan membatasi produksi bunga.

Tempatkan pot lavender di lokasi teras Anda yang paling banyak mendapatkan sinar matahari sepanjang hari. Jika Anda melihat pertumbuhan tanaman melemah atau berhenti menghasilkan bunga, coba ubah posisi pot secara berkala. Memutar pot setiap hari juga dapat membantu memastikan seluruh sisi tanaman mendapatkan pencahayaan yang merata, mendukung pertumbuhan yang seimbang.

Selain intensitas cahaya, suhu juga berperan penting. Suhu ideal untuk pertumbuhan lavender yang sehat adalah antara 18 hingga 30 derajat Celsius. Memastikan tanaman mendapatkan kombinasi yang tepat antara sinar matahari dan suhu akan memaksimalkan potensi lavender Anda untuk tumbuh subur dan mengeluarkan aroma wangi yang khas.

4. Penyiraman yang Tepat

Penyiraman adalah aspek penting yang seringkali menjadi penyebab utama lavender layu atau mati jika tidak dilakukan dengan benar. Lavender adalah tanaman yang tahan kekeringan dan lebih rentan mati karena kelebihan air daripada kekurangan air. Oleh karena itu, prinsip penyiraman yang tepat adalah mendalam tetapi jarang.

Biarkan bagian atas tanah mengering sepenuhnya di antara setiap penyiraman. Untuk memeriksa kelembapan tanah, masukkan jari Anda sekitar 2-3 inci ke dalam media tanam. Jika terasa kering, barulah saatnya menyiram. Tanaman muda mungkin membutuhkan penyiraman sedikit lebih sering, terutama di iklim yang panas dan kering, namun tetap pastikan tanah mengering di antara penyiraman.

Hindari menyiram daun atau tajuk tanaman secara langsung untuk mencegah perkembangan jamur. Fokuskan penyiraman langsung ke media tanam di sekitar pangkal tanaman. Pastikan juga pot tidak terendam air di alasnya, karena genangan air dapat menyebabkan pembusukan akar. Penyiraman yang bijak akan menjaga lavender Anda tetap sehat dan wangi.

5. Pemupukan dan Nutrisi

Lavender umumnya tidak membutuhkan banyak pupuk, karena mereka tumbuh subur di tanah yang relatif miskin nutrisi. Pemupukan yang berlebihan, terutama dengan pupuk berkadar nitrogen tinggi, justru dapat mendorong pertumbuhan daun yang rimbun daripada produksi bunga yang lebat, sehingga efek yang diinginkan tidak tercapai.

Jika diperlukan, berikan pupuk organik atau pupuk lepas terkendali (timed-release) yang larut dalam air. Pemupukan dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali, terutama setelah tanaman berusia satu bulan sejak penanaman. Pupuk organik disarankan untuk menjaga tanaman tetap segar dan tidak mudah layu, serta mendukung kesehatan tanah secara keseluruhan.

Sebagai alternatif atau tambahan, mengganti pot tanaman setiap dua tahun sekali dengan media tanam baru juga dapat membantu menyediakan nutrisi yang dibutuhkan lavender. Pendekatan ini memastikan tanaman mendapatkan pasokan nutrisi esensial tanpa risiko kelebihan pupuk, yang dapat merugikan pertumbuhan dan pembungaan lavender Anda.

6. Pemangkasan Rutin

Pemangkasan adalah praktik penting untuk menjaga bentuk tanaman lavender, mendorong pertumbuhan baru, dan merangsang pembungaan yang lebih lebat. Tanpa pemangkasan rutin, tanaman lavender dapat menjadi terlalu rimbun, bentuknya tidak rapi, dan produksi bunganya menurun seiring waktu.

Pemangkasan sebaiknya dilakukan minimal setahun sekali. Anda bisa memotong sekitar sepertiga dari seluruh bagian tanaman, terutama cabang yang tidak rapi atau yang sudah tua. Gunakan gunting kebun yang tajam dan bersih untuk hasil pemangkasan yang optimal.

Pemangkasan tidak hanya merapikan bentuk tanaman, tetapi juga mendorong munculnya tunas-tunas baru yang sehat dan meningkatkan sirkulasi udara di antara cabang-cabang. Sirkulasi udara yang baik penting untuk mencegah penyakit jamur. Setelah pemangkasan, siram lavender secara menyeluruh untuk membantu proses pemulihan dan mempersiapkan tanaman untuk periode pertumbuhan berikutnya.

People Also Ask

1. Jenis pot apa yang paling cocok untuk menanam lavender di teras outdoor?

Jawaban: Pot terakota, tanah liat, atau kayu dengan banyak lubang drainase sangat disarankan. Lapisi bagian bawah pot dengan styrofoam atau kerikil untuk drainase optimal.

2. Berapa jam sinar matahari yang dibutuhkan tanaman lavender setiap hari?

Jawaban: Lavender membutuhkan sinar matahari penuh setidaknya 6 hingga 8 jam setiap hari untuk pertumbuhan dan pembungaan yang optimal.

3. Bagaimana cara menyiram tanaman lavender agar tidak mudah layu?

Jawaban: Siram lavender secara mendalam tetapi jarang, biarkan bagian atas tanah mengering sepenuhnya di antara penyiraman untuk menghindari kelebihan air.

4. Seberapa sering lavender perlu dipangkas?

Jawaban: Lavender sebaiknya dipangkas minimal setahun sekali, di akhir musim panas atau awal musim gugur setelah berbunga.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |